Antisipasi Gagal Panen Akibat El Nino, Petani Bisa Akses KUR

Antisipasi Gagal Panen Akibat El Nino, Petani Bisa Akses KUR
info gambar utama

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) membuka akses kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp100 triliun pada 2023 bagi petani untuk menghadapi El Nino. Seperti diketahui, bencana yang juga disebut fuso ini menyebabkan kekeringan panjang sehingga mengakibatkan petani gagal panen.

Dilansir dari Antara, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Prof. Fadjry Djufry menjelaskan bahwa KUR dan asuransi pertanian yang disediakan Kementan dengan premi sekitar Rp40 ribu dapat memberikan jaminan sekitar Rp6 juta kepada petani.

Maka dari itu, petani diharapkan bisa mengakses KUR ketika terjadi fuso. Tak hanya mengantisipasi kerugian peani melalui KUR, Kementan juga disebut tengah menyiapkan varietas-varietas padi yang tahan kekeringan, pupuk dan antisipasi hama.

Total Rp100 triliun KUR

Tahun ini, pemerintah menyediakan KUR pertanian bagi tanaman pangan sebesar Rp28 triliun, holtikultura Rp15 triliun, perkebunan Rp33 triliun dan peternakan Rp24 triliun sehingga secara total adalah sebesar Rp100 triliun.

Berdasarkan data Kementan, realisasi KUR pertanian hingga Senin (3/7/2023) oleh petani tanaman pangan berkisar Rp7,9 triliun, holtikultura Rp3,1 triliun, perkebunan Rp12 triliun dan peternakan Rp5,8 triliun.

Sementara itu, pada 2022 lalu, realisasi penyaluran KUR sektor pertanian mencapai Rp103 triliun, melampaui target tahun 2022 senilai Rp90 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni pada 2021 yang sebesar Rp85,6 triliun dari target Rp70 triliun.

Tabel KUR BRI 2024 untuk Plafon Pinjaman Rp25 juta hingga Rp500 juta

El Nino di Indonesia

Sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Tengah dan Jawa Timur diketahui menjadi zona merah terdampak El Nino pada sektor pertanian. Akan tetapi, beberapa daerah lain seperti rawa lebak, kini justru menjadi lumbung pertanian baru dengan menggunakan varietas yang disesuaikan.

Kepada Liputan6.com, Peneliti Ahli Utama Klimatlogi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erna Yulihastin, mengungkapkan bahwa peluang EL Nino di Indonesia akan semakin meningkat hingga mencapai 90 persen pada Juni–September 2023.

Pada tahun 2015 lalu, El Nino di Indonesia berdampak cukup signifikan hingga menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah. Dampaknya terasa luas, termasuk di sektor ekonomi karena menimbulkan kekeringan pada tanaman padi seluas 597 ribu hektare di seluruh wilayah Indonesia.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan beberapa langlah yang harus dilakukan semua pihak dalam menghadapi El Nino yang berdampak pada sektor pangan di antaranya KUR untuk mengantisipasi kerugian petani. Selain itu, investasi lain juga perlu dipersiapkan di masing-masing daerah untuk mengantar berbagai program selain dari APBN dan APBD.

referensi :
https://www.antaranews.com/berita/3620892/kementan-persilakan-petani-akses-kur-dalam-menghadapi-el-nino
https://www.liputan6.com/hot/read/5282028/el-nino-di-indonesia-2023-wilayah-yang-terdampak-dan-antisipasinya

Menanam "Permata" bagi Pertanian Indonesia di Masa Depan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini