Mitos Danau Mawang: Kisah 3 Ulama Sakti yang Pergi Memancing

Mitos Danau Mawang: Kisah 3 Ulama Sakti yang Pergi Memancing
info gambar utama

Ada mitos Danau Mawang tentang tiga ulama sakti yang pergi memancing. Seperti apa kisahnya?

Sulawesi Selatan memiliki keindahan alam yang menakjubkan, salah satunya adalah Danau Mawang. Danau ini terletak di Kelurahan Mawang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Laman Gowa Smart City mencatat bahwa jarak Danau Mawang hanya sekitar 7 kilometer dari kota Sungguminasa, dan 15 kilometer sebelah tenggara dari Kota Makassar. Danau ini memiliki luas mencapai sekitar 50 hektar dengan panjang 1,4 kilometer dan lebar antara 200 hingga 450 meter. Keindahannya yang alami dan harmoni dengan lingkungan sekitar menjadikan danau ini menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik.

Selain pesona alamnya yang indah, Danau Mawang juga terkenal karena mitos yang ada di sana. Salah satunya adalah cerita tentang tiga ulama sakti yang pergi memancing di danau ini.

Kisah Kesaktian Gong Kyai Pradah yang Menaklukkan Angkernya Hutan Lodoyo Blitar

Mitos Danau Mawang

Alkisah, dulu ada tiga ulama besar di Sulsel Yang bernama Dato Paggentungang, Lo’mo Ri Antang dan Syekh Yusuf. Pada suatu hari I Dato Paggentungang l mendengar cerita jika di Danau mawang ada banyak sekali ikan. Ia yang memang hobi memancing pun mengajak Lo’mo Ri Antang dan Syekh Yusuf pergi mencari ikan ke sana.

Ketika ketiga ulama besar itu sedang memancing di Danau Mawang, turun hujan yang sangat lebat, Dato Paggentungang merasa kedinginan dan ingin merokok, tetapi tak ada korek api di sana. Dato Paggentungang sempat meminta tolong kepada Lo’mo Ri Antang untuk mencari api di rumah di dekat di lokasi mereka memancing. Sayangnya, Lo’mo Ri Antang tidak menemukan api di rumah itu.

Dato Paggentungang kemudian menggunakan kesaktiannya untuk menyalakan rokok. Ia meletakkan rokoknya di bawah topi capingnya agar terkena air hujan, lalu rokok itu pun menyala.

Lo'mo Ri Antang dan Syekh Yusuf melihat kesaktian tersebut, namun Lo'mo Ri Antang merasa malu untuk meminta api kepadanya, karena Dato Paggentungang adalah gurunya. Lo'mo pun memilih menunggu petir agar bisa menyalakan rokoknya.

Setelah Lo'mo Ri Antang berhasil menyalakan rokok dengan petir, Syekh Yusuf juga ingin merokok, namun ia masih merasa malu untuk meminta api. Namun, Syekh Yusuf mengejutkan mereka dengan kesaktiannya sendiri. Ia berjalan di atas danau dan memasukkan tangannya ke dalam air sambil memegang rokok. Ketika Syekh Yusuf mengeluarkan tangannya dari air, rokok yang dipegangnya ternyata menyala tanpa basah.

Sosok Nyi Rambut Kasih, Ratu Sakti yang Muncul untuk Lindungi Majalengka

Referensi:

  • https://smartcity.gowakab.go.id/wisata_alam/danau-mawang/15

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini