Cerita Masjid Tertua di Bogor yang Rekam Kunjungan Tokoh Lintas Negara

Cerita Masjid Tertua di Bogor yang Rekam Kunjungan Tokoh Lintas Negara
info gambar utama

Masjid At-Thohiriyah, Kota Bogor merupakan tempat berkumpulnya berbagai aliran atau organisasi keislaman. Kebersamaan ini dibangun secara persaudaraan dan diikat dengan kokoh seperti empat pilar masjid ini.

Masjid At-Thohiriyah atau dikenal Masjid Agung Empang, terletak di Jalan Raden Aria Wiranata, Kampung Empang, Kelurahan Empang, Bogor. Masjid ini adalah yang paling tertua di Kota Bogor.

Wisata Religi di Masjid Kasunyatan: Hadiah Sultan untuk Para Ulama Banten

“Masjid Jami Empang ini yang paling tua. Dari dulu jamaahnya datang dari mana-mana, dari Caringin, Panaragan. Dari jauh-jauh pokoknya. Datang dengan berkuda. Kuda ditambatkan di pinggir lapangan atau alun-alun. Wudhu atau mandi di Sungai Cisadane,” kata H Abdurrahman Achmad Aksar atau Amuh dimuat Kompas.

Masjid ini juga sering menampung atau digunakan jamaah Masjid An Nur di Lolongok, Masjid Habaib Alatas, bila masjid di sana penuh. Biasanya dalam perayaan akbar, masjid ini akan penuh sesak.

Arsitektur masjid

Masjid yang awalnya berbentuk panggung ini merupakan masjid pertama di Bogor yaitu dibangun pada 1817. Dari sinilah ajaran Islam mulai berkembang di Bogor. Umat dari berbagai aliran ajaran Islam biasa berkumpul di sini.

Terungkap juga, sejumlah tokoh pernah singgah dan shalat di sana, seperti presiden kedua Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden Soekarno, Wakil Presiden Adam Malik, Wapres Hamzah Haz dan ulama besar seperti KH Abdullah Syafi’ie.

“Sampai sekarang jamaah dari berbagai aliran atau organisasi keislaman shalat dan dakwah di sini. Terbuka, salat bareng,” papar Yoyok Kartoyo, salah seorang pengurus harian keperluan jamaah masjid.

Keunikan Masjid dengan Bentuk Kubah Berbentuk Kupiah Tradisional di Aceh

Yoyok menyebut bentuk dan luas masjid sekarang memang sudah mengalami banyak perubahan. Bagian masjid yang masih asli atau tetap ada sejak dulu adalah empat pilar masjid, mimbar tempat imam memimpin salat, serta jam kuno.

Menurutnya empat pilar dalam masjid tidak pernah dibuang, tetapi dikuatkan dengan lapisan cor beton. Untuk jam kuno dan tongkat imam, dia tak paham sejak kapan berapa di masjid. Tongkat ini berasal dari kayu rasamala.

“Tongkat kayu ini dari rasamala, sudah ada sejak dulu. Tongkatnya sepanjang ini (sekitar 150 cm),” paparnya,

Berasal dari tanah wakaf

Pembangunan masjid ini merupakan perintah atau persetujuan dari bupati saat itu. Nama At Thohiriyah diambil dari nama Raden H Moehammad Thoir yang merintis pembangunan masjid tersebut pada 1817.

Tanah masjid ini tanah wakaf dari berbagai tokoh agama atau masyarakat setempat, hingga kini menjadi luas sekitar 2.600 meter persegi. Sosok yang pertama mewakafkan tanahnya tak lain adalah Mohammad Thoir.

Pembangunan masjid dilanjutkan putranya, Raden Adipati Wiranata yang disebut Dalem Wiranata atau Dalem Sepuh. Kemudian disempurnakan oleh cucunya, Raden Adipati Soerya Wiranata alias RH Muhammad Sirodz.

Beberapa Fakta Mengagumkan dari Eksistensi Masjid di Indonesia

Bangunan masjid sudah banyak berubah karena perluasan, pasalnya makin banyak umat Islam yang mengunjungi masjid tersebut. Bangunan masjid ini pertama kali direnovasi sejak tahun 1932.

Dalam pembangunan itu, ciri utama masjid berupa empat pilar utama. Empat pilar ini melambangkan sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Masjid ini tiap Ramadan menyediakan menu berbuka gratis bagi jemaahnya. Sembari menikmati sajian takjil dari masjid tertua di Bogor, makin nikmat dengan mengamalkan salah satu teladan Nabi, yakni mengikat persaudaraan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini