Mewujudkan Sekolah Kehidupan Dibayar Dengan Sayuran : Kisah Inspirasi Muhammad Farid

Mewujudkan Sekolah Kehidupan Dibayar Dengan Sayuran : Kisah Inspirasi Muhammad Farid
info gambar utama

Pandemi Covid-19 telah membawa dampak masif bagi berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Tidak hanya PHK massal yang merajalela, tetapi juga generasi penerus bangsa yang terpaksa harus rela berpisah dengan bangku sekolah.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencatat kenaikan sepuluh kali lipat pada jumlah anak putus sekolah di tingkat SD pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2019. Fakta ini seakan menjadi bel pintu bagi kita semua untuk berpikir lebih dalam tentang masa depan pendidikan di Indonesia.

Namun, dalam situasi yang penuh tantangan ini, ada cahaya harapan yang muncul dari tindakan dan inspirasi seorang tokoh penggerak perubahan, Muhammad Farid.

Dalam perjalanan panjangnya, ia telah berhasil membangun bukan hanya sekadar sekolah, tetapi sekolah kehidupan bagi anak-anak yang tidak mampu. Ini adalah kisah inspiratif yang mengajarkan kita bahwa setiap perubahan dimulai dari tindakan nyata, semangat, dan keyakinan.

Sekolah yang Dibayar dengan Sayuran dan Doa

Di tengah keterbatasan ekonomi dan akses pendidikan, Muhammad Farid, seorang pendidik visioner dan penerima penghargaan Satu Indonesia Awards 2010, melangkah maju dengan gagasan uniknya. Ia mendirikan SMP Ma’had Alam Banyuwangi Islamic School (BIS) di tengah pedesaan yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar. Konsepnya adalah sekolah yang menerima biaya sekolah dalam bentuk sayuran dan doa.

Begitu menginjakkan kaki di BIS, kita segera merasakan atmosfer yang berbeda. Berbeda dari pandangan mainstream tentang sekolah tradisional, BIS adalah sekolah yang menanamkan pendidikan iman dan akhlak sebagai bagian integral dari pengajaran mereka. Namun, yang membuatnya semakin luar biasa adalah biaya pendidikannya yang tak konvensional.

Baca Juga: Hilirisasi Potensi Desa Pendongkrak Rupiah Petani di Kabupaten Bone

Berawal dari Mimpi dan Doa

Dalam perjalanan hidupnya, Muhammad Farid membuktikan bahwa perubahan dimulai dari mimpi dan keyakinan. Impian-impian besar yang ia tuliskan dalam buku harapannya, dream book, adalah api yang mengantarkannya melampaui batasan-batasan yang menghadang. Ia percaya bahwa doa adalah daya yang kuat yang akan membimbingnya, bahkan saat tantangan terasa berat.

Dalam kasus ini, dream book bukan sekadar catatan harapan, tetapi menjadi alat untuk menghubungkan anak-anak dengan impian mereka. Setiap siswa di BIS memiliki dream book, yang berisi apa yang mereka impikan dan usaha yang harus mereka lakukan untuk mewujudkannya. Dengan doa sebagai pendamping, dream book menjadi manifestasi nyata dari cita-cita dan tekad.

Sekolah Kehidupan dan Pembelajaran Holistik

BIS bukan sekadar tempat mendapatkan ilmu akademik, tetapi juga sekolah kehidupan. Pengajaran di sini tidak hanya tentang pelajaran matematika atau bahasa, tetapi juga mengenai pengembangan kepribadian, nilai-nilai moral, dan iman yang kuat. Setiap siswa belajar untuk berkontribusi pada lingkungan sekitarnya, berbagi ilmu, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan.

Pendidikan di BIS mengusung konsep alam, di mana anak-anak belajar dengan merasakan langsung alam sekitar. Tidak hanya itu, bahasa Inggris diadopsi sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Hal ini membantu siswa menjadi lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum, keterampilan yang penting dalam membangun karir dan mengambil peran dalam masyarakat.

Inspirasi yang Menginspirasi

Muhammad Farid membuktikan bahwa komitmen terhadap perubahan nyata dapat mengilhami dan mempengaruhi banyak orang. Kemenangannya dalam Astra Satu Indonesia Awards 2010 adalah bukti nyata bahwa tindakan kecil dapat menghasilkan dampak besar. Hadiah yang diterimanya digunakan untuk mengembangkan sekolah, tetapi lebih dari itu, ia memiliki platform untuk berbicara tentang misinya kepada dunia.

Dengan mengambil langkah yang tidak konvensional, Muhammad Farid membuka pintu bagi ribuan anak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, bahkan dalam situasi yang sulit. Ia membuktikan bahwa pendidikan bukan hak yang terbatas pada orang kaya, melainkan hak setiap individu. Dan dengan memanfaatkan daya imajinasi dan keyakinan, kita semua memiliki kemampuan untuk membentuk masa depan yang lebih baik.

Baca Juga: Mengubah Keterbatasan menjadi Inspirasi: Kisah Sukses Yudi Efrinaldi dan Es Gak Beres

Meraih Impian Kita

Dari kisah inspiratif Muhammad Farid, kita belajar bahwa perubahan dimulai dari mimpi, tindakan, dan keyakinan yang kokoh. Impian yang dituliskan dan diinginkan dengan doa bukanlah sekadar angan-angan, tetapi adalah langkah pertama menuju realisasi. Seperti Muhammad Farid, kita pun memiliki potensi untuk mewujudkan perubahan positif dalam lingkungan kita, baik dalam bidang pendidikan maupun aspek lainnya.

Tak perlu menunggu situasi sempurna atau sumber daya yang melimpah. Dengan tekad, semangat, dan inovasi, kita dapat mengatasi hambatan dan memajukan masyarakat kita. Muhammad Farid telah membuka jalan, menunjukkan bahwa sekolah kehidupan yang berharga tidak selalu memerlukan biaya besar. Itu hanya memerlukan tekad untuk meraih impian dan membantu orang lain untuk melakukannya juga.

Kisah Muhammad Farid adalah cerminan perjuangan, semangat, dan iman dalam mewujudkan perubahan. Ia adalah bukti nyata bahwa inspirasi bisa tumbuh dari dalam diri kita dan mempengaruhi orang di sekitar kita. Mari kita semua terinspirasi oleh cerita ini, dan bersama-sama, kita bisa meraih impian dan menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MI
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini