Kabupaten Bandung yang tepatnya di Kecamatan Ibun memiliki berbagai jenis komoditas pertanian dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki. Salah satu jenis komoditas pertanian yang terkenal adalah kopi. Kopi Arabika merupakan hasil kopi unggulan yang ditanam di Ibun.
Tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) yang melaksanakan program kerja di Desa Ibun, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa barat memiliki kesempatan untuk mempelajari tentang kopi tersebut beserta pengolahannya.
Tim Olimpiade Matematika Indonesia Boyong Berbagai Medali dalam IMO ke-64 di Jepang
Petani kopi di Ibun menyadari bahwa potensi kopi arabika dapat menjadi komoditas yang bernilai ekonomi tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa tanaman kopi tersebut mempengaruhi perekonomian di Ibun. Kopi arabika cocok di tanam di dataran tinggi sehingga banyak kelompok petani yang memanfaatkan kondisi alam tersebut untuk membudidayakan potensi tersebut. Luas tanah perkebunan kopi yang ada di desa Ibun sekitar 65 Hektar, dengan status kepemilikan lahan pribadi.
Kopi Ibun yang dihasilkan memiliki cita rasa yang khas dengan aroma yang harum dan rasa yang lezat. Harga biji kopi yang dihasilkan dijual dengan harga 12 ribu rupiah per kilogramnya. Proses pengolahan kopi Ibun tidaklah mudah. Seringkali para petani menghadapi berbagai tantangan, seperti cuaca yang tidak selalu bersahabat, perawatan perkebunan yang intensif, serta persaingan dalam pemasaran dengan kopi dari daerah lain.
Namun, para petani Ibun tetap bertekad untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang terus meningkat, petani di Ibun mulai menerapkan teknik-teknik pilihan terbaik dalam pengolahan kopi. Pupuk organik digunakan oleh para petani untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Proses pengolahan kopi ibun dilakukan dengan pengolahan kering untuk tahapan nya sebagai berikut
Tahap pertama dari pengolahan kopi Ibun dimulai dengan penyortiran buah kopi setelah di panen. Dengan memilih buah yang berwarna merah dan berkualitas baik. Penyortiran buah kopi dilakukan di dalam wadah yang berisi air yang dikenal sebagai proses wadah fermentasi, penyortiran dilakukan untuk meningkatkan kualitas biji kopi. Perendaman dilakukan selama 12 hingga 24 jam.
Tahap kedua pengolahan kopi adalah pencucian kopi. Pencucian kopi dengan tujuan untuk menghilangkan lapisan lendir yang melekat pada biji kopi sebagai pembersihan biji kopi dari buah kopi. Pencucian kopi dilakukan di dalam bak.
Tahap ketiga adalah proses pengeringan buah kopi. Buah kopi yang telah direndam akan dikeringkan dengan cara dijemur sebelum dikupas kulit buah kopi. Proses pengeringan dilakukan selama kurang lebih dua minggu hingga tidak ada kadar air dalam buah kopi.
Tahap keempat adalah pengupasan kulit buah kopi untuk mendapatkan biji kopi. Pengupasan kulit buah kopi menjadi biji kopi dilakukan dengan menggunakan mesin atau dengan cara ditumbuk. Pada pengupasan kulit buah menggunakan mesin khusus yang dirancang untuk mengupas buah kopi dengan memisahkan antara biji kopi dengan daging buahnya.
Tahap kelima adalah pengeringan biji kopi. Proses pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam biji kopi yang telah direndam atau dicuci. Pengeringan biji kopi bermanfaat menjaga kualitas kopi untuk menghindari rasa dan aroma yang tidak diinginkan.
Tahap keenam yaitu pemilihan biji kopi. Penyortiran biji kopi dilakukan untuk mendapatkan biji kopi terbaik. Penyortiran dilakukan di atas saringan anyaman bambu.
Tahap ketujuh yaitu pengemasan produk biji kopi. Biji kopi yang telah disortir akan dimasukkan ke dalam karung yang selanjutkan diberikan kepada produsen untuk diolah menjadi olahan kopi.
Seiring berjalannya waktu, popularitas kopi Ibun semakin meningkat hingga menarik perhatian berbagai wisatawan dan pecinta kopi dari berbagai penjuru. Banyak turis lokal maupun mancanegara yang datang ke Kecamatan Ibun untuk mencicipi langsung kopi Arabika asli yang ada. Hal ini secara tidak langsung dapat membantu mengembangkan pariwisata kopi di Ibun dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Bagaimana Cara Memanfaatkan Barang Bekas?
Sebagai hasil dari semua upaya tersebut, kopi Ibun kini menjadi salah satu kebanggaan bagi masyarakat Bandung dan Indonesia. Sejarah panjangnya yang penuh perjuangan dan dedikasi telah menjadikan kopi Ibun sebagai salah satu komoditas kopi yang dihargai dan diakui oleh pecinta kopi di seluruh dunia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News