Indonesia Punya Pabrik Nikel Sulfat Terbesar di Dunia, Apa Manfaat Produknya?

Indonesia Punya Pabrik Nikel Sulfat Terbesar di Dunia, Apa Manfaat Produknya?
info gambar utama

Pabrik nikel sulfat terbesar di dunia ini dimiliki oleh Harita Nickel melalui PT Halmahera Persada Lygend (HPL). Perusahaan tersebut adalah unit bisnis yang berafiliasi dengan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).

Selain terbesar di dunia, pabrik nikel sulfat Harita Nickel ini juga merupakan yang pertama di Indonesia. Pabrik ini menjadi bagian dari langkah Indonesia dalam berupaya mewujudkan hilirisasi nikel.

Lokasi pabrik berada di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara. Pabrik ini juga targetkan kapasitas produksi sebesar 240 ribu ton per tahun yang mana itulah yang membuat pabrik nikel sukfat Harita Nickel sebagai yang terbesar di dunia.

Karena namanya yang tak akrab di telinga, mungkin banyak orang yang belum tahu mengenai manfaat nikel sukfat. Apa saja?

Kebangkitan Industri Keramik Kasongan hingga Menembus Pasar Mancanegara

Nikel Sulfat dan Manfaatnya

Nikel sulfat adalah zat hasil olahan nikel. Secara fisik, wujudnya tampak berupa butiran kasar seperti garam, namun berwarna biru kehijauan.

Nikel sulfat biasanya dimanfaatkan oleh dunia industri sebagai bahan penting dalam pembuatan baterai. Nikel sulfat adalah bahan utama penyusun prekursor, bahan baku untuk membuat baterai kendaraan listrik.

Pemanfaatan nikel sulfat yang seperti demikian juga disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto saat menghadiri peresmian pabrik pada Maluku Utara, Rabu (31/5/2023) lalu.

"Kita mengulang sejarah dua tahun lalu bersama Menko Marves meresmikan pabrik HPAL pertama. Ini sesuatu yang membanggakan, di mana hari ini kita akan meresmikan nikel sulfat yang merupakan produk turunan dari nikel yang nanti dapat diolah menjadi prekursor," ujar Septian seperti diwartakan ANTARA.

Seperti diketahui, penggunaan kendaraan listrik saat ini tengah digalakkan sebagai pengganti kendaraan berbahan bakar fosil dengan alasan lingkungan. Dalam kendaraan listrik, baterai berupakan salah satu komponen vitalnya.

Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya akan nikel. Oleh karena itu, nikel menjadi komoditas yang begitu berharga di tengah tren kendaraan listrik ini. Pemerintah pun punya misi untuk menjalankan hilirisasi di industri nikel guna memaksimalkan keuntungan ekonomi dari kekayaan nikel yang tersedia.

Dengan hilirisasi, artinya Indonesia tidak bersedia menjual nikel dalam bentuk mentah, namun hanya menjualnya dalam keadaan sudah diolah seperti nikel sulfat. Pabrik nikel sulfat Harita Nickel pun punya misi untuk mengekspor produknya mulai Juni 2023 ini.

Melawan Gugatan Uni Eropa, Ekspor Mineral Mentah Resmi Disetop Mulai Juni 2023

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini