Mahasiswa UGM Mengakselerasi Kualitas Pendidikan melalui Kombinasi Ilmu Pengetahuan

Mahasiswa UGM Mengakselerasi Kualitas Pendidikan melalui Kombinasi Ilmu Pengetahuan
info gambar utama

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada pertengahan tahun 2023, penduduk Indonesia telah mencapai 278,69 juta jiwa. Besarnya jumlah penduduk ini tidak lantas memberikan sebuah keuntungan berupa bonus demografi saja, melainkan dapat berpotensi menjadi masalah ketika tidak dikelola dengan baik.

Pengelolaan sumber daya manusia dapat ditinjau dari kualitas pendidikan yang ada di negara tersebut. Warga yang mendapatkan kualitas pendidikan tinggi cenderung memilki pola pikir yang kreatif dan inovatif. Sayangnya kualitas pendidikan di Indonesia masih belum menunjukkan potensinya secara penuh.

Kawan GNFI, sebuah data dilaporkan dari survei United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) terhadap kualitas pendidikan di negara-negara berkembang terutama di kawasan Asia Pasifk. Data dari survei tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat 10 dari 14 negara.

Sementara itu, untuk kualitas tenaga pendidik menempati peringkat ke 14 dari 14 negara. Fakta ini cukup memprihatinkan karena pendidikan sangat mempengaruhi keberlangsungan dari negara ini di tengah-tengah hiruk pikuk negara-negara dunia.

Nelson Mandela (presiden pertama Afrika Selatan) pernah berkata, “Pendidikan adalah senjata ampuh untuk mengubah dunia”. Pendidikan mampu mengubah pola pikir manusia yang berujung pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidup. Tanpa pendidikan yang memadai negara Indonesia akan terombang-ambing dalam arus globalisasi tanpa batas.

Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2021) yang mengutip pendapat P.H Combs (1968) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan di Indonesia cenderung tidak berubah dalam beberapa dekade tahun terakhir.

Faktor-faktor tersebut meliputi kualitas pendidikan yang tidak merata antara desa dan kota, sarana pendidikan yang tidak memadai, mahalnya biaya pendidikan, ketidakpastian. dan ketidaktepatan hasil pendidikan, serta ketidakefisienan sistem pendidikan. Beberapa faktor tersebut dapat mulai diperbaiki dari tingkat pendidikan awal, seperti taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) atau bahkan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).

Berawal dari masalah tersebut, mahasiswa KKN UGM sub-unit Dusun Tawang, Desa Ngoro-Oro mengadakan kegiatan sekolah terbuka di TPA Al-Barokah. Instansi TPA dipilih karena lebih dekat dengan karakteristik masyarakat sekitar yang hampir seluruhnya beragama Islam.

Tujuan dari aktivitas itu sendiri adalah untuk menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan umum dapat berdampingan dengan pengetahuan religi. Hal ini patut dipertimbangkan, karena pemikiran masyarakat sekitar masih menganggap bahwa ilmu agama saja sudah cukup dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk menumbuhkan sifat keingintahuan anak-anak terhadap ilmu pengetahuan melalui metode belajar yang menyenangkan (fun learning). Dengan begitu, anak-anak dapat mudah memahami bahan ajar yang disampaikan.

Beberapa kegiatan sekolah terbuka di TPA Al-Barokah
info gambar

Kegiatan ini dilakukan selama 30 menit sebelum TPA berlangsung, yakni pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Materi yang disusun sesuai dengan masing-masing latar belakang pendidikan tim. Materi yang diajarkan oleh KKN UGM kepada anak-anak TPA meliputi soft skill, yakni public speaking dengan menonton film pendek, dan hard skill dalam bidang Ilmu Alam dan Ilmu Sosial.

Dalam bidang Ilmu Sosial sendiri meliputi pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Bahasa Inggris sangat penting diajarkan kepada anak-anak, mengingat tempat tinggal mereka yang sangat dekat dengan tempat-tempat wisata.

Sementara itu, untuk bidang Ilmu Alam sendir, matematika dipilih sebagai materi. Kemudian, ada juga perubahan fasa materi di alam melalui eksperimen sederhana, pencegahan kekerasan pada hewan, mewarnai jenis-jenis sayuran, sampai tata cara menggosok gigi dengan benar.

Anak-anak TPA sendiri sangat menyukai metode pembelajaran yang telah dibuat. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan jumlah santri yang hadir setiap harinya. Pada awal program berjalan, peserta hanya 5-7 santri saja. Namun, selama program berjalan jumlahnya menjadi bertambah hingga mencapai 28-30 santri per pertemuan.

Fakta ini ditanggapi dengan baik oleh Bu Rus dan Bu Reni selaku pengurus TPA Al-Barokah. Mereka senang dengan adanya program ini.

“Kami merasa terbantu dengan kehadiran mas mba KKN UGM dalam mengurus TPA ini. Anak-anak juga jadi tambah semangat untuk menghadiri TPA,” ujar Bu Rus.

Adanya komentar tersebut membuat tim KKN menjadi lebih bersemangat dalam menjalankan program ini sampai ke pertemuan terakhir. Berkat usaha, doa, dan dukungan para pengurus TPA, upaya tersebut dapat berlangsung dengan sangat lancar dan bermanfaat bagi santri TPA Al-Barokah.

Sudah cukup 350 tahun bangsa kita dijajah oleh bangsa lain karena kebodohan. Jangan sampai hal tersebut terulang lagi dalam bentuk apapun. Program ini dijalankan dengan harapan dapat membantu para santri TPA Al-Barokah dalam memahami materi pembelajaran di sekolah yang dirasa cukup rumit.

Dengan begitu, para santri dapat memahami materi pembelajaran dengan lebih komprehensif dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun 'hanya sedikit' yang dapat disampaikan, setidaknya itu membawa perubahan mendalam bagi santri dan pengurus TPA dalam memandang pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan.

Referensi:

  • https://www.bps.go.id/publication/2023/02/28/18018f9896f09f03580a614b/statistik-indonesia-2023.html
  • https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000233236.
  • Fitri, S. F. N. (2021). Problematika kualitas pendidikan di indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1617-1620.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini