Ikan Kodok Maluku Daya Tarik Wisata Ambon yang Terancam Punah

Ikan Kodok Maluku Daya Tarik Wisata Ambon yang Terancam Punah
info gambar utama

Satwa langka ikan kodok Maluku (Histiophryne psychedelica) telah menjadi daya tarik pariwisata di Kota Ambon, Provinsi Maluku. Banyak orang datang ke Maluku dan membayar mahal untuk melihat hewan ini.

“Biasanya orang dari manapun akan membayar mahal dan berkunjung ke sini hanya untuk melihat ikan ini,” kata Zainal H Renuat, pelaku ekowisata yang juga instruktur selam berlisensi di Ambon yang dimuat Antara.

Hari Nelayan Nasional: Bukan Lagi Waktunya Mencari Ikan

Dirinya menjelaskan ikan tersebut merupakan satwa endemik di Teluk Ambon jadi daya tarik wisata. Banyak penyelam dan peneliti yang datang berkunjung di perairan Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon.

Ikan itu berukuran kecil sekitar 10 sentimeter dengan garis-garis mencolok berwarna merah muda berpola telapak tangan, mirip dengan ikan kodok di kelas Actinopterygii. Sehingga memiliki keunikan sendiri.

Kapan ditemukan

Profesor riset dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Teguh Peristiwady mengungkapkan spesies ikan unik tersebut pertama kali ditemukan oleh Ted Pietsch, Arnold & Hall pada tahun 2009 dan ditemukan di kedalaman 10 meter atau lebih.

Ikan tersebut berbeda dengan ikan kodok lainnya karena punya wajah datar dan sepasang mata menghadap depan. Umumnya ikan punya mata di bagian samping kepala, sehingga ikan kodok Maluku memiliki sudut penglihatan seperti mata manusia.

“Ikan ini hidup di daerah karang, dan hanya ditemukan di Ambon, belum pernah ada ditemukan di tempat lain,” kata Teguh.

Kapal Tua Bekas Nelayan Disulap Menjadi Furnitur Bernilai Tinggi di Rusia

Dirinya menyatakan sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan di mana ikan-ikan ini ditemukan. Pasalnya potensi penelitian tentang ikan kodok Maluku juga masih terbuka karena jumlah populasinya belum bisa dipastikan.

“Karena kan yang mengancam ikan ini punah itu, sampah plastik yang tenggelam ke dasar laut, kemudian limbah yang dapat merusak karang. Apalagi ikan ini hidup di sekitar itu,” demikian kata Teguh.

Berharap perlindungan

Zainal menjelaskan bahwa ikan ini memang terancam punah jika tidak ada kesadaran masyarakat untuk menjaga habitat di laut. Menurutnya kesadaran masyarakat setempat masih sangat kurang soal kebersihan pantai.

“Karena yang pertama ini faktor air dan sampah yang dibuang sembarangan ke laut. Kemudian ini juga karena belum ada pemahaman dan kesadaran dari masyarakat bahwa betapa pentingnya sumber daya alam kita di sini,” kata Zainal.

Perahu Nelayan Tenaga Surya, Wujud Manfaat Energi Matahari Nelayan Indonesia

Karena itu dirinya berharap semua pihak baik itu pemerintah dan media massa terus memberi edukasi ke masyarakat. Karena hal tersebut baginya sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Selain masyarakat, media juga harus memberi informasi terkait betapa pentingnya menjaga kita punya kebersihan laut. Selain itu, penikmat wisata juga bisa menggelar kegiatan yang membuat masyarakat paham akan kelestarian lingkungan. Dengan itu, saya rasa bisa membantu,” tuturnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini