Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Gaya Hidup Remaja

Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Gaya Hidup Remaja
info gambar utama

Remaja modern kini tidak dapat menghindari pengaruh besar yang dimiliki media sosial dalam kehidupan mereka. Ketersediaan akses mudah ke berbagai platform media sosial memungkinkan remaja untuk terhubung satu sama lain dengan lebih cepat dan mudah.

Di antara platform tersebut, Instagram telah memainkan peran yang sangat penting dalam memengaruhi dan memberikan manfaat yang signifikan terhadap perilaku remaja Muslim. (Lestari & Faizin, 2022). Selain itu, remaja yang aktif menggunakan platform media sosial TikTok memiliki potensi untuk memengaruhi kehidupan remaja (Khansa & Putri, 2022).

Menurut konsep pemodelan Bandura, remaja belajar melalui proses pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. (Santrock, 2018).

Dalam hal ini, media sosial berfungsi sebagai platform yang kaya dengan konten dan model peran yang dapat diobservasi oleh remaja. Mereka dapat melihat dan meniru gaya berpakaian, gaya hidup, preferensi konsumsi, dan pola perilaku lainnya yang ditampilkan oleh selebriti, influencer, atau bahkan teman sebaya mereka.

8 Hal yang Jangan Dibagi di Media Sosial, Stop Lakukan!

Dampak Positif pada Gaya Hidup Remaja

1. Sumber inspirasi dan kreativitas

Media sosial dapat menjadi sumber inspirasi dan kreativitas bagi remaja.Melalui media sosial, remaja dapat menemukan ide-ide baru, tren terkini, dan gaya hidup yang menarik.

Misalnya, media sosial dapat memberikan ruang bagi remaja untuk berkomunikasi, mencari informasi, dan hiperaktif dalam mempublikasikan kehidupan sehari-hari dengan gaya hidup yang lebih baik (Sesady et al., 2022).

Mereka dapat mengikuti akun-akun inspiratif yang menyajikan konten yang memotivasi dan menginspirasi, seperti seni, musik, mode, atau kegiatan olahraga. Hal ini dapat mendorong remaja untuk mengembangkan minat dan bakat mereka sendiri serta memicu kreativitas dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

2. Akses ke Pengetahuan dan Informasi

Media sosial memberikan peluang yang luas bagi remaja untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi. Media sosial dapat digunakan untuk mengakses berbagai informasi serta sebagai ruang untuk berinteraksi, mencari pendidikan, dan secara aktif berbagi bagian dari kehidupan sehari-hari yang mendorong gaya hidup sehat.(Yasin & Jannah, 2022).

Mereka dapat mengikuti akun-akun yang menyajikan konten edukatif, berita, atau sumber pengetahuan lainnya. Platform media sosial juga dapat menawarkan konten pendidikan yang berfokus pada makanan dan budaya (Ardrini et al., 2020). Dengan begitu, remaja dapat memperluas wawasan mereka, memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dunia, dan mengembangkan minat dalam berbagai bidang.

3. Meningkatkan Koneksi Sosial

Remaja memiliki kemampuan untuk terhubung dengan teman, keluarga, dan individu lain di seluruh dunia melalui media sosial. Mereka dapat berkomunikasi secara real-time melalui pesan instan, berbagi cerita dan momen dalam hidup mereka melalui foto dan video, serta mengikuti kegiatan dan acara teman-teman mereka melalui update status dan pengumuman.

4. Berpatisipasi dan Berpengaruh

Remaja memiliki kemampuan untuk terhubung dengan teman, keluarga, dan individu lain di seluruh dunia melalui media sosial. Mereka dapat berkomunikasi secara real-time melalui pesan instan, berbagi cerita dan momen dalam hidup mereka melalui foto dan video, serta mengikuti kegiatan dan acara teman-teman mereka melalui update status dan pengumuman.

Mereka dapat berbagi pengalaman, cerita, dan minat yang sama, serta saling mendukung secara emosional. Media sosial juga memberikan platform untuk bergabung dalam komunitas online yang relevan dengan minat atau hobi mereka, sehingga meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara mereka.

5.Kesempatan Karier dan Pemasaran Diri

kaum muda yang berkecimpung dalam disiplin ilmu seperti seni, mode, olahraga, atau bisnis, media sosial dapat menjadi alat yang berguna untuk mengembangkan citra dan merek pribadi. Mereka dapat menggunakan platform media sosial untuk memamerkan karya mereka, menarik perhatian penggemar atau pengikut potensial, dan memperoleh peluang karier atau sponsorship.

Mengenal Apa itu Undangan Digital, Trending di Media Sosial!

Dampak Negatif pada Gaya Hidup Remaja

1. Ketidakseimbangan dan Ketergantungan:

Remaja rentan mengalami ketidakseimbangan dalam penggunaan media sosial. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa media sosial dapat mengganggu berbagai tugas, termasuk belajar. (Aprilia et al., 2020).

Mereka dapat menghabiskan terlalu banyak waktu di platform tersebut, mengorbankan aktivitas fisik, tidur yang cukup, dan interaksi langsung dengan teman-teman dan keluarga. Ketergantungan pada media sosial juga dapat mengganggu produktivitas dan konsentrasi mereka dalam kegiatan sehari-hari, seperti belajar atau bekerja.

2.Gangguan tidur

Remaja rentan mengalami ketidakseimbangan dalam penggunaan media sosial. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa media sosial dapat mengganggu berbagai tugas, termasuk belajar. (Aprilia et al., 2020).

Mereka dapat menghabiskan terlalu banyak waktu di platform tersebut, mengorbankan aktivitas fisik, tidur yang cukup, dan interaksi langsung dengan teman-teman dan keluarga. Ketergantungan pada media sosial juga dapat mengganggu produktivitas dan konsentrasi mereka dalam kegiatan sehari-hari, seperti belajar atau bekerja.

3. Negatif terhadap Kesehatan Mental

Penggunaan yang berlebihan dari media sosial dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental remaja (Prajaniti et al., 2022). Paparan yang berlebihan terhadap konten media sosial dapat meningkatkan risiko remaja mengalami stres, kecemasan, dan depresi. Remaja seringkali mengalami tekanan untuk tampil sempurna, mendapatkan pengakuan dan persetujuan dari orang lain, serta menghadapi intimidasi cyberbullying.

Selain itu, media sosial juga dapat memperburuk masalah sosial seperti FOMO (Fear of Missing Out) dan perasaan kurangnya keberhasilan yang relatif saat membandingkan hidup mereka dengan kehidupan orang lain di media sosial.

4. Gangguan Interaksi Sosial

Meskipun media sosial dapat memfasilitasi koneksi dengan orang lain, terlalu banyak terlibat di dunia maya dapat mengganggu interaksi sosial yang sehat di dunia nyata. Remaja dapat menjadi kurang terampil dalam berkomunikasi secara langsung, mengembangkan hubungan interpersonal yang dalam, dan membangun keterampilan sosial yang penting untuk kehidupan sehari-hari.

5. Kurangnya Privasi dan Keamanan

Media sosial membawa risiko privasi dan keamanan bagi remaja. Informasi pribadi mereka dapat terpapar dan disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, mereka juga dapat menjadi sasaran pelecehan atau intimidasi online oleh orang-orang yang tidak dikenal atau teman sebaya.

Untuk mengatasi pengaruh negatif media sosial, penting bagi orang tua dan pendidik untuk terlibat aktif dalam membimbing remaja dalam menggunakan media sosial secara bijaksana.

Mereka perlu didorong untuk mengembangkan kritis pikiran yang kritis tentang apa yang mereka lihat di media sosial dan memahami perbedaan antara realitas dan gambaran yang disajikan di platform tersebut. Pendidik juga dapat memasukkan literasi media sebagai bagian dari kurikulum untuk membantu remaja memahami dan menghargai media dengan lebih baik.

Dalam kesimpulannya, media sosial memiliki pengaruh yang signifikan pada gaya hidup remaja. Konsep pemodelan Bandura memberikan pemahaman tentang bagaimana remaja dapat meniru perilaku yang mereka lihat di media sosial.

Penting bagi orang tua dan pendidik untuk membimbing remaja dalam menggunakan media sosial dengan bijaksana dan membantu mereka memahami perbedaan antara realitas dan gambaran yang disajikan di media sosial. Dengan pendekatan yang tepat, remaja dapat menggunakan media sosial untuk belajar, berkomunikasi, dan tumbuh secara positif.

Pentingnya Detox Media Sosial untuk Kesehatan Mental

Referensi :

Anggreni, L. S., Redfada, G. D., Yuliarti, M. S., & Anis, M. Y. (2020). TEENAGERS AND INSTAGRAM: THE IMPACT OF BECOMING INSTAGRAM HIGH USERS AMONG HIGH SCHOOL STUDENTS IN SURAKARTA.

Aprilia, R. W., Sriati, A., & Hendrawati, S. (2020). Tingkat Kecanduan Media Sosial pada Remaja. Journal of Nursing Care.

Ardrini, D. A. M., Lubis, D. P. U., & Utami, N. W. A. (2020). “I want what they’re eating”: College students’ experiences in watching food content on YouTube. Public Health and Preventive Medicine Archive.

Hasanah, N. (2016). KOMUNIKASI VIRTUAL (KAJIAN FENOMENA BUDAYA HALLYU WAVE TERHADAP GAYA HIDUP REMAJA DI PURWOKERTO).

Khansa, S. D., & Putri, K. Y. S. (2022). PENGARUH SOSIAL MEDIA TIKTOK TERHADAP GAYA HIDUP REMAJA. EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI.

Prajaniti, G. A. S., Swedarma, K. E., & Manangkot, M. V. (2022). HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN GEJALA DEPRESI PADA REMAJA DI SMAN 3 DENPASAR. Coping: Community of Publishing in Nursing.

Santrock, J. W. (2018). Life-span development (17th Edition) (17th ed.). McGraw-Hill Education.

Sesady, S. F., Raf, N., & Muhammad, R. (2022). MEDIA SOSIAL: PERILAKU SOSIAL ASMARA DALAM PERUBAHAN SOSIAL REMAJA. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora.

Yasin, M., & Jannah, S. S. F. (2022). Penanggulangan Dampak Negatif Media Sosial Melalui Peran Guru dan Masyarakat di Sekolah. DIAJAR: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini