Mengenal Festival Erau: Suatu Tradisi Tahunan di Tenggarong

Mengenal Festival Erau: Suatu Tradisi Tahunan di Tenggarong
info gambar utama

Apakah Kawan mengetahui tentang festival Erau? Bagi sebagian besar orang, festival Erau masih asing. Namun, bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Kutai, festival Erau wajib dilaksanakan di daerahnya. Mengapa hal itu terjadi? Berikut beberapa informasi seputar festival Erau.

Sekilas Tentang Festival Erau

Setiap tradisi di masyarakat, pasti ada beberapa acara yang diselenggarakan pada periode tertentu. Yap, hal ini terjadi pada festival Erau yang memang menjadi acara tahunan bagi masyarakat Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

Diketahui, Erau berasal dari bahasa Kutai yang berarti eroh. Dalam bahasa Indonesia, eroh berarti ramai, riuh, atau ribut. Tentunya, festival ini memang diisi beberapa kegiatan yang mengundang perhatian banyak orang. Ditambah, terdapat acara yang bersifat sakral atau ritual sehingga mempererat rasa syukur manusia kepada Tuhan yang Maha Esa.

Sejarah Festival Erau

Diketahui, Erau merupakan festival budaya tertua di Indonesia. Tradisi ini sebenarnya sudah terjadi berabad-abad lalu. Bahkan, Erau sudah dikenal pada masa Kesultanan Kutai, loh.

Dilansir dari indonesiakaya.com, Erau bermula pada abad ke-12 Masehi. Pada zaman itu, Aji Batara Agung Dewa Sakti masih berusia anak-anak. Meskipun begitu, jiwa kepemimpinannya terlihat ketika diangkat sebagai sultan pertama Kutai Kertanegara Ing Martadipura.

Baca juga: Meriah! Parade Budaya Internasional Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) 2018

Akhirnya, Aji Batara Agung Dewa Sakti mengadakan upacara Erau sebagai upacara penobatan raja. Diketahui, pada 1960, Kesultanan Kutai masih berstatus daerah istimewa.

Pada hal itu, terjadi peralihan status ke arah kabupaten dan kepala pemerintahannya dipegang oleh bupati. Dalam hal ini, sebenarnya menjadi akhir dari Kesultanan Kutai selama lebih dari 7 abad. Namun, salah satu peninggalana budaya Erau tetap dipertahankan.

Apresiasi Festival Erau

Festival Erau
info gambar

Meskipun terakhir diadakan pada 1965, ternyata inisiatif pemerintah daerah dan izin dari pihak kesultanan menjadi titik terang bagi keberlangsungan festival Erau. Yap, pada 1971, festival Erau diadakan kembali, tetapi ada beberapa persyaratan.

Syarat tersebut, seperti kewajiban menjalankan beberapa upacara tertentu, tetapi tidak boleh menjalankan upacara Tijak Kepala dan Pemberian Gelar. Namun, kegiatan seperti upacara kesenian dari suku Dayak dan olahraga diperbolehkan.

Diketahui, pelaksanaan Erau bertepatan dengan hari jadi Kota Tenggarong, yaitu tanggal 29 September. Diketahui, festival ini menjadi apresiasi budaya bagi masyarakat Kutai karena menampilkan berbagai kesenian, upacara adat, dan lomba olahraga tradisional.

Selain itu, apresiasi festival Erau tidak berhenti. Pada 2013, Erau disandingkan dengan acara budaya dari berbagai negara. Bahkan, terdapat acara bernama Erau International Folklore and Art Festival (EIFAF) yang memunculkan berbagai kesenian dan tradisi di lingkup Kesultanan Kutai dengan warisan budaya dunia, loh.

Diketahui, pada 2014, festival Erau diikuti oleh 12 negara, seperti Belanda, Italia, Hungaria, Latvia, Rusia, Filipina, Korea Selatan, Kolumbia, Mesir, Bangladesh, dan Kroasia. Dengan hal ini, festival Erau merupakan representasi dari kearifan lokal di Indonesia.

Baca juga: Kuliner Indonesia dan Lagu Betawi Meriahkan Festival Budaya di Finlandia

Indonesia begitu kaya terhadap budaya dan memiliki sejarah masing-masing. Kawan perlu untuk menghormati setiap budaya yang ada di Indonesia dan dunia. Caranya adalah mempelajari budaya tersebut dan menghargai antarsesama suku, ras, dan agama. Bersikap toleransi sangat penting di era keterbukaan informasi dan keberagaman masyarakat. Apakah Kawan siap menjadi warga yang berguna bagi bangsa dan negara?

Referensi: id.wikipedia.org | indonesiakaya.com | djkn.kemenkeu.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

AR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini