Tapir Asia (Tapirus indicus), Spesies Tapir Terbesar dari Bumi Melayu

Tapir Asia (Tapirus indicus), Spesies Tapir Terbesar dari Bumi Melayu
info gambar utama

Tapir asia yang bernama latin 'Tapirus indicus' merupakan hewan herbivora spesies tapir terbesar dari Asia, terutama di sebagian kawasan Indonesia, semenanjung Malaysia, Myanmar, dan Thailand.

Tapir asia atau tapir malaya (Malay Tapir) ini adalah salah satu dari empat spesies yang hidup di seluruh dunia. Tapir biasa disebut dengan nama lain di berbagai daerah, misal: tenuk seladang, babi alu, gindol, kuda rimbu, kuda arau, kuda ayer, marba, cipan, dan sipan.

Habitat Tapir Asia

habitat tapir malaya
info gambar

Sejumlah kawasan yang menjadi habitat tapir malaya (tapir asia) adalah hutan, padang rumput, dan daerah lahan basah (wetlands) di Asia Tenggara. Daerah ini mencakup semenanjung Malaysia, Indonesia, Myanmar, hingga sebagian wilayah Thailand Selatan di perbatasan Malaysia.

Di Indonesia, tapir ini berasal dari daerah Pulau Sumatera khususnya Riau yang menjadi wilayah persebarannya. Hewan ini adalah fauna yang dilindungi dan bisa Kawan jumpai di beberapa wilayah konservasi seperti Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling, Riau.

Baca juga: Semua tentang Elang Jawa: Habitat, Ciri, Makanan, dan Fakta Unik

Klasifikasi Taksonomi Tapir Asia/Tapir Malaya (Tapirus indicus)

klasifikasi taksonomi tapir asia tapir malay
info gambar

Berikut klasifikasi taksonomi yang hewan ini miliki:

  • Kingdom: Animalia
  • Kelas: Mamalia
  • Filum: Chordata
  • Ordo: Perissodactyla
  • Famili: Tapiridae
  • Superfamili: Tapiroidea
  • Genus: Tapirus
  • Spesies: Tapirus indicus

Ciri-Ciri Fisik Tapir Asia

ciri-ciri tapir
info gambar
  • Tapir asia alias tenuk ini bisa mempunyai panjang tubuh hingga mencapai 225 cm, tinggi 100 cm, dan berat badan hingga 300 kg (bahkan bisa lebih), karena tapir malaya adalah jenis terbesar daripada lainnya.
  • Secara fisik, ia memiliki hidung panjang yang mirip belalai pendek.
  • Tubuhnya berwarna khas yakni hitam putih. Saat masih kecil, hewan ini memiliki corak garis-garis dan bintik-bintik pada tubuhnya, dan akan memudar seiring pertumbuhan tubuhnya.
  • Kakinya mempunyai bentuk unik yakni memiliki jumlah jari empat pada bagian depan dan berjumlah tiga pada bagian belakang.

Baca juga: Dugong: Mamalia Laut yang Berstatus Rentan Punah

Makanan Tapir Asia

Tapir Asia merupakan salah satu jenis fauna zona Indonesia bagian Barat (tipe asiatis) yang mengonsumsi daun-daunan muda (herbivora). Hewan ini mengandalkan indera penciuman dan pendengarannya saja.

Menurut penelitian, hewan ini memiliki indera penglihatan yang lemah. Itu sebabnya ketika berjalan ia sering meletakkan hidungnya ke atas tanah.

Selain menyukai dedaunan muda, ia juga menyukai buah-buahan yang jatuh ke tanah seperti nangka, durian, semangka, atau mentimun. Cara mendapatkan makanannya, ia akan menarik tumbuhan hingga merunduk.

Fakta Unik Hewan Tapir Asia

fakta unik tapir
info gambar

1. Dijuluki sebagai "Gardener of the forest"

Bagian paling menarik dari hewan ini adalah ia mendapat julukan “Gardeners of the forest” karena ia bisa menyuburkan serta menumbuhkan tanaman dengan kotorannya. Ini bisa terjadi karena hewan ini adalah pemakan tumbuhan, khususnya buah-buahan.

Biji yang ada dalam buah tidak bisa dicerna dengan baik sehingga akan keluar bersama kotorannya. Dari biji utuh itulah tumbuhan baru bisa tumbuh.

2. Bisa berkomunikasi dengan siulan

Tapir secara unik bisa mengeluarkan suara mirip siulan saat merasa terkejut. Hewan yang terbiasa hidup di lahan basah ini pun biasanya akan mencari air dan menjejak-jejakkan kaki di atasnya.

3. Tipe hewan nokturnal yang pandai berenang

Mamalia ini bersifat nokturnal yang bisa beraktivitas di malam hari. Tapir ini pun termasuk hewan yang pandai berenang dan menyelam.

4. Bersifat soliter

Tapir malaya juga terkenal dengan hewan soliter atau lebih senang menyendiri daripada berkelompok dengan spesiesnya. Namun jika musim kawin tiba, hewan ini akan mendekat ke individu lain untuk mencari pasangan.

Status Konservasi Kelangkaan Tapir Asia

Melansir dari IUCN, setidaknya saat ini tersisa sekitar 2.499 individu yang tersisa di alam liar. Status kelangkaan tapir asia sejak 2014 adalah Endangered (EN) yang artinya 'genting' atau 'terancam'. Pemerintah menetapkan tapir asia atau tenuk malaya ini sebagai salah satu dari spesies hewan yang dilindungi dalam Peraturan Menteri LHK No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018, yang terbit pada tanggal 29 Juni 2018.

Adapun ancaman utama pada konservasi hewan ini antara lain:

  • Hilangnya habitat yang tersisa dan adanya tekanan akibat perburuan liar. Ini menjadi ancaman serius karena dalam 10 tahun terakhir ini banyak terjadi kerusakan hutan yang menyebabkan bencana ekologis.
  • Penyusutan populasi tapir malaya karena adanya deforestasi dan konversi lahan hutan besar-besaran untuk perkebunan kelapa sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI).

Baca juga: Landak Jawa (Hystrix javanica), Hewan Berduri yang Kian Langka

Referensi:
https://www.idntimes.com/science/experiment/izza-namira-1/fakta-unik-tapir?page=all
https://dlhk.jogjaprov.go.id/hari-tapir-sedunia-momentum-meningkatkan-kepedulian-pada-pelestarian-tapir
https://www.neliti.com/id/publications/185601/penaksiran-populasi-tapir-asia-tapirus-indicus-di-suaka-margasatwa-rimbang-balin
https://rimbakita.com/tapir/
https://betahita.id/news/lipsus/6189/mengenal-tapir-asia-mamalia-introvert-yang-terancam-punah.html?v=1639901404
https://betahita.id/news/detail/6190/data-ilmiah-tapir-di-indonesia-minim-konservasinya-bagaimana-.html.html

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FN
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini