Pembangunan Jalan untuk Konektivitas 18 Pulau Terluar dari Aceh-Papua Terus Ditingkatkan

Pembangunan Jalan untuk Konektivitas 18 Pulau Terluar dari Aceh-Papua Terus Ditingkatkan
info gambar utama

Pembangunan infrastruktur memang seharusnya tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa atau kota-kota besar saja, melainkan juga di kawasan perbatasan maupun di pulau-pulau terdepan atau terluar Nusantara.

Dalam rangka meningkatkan konektivitas, salah satu upaya pembangunan infrastruktur dilakukan melalui pembangunan jalan di 18 pulau terluar. Hal ini sejalan dengan Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yang memprioritaskan pembangunan di 18 Pulau Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T).

"Dari 18 Pulau 3T, terdapat 16 pulau yang telah didukung oleh jaringan jalan nasional eksisting dan 2 pulau (Pulau Enggano dan Pulau Kei Besar/ Pulau Nuhu Yut) belum dilalui jalan nasional," kata Hedy.

Anggarkan Rp14,6 T, Perbaikan Jalan Rusak se-Indonesia Dimulai Juli

Pembangunan di Sumatra

Bersumber dari Kemenpupr, Provinsi Aceh, terdapat Pulau Simeme yang memiliki jalan nasional sepanjang 76,39 km. Seluruhnya terbuat dari aspal dengan tingkat kepadatan 99,74%. Jaringan jalan nasional di Pulau Simeulue menghubungkan Ibu Kota Kabupaten di Sinabang dengan Bandara Lasikin hingga Nasreuheu. Pemeliharaan jalan dan jembatan terus dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi lapangan yang aktual.

Lalu, Sumatera Utara, terdapat dua pulau terluar yang sedang diperhatikan, yaitu Pulau Nias dan Mentawai. Jaringan jalan nasional di Pulau Nias memiliki panjang sekitar 171,33 km. Jalan tersebut menghubungkan PKW Gunung Sitoli dengan Pelabuhan Gunung Sitoli, Bandara Binaka, dan KSPN Teluk Dalam Nias.

Sementara itu, di Kepulauan Mentawai, terdapat rencana pembangunan bertahap hingga tahun 2024 untuk menghubungkan Muara Siberut dengan KSPN Siberut dan Pelabuhan Sikabaluan (lintas timur Pulau Siberut) dengan jarak sekitar 23,09 km.

Selanjutnya, di Pulau Enggano, Bengkulu, pada tahun 2023 telah direncanakan pembangunan jalan sepanjang 5,64 km dari Banjar Sari hingga Malakoni - Kayu Apuh. Sementara itu, di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, juga direncanakan pembangunan jalan dan jembatan sepanjang 26,82 km pada tahun 2023.

Tarif Jalan Tol Trans Sumatera, Segini!

Sulawesi dan Nusa Tenggara

Di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, terdapat jaringan jalan nasional yang menjadi jalur utama yang menghubungkan berbagai kabupaten di pulau tersebut, dengan panjang sekitar 300,57 km. Pada tahun 2023, akan dilakukan pemeliharaan jalan sepanjang 22,71 km.

Di Provinsi Sulawesi Tenggara, terdapat dua pulau terluar yang sedang diperhatikan, yaitu Pulau Muna dan Buton. Jaringan jalan nasional di Pulau Muna memiliki panjang sekitar 83 km dengan tingkat kemantapan mencapai 97,36%. Pada tahun 2023, dijadwalkan dilakukan pemeliharaan sepanjang 3 km.

Sementara itu, di Pulau Buton, jaringan jalan nasional mencapai sekitar 307 km. Pada tahun 2023, juga direncanakan pemeliharaan sepanjang 20 km.

Pembangunan Jalan Lintas Batas Papua Kembali Dilanjutkan

Maluku dan Papua

Di Provinsi Maluku, terdapat delapan pulau terluar yang sedang diperhatikan, antara lain Pulau Aru, Babar, Buru, Seram, Kei Besar, Selaru, Moa, dan Wetar. Di setiap pulau tersebut, pemeliharaan jalan dan jembatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.

Pulau Kei Besar memang belum memiliki ruas jalan nasional, tetapi ada jalan provinsi 71,02 km dan tingkat kemantapan sebesar 72,41%, serta jalan kabupaten sepanjang 337,99 km dengan tingkat kemantapan sebesar 35,50%.

Pada tahun 2023, direncanakan pembangunan ruas jalan sepanjang 4,56 km, yaitu Jalan Simpang Holat-Ohoiraut dengan panjang 4,5 km dan Jembatan Elat-Simpang Ngurdu-Ohoiraut sepanjang 60 meter.

Di Provinsi Maluku Utara, tepatnya di Pulau Morotai, terdapat jaringan jalan nasional dengan panjang sekitar 185,68 km. Pada tahun 2023, direncanakan pembangunan Jembatan Ake Tiabo dengan panjang 30 meter.

Terakhir, di Provinsi Papua, khususnya di Pulau Biak, terdapat jaringan jalan nasional yang menghubungkan Biak, Bandara Frans Kieppo, Pelabuhan Laut Biak, dan KSPN Biak dengan panjang sekitar 75 km. Pada tahun 2023, direncanakan pembangunan Jalan Lingkar Biak sepanjang 6 km.

Provinsi dengan Jalan Terpanjang di Indonesia, Sudah Teruji!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini