Sejarah Perkembangan Media Sosial

Sejarah Perkembangan Media Sosial
info gambar utama

Milenial dan media sosial memberi kesan tentang dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Milenial begitu identik dengan perkembangan media sosial dan media sosial juga begitu identik dengan milenial.

Dalam data yang dilansir dari wearesocial.com, dinyatakan bahwa dari 265,4 juta populasi di Indonesia, 50% di antaranya merupakan digital native, yang merupakan generasi muda yang lahir saat internet sudah ada dan yang mempengaruhi kehidupan mereka sejak masih dalam kandungan. Munculnya generasi digital native ini menandakan era baru yang menuntut kita untuk memiliki kemampuan dasar berkaitan dengan konsep digital itu sendiri.

Media sosial sendiri merujuk pada platform-platform online yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi konten, dan terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia. Beberapa contoh media sosial yang lazim di sekitar kita, seperti Facebook, Instagram, Twitter, Linkedin, Line, WhatsApp, dan lain sebagainya. Adapun, sebelum sampai pada tahap ini, media sosial telah mengalami perkembangan yang signifikan. Bentuk awal media sosial tersebut jauh lebih tidak efisien atau efektif dibandingkan dengan saluran modern.

Telegraf di Hindia Belanda | Foto: Koropak
info gambar

Timeline Sejarah Media Sosial

Sejarah media sosial meliputi periode yang jauh lebih lama daripada yang banyak orang perkirakan. Meskipun media sosial seperti yang kita kenal sekarang lebih erat terkait dengan situs seperti Myspace, Facebook, dan Twitter, orang telah terlibat dalam aktivitas media sosial selama ratusan tahun. Namun, bentuk awal media sosial tersebut jauh lebih tidak efisien atau efektif dibandingkan dengan saluran modern.

Kapan media sosial dimulai? Apakah media sosial ini diinventarisasi, ataukah teknologi tersebut berevolusi seiring waktu? Tidak ada jawaban sederhana untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut karena asal-usul media sosial masih diperdebatkan.

Apakah dimulai dengan lahirnya telegraf pada tahun 1844, atau dengan apa yang akhirnya menjadi internet pada tahun 1969? Ataukah media sosial diinventarisasi dengan diperkenalkannya papan buletin digital pertama pada tahun 1978? Namun, banyak yang berpendapat bahwa media sosial diinventarisasi ketika situs jejaring sosial pertama diluncurkan pada tahun 1997.

Baca juga:8 Hal yang Jangan Dibagi di Media Sosial, Stop Lakukan!

Media Sosial Sebelum 1990

Dilansir dari smallbiztrends.com, media sosial memiliki akar-akarannya dalam bentuk komunikasi tertulis tradisional. Metode-metode awal untuk berkomunikasi dalam jarak yang jauh bergantung pada surat yang dikirimkan secara langsung. Layanan pos awal dimulai sejak tahun 550 SM, dan sistem pengiriman primitif ini berkembang, tersebar luas, dan disempurnakan selama berabad-abad berikutnya.

Telegraf ditemukan pada tahun 1792, dan itu memungkinkan pesan-pesan pribadi dikirimkan dalam jarak yang jauh dengan lebih cepat daripada yang dapat dilakukan oleh kuda dan pengendara. Meskipun pesan telegraf pendek, ini adalah cara revolusioner untuk menyampaikan berita dan informasi. Sebenarnya, banyak yang mengklaim bahwa kelahiran media sosial sejalan dengan perkembangan telegraf.

Pada tahun 1865, pos pneumatik diciptakan sebagai cara lain untuk mengirimkan surat dengan cepat antara penerima. Meskipun tidak lagi populer di luar layanan perbankan drive-through, pos pneumatik menggunakan tabung udara bertekanan bawah tanah untuk mengangkut kapsul dari satu area ke area lainnya.

Media Sosial di Abad ke-20

Teknologi mulai berkembang dengan cepat pada abad ke-20, dan begitu pula evolusi media sosial. Setelah superkomputer pertama diciptakan pada tahun 1940-an, ilmuwan dan insinyur mulai mengembangkan jaringan antara komputer-komputer tersebut, yang kemudian akan mengarah pada kelahiran internet dan World Wide Web. Bentuk awal internet, seperti CompuServe, dikembangkan pada tahun 1960-an.

Dilansir dari smallbiztrends.com, bentuk primitif komunikasi elektronik juga dikembangkan pada waktu ini. Pada tahun 1970-an, teknologi jaringan telah meningkat, dan pada tahun 1979, UseNet memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi melalui buletin virtual dan sistem papan buletin digital. Pada tahun 1980-an, komputer pribadi menjadi lebih umum, dan media sosial menjadi lebih canggih. Internet relay chats, atau IRCs, pertama kali digunakan pada tahun 1988 dan tetap populer hingga tahun 1990-an.

Baca juga: Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Gaya Hidup Remaja

Perkembangan Platform Media Sosial

Six Degrees adalah salah satu platform sosial media pertama pada tahun 1997 yang memungkinkan pengguna membuat profil pribadi dan terhubung dengan pengguna lain. Selanjutnya, Friendster merupakan salah satu situs jejaring sosial pertama yang meraih popularitas yang signifikan di Asia Tenggara. Platform ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan teman, mengirim pesan, dan membagikan konten dengan pengguna lain.

Perkembangan media sosial dilanjut dengan MySpace yang meraih popularitas yang besar di Amerika Serikat dan menjadi salah satu situs sosial media terbesar pada saat itu. MySpace memungkinkan pengguna untuk membuat profil, mengirim pesan, membagikan musik, dan mengatur acara. Setelah itu, terdapat Facebook yang didirikan oleh Mark Zuckerberg dan teman-temannya di Harvard University. Barulah setelah Facebook, platform media sosial yang ada sudah hampir serupa dengan masa kini, seperti Twitter, Instagram, YouTube, hingga Netflix.

Perkembangan media sosial terus berlanjut hingga saat ini, dengan inovasi dan platform baru yang terus muncul. Media sosial telah mengubah cara kita berinteraksi, berbagi informasi, dan membangun komunitas secara online, serta memiliki dampak besar pada budaya dan komunikasi modern.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini