Rumah Kebaya, Rumah Adat Betawi (DKI Jakarta) yang Memiliki Ciri Khas Tersendiri

Rumah Kebaya, Rumah Adat Betawi (DKI Jakarta) yang Memiliki Ciri Khas Tersendiri
info gambar utama

Rumah Kebaya adalah salah satu dari beberapa rumah adat khas Betawi di DKI Jakarta. Sebagai rumah adat dari suku Betawi, Rumah Kebaya memiliki ciri yang cukup khas. Kawan bisa melihat teras yang luas sebagai tempat untuk menjamu tamu dan bersantai keluarga. Hal itulah yang menjadi salah satu ciri khas Rumah Kebaya.

Lalu, mengapa rumah adat Jakarta ini disebut Rumah Kebaya?

Asal-usul Rumah Kebaya

rumah kebaya rumah adat jakarta
info gambar

Betawi sendiri merupakan nama lain dari Batavia yang jadi julukan Jakarta di masa lalu. Pada sensus tahun 1930, pemerintah kolonial Belanda melakukan sensus penduduk. Mereka baru mengetahui keberadaan suku Betawi karena mereka mendiami Batavia saat itu.

Etnis Betawi sendiri memang tercampur dari sejumlah multietnis gabungan beberapa daerah seperti Jawa, Bali, Makassar, dan Sunda yang dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda. Mereka yang menetap dalam waktu lama kemudian melakukan pernikahan antar-suku.

Rumah Kebaya sendiri juga tak lepas dengan adanya akulturasi dari berbagai wilayah dan suku tersebut. Arsitektur Rumah Kebaya memang memiliki ciri khas yang mirip dengan rumah Joglo yang berasal dari Jawa Tengah.

Selain itu, dilansir dari beberapa sumber juga menyebutkan, bahwa Rumah Kebaya memiliki arsitektur, seperti rumah panggung yang ada di Sunda. Budaya internasional sendiri tak lepas dengan terlihat dari ornamen serta hiasan yang dipakai oleh masyarakat Betawi seperti pintu dan jendela yang mengadopsi dari Arab, Eropa, dan China.

Baca juga: Mengenal Rumah Gadang, Rumah Adat Sumatera Barat

Keunikan Rumah Kebaya

rumah kebaya jaman dulu
info gambar

Rumah Kebaya memang dipengaruhi oleh akulturasi dari berbagai daerah baik lokal maupun internasional. Jika dilihat lebih lanjut, ornamen yang ada pada Rumah Kebaya memiliki sisi estetik yang menarik untuk digali.

Salah satunya adalah ornamen Gigi Balang yang menghias ujung dari atap atau lipsplang rumah adat Betawi itu. Gigi Balang sendiri menjadi simbol bahwa masyarakat Betawi adalah seorang yang pekerja keras dan memiliki pertahanan yang cukup kuat.

Baca juga: Setu Babakan dan Ragam Budaya Betawi di Satu Tempat

Selain itu, atap rumah yang menyerupai pelana yang dilipat inilah yang membuat rumah adat Jakarta disebut dengan Rumah Kebaya karena tampak seperti lipatan-lipatan kebaya. Keunikan selanjutnya adalah banji yang seperti bunga matahari dengan filosofi sebagai sumber kehidupan.

Rumah adat DKI Jakarta ini juga memiliki ragam hias yang spesifik untuk bagian dinding pembatas teras dan hiasan dinding terutama untuk ventilasi di dinding depan rumah. Pada bagian depan rumah, ciri lainnya adalah memiliki 3 susun anak tangga untuk masuk ke area depan rumah. Bagian itulah yang dijadikan sebagai area publik untuk menerima tamu yang biasanya terdapat kursi dan meja dari kayu.

Ciri Khas Rumah Kebaya

rumah adat betawi
info gambar

Seperti yang sudah dijelaskan, Rumah Kebaya memiliki beberapa ciri khas yang cukup ikonik untuk sebuah rumah adat daerah, yaitu:

  1. Memiliki bagian area teras yang cukup luas
  2. Atapnya berbentuk seperti lipatan kebaya yang menjadi kain tradisional khas Betawi
  3. Terbagi atas dua area; area semi-publik dan area privat
  4. Ruang keluarga yang disebut Pangkeng bagi masyarakat Betawi berada di luar rumah
  5. Memiliki empat kamar dengan ukuran kamar yang paling besar untuk pemilik rumah
  6. Srondoyan atau bagian belakang rumah terdiri dari dapur, ruang makan, kamar mandi, serta gudang
  7. Biasanya terdapat area makam keluarga yang berada di samping rumah
  8. Memiliki 3 anak tangga di depan rumah sebagai penghubung dengan ruang semi-publik

Selain Rumah Kebaya, ada beberapa lagi rumah adat masyarakat Betawi yaitu Rumah Joglo, Rumah Panggung, dan Rumah Gudang.

Baca juga: Keunikan Rumah Adat Sunda di Tatar Pasundan yang Harmonis dengan Alam

Referensi: id.wikipedia.org | sampoerna.academy.sch.id | gramedia.com | regional.kompas.com | ruparupa.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nasuha Ali lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nasuha Ali. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

NA
KO
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini