Hilirisasi Potensi Desa Pendongkrak Rupiah Petani di Kabupaten Bone

Hilirisasi Potensi Desa Pendongkrak Rupiah Petani di Kabupaten Bone
info gambar utama

LANDSCAPE KABUPATEN BONE

Ya, Kawan GNFI, siapa tidak kenal Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan?

Dari zaman Sekolah Dasar dahulu kala, kerap kali sudah kita dengar gaung nama Bone di telinga kita melalui mata pelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB). Perjuangan Arung Palakka, Raja atau Sultan Bone yang gigih dan mempunyai semangat bertarung yang tinggi tanpa kompromi dalam mengusir bangsa kompeni Belanda di era abad ke-16 hingga ke-17.

Bone juga dikenal sebagai daerah di Sulawesi yang menyumbangkan sejumlah tokoh dan pejabat nasional. Selain kehadiran Sultan Bone Arung Palakka, Bone tidak pernah kekurangan “stok orang besar” yang mempunyai arena di Jakarta; sebut saja Wapres RI ke 10 dan 12 Bapak Muhammad Jusuf Kalla dan Menteri Pertanian RI era 2014-2019 Andi Amran Sulaiman. Kemudian, Gubernur Sulawesi Selatan saat ini Andi Sudirman Sulaiman yang tidak lain adik dari Mantan Mentan RI Andi Amran Sulaiman juga dikenal sebagai pejabat kelahiran Bumi Arung Palakka. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid juga dikenal sebagai politisi ulung asal Bone, Sulawesi Selatan dan sejumlah tokoh brilian level nasional lainnya. Sebut saja Jenderal M.Jusuf mantan Panglima ABRI "andalan" Presiden Soeharto yang memiliki disiplin dan spartan yang cukup tinggi. Kita juga sama-sama tahu kiprah Letjen TNI Andi Ghalib, Jenderal TNI yang pernah bertugas sebagai Jaksa Agung RI.

Namun kali ini kita tidak akan membahas Bone dari ketokohan atau kualitas kepemimpinan SDM (Sumber Daya Manusia)-nya, namun lebih kepada potensi Sumber Daya Alam (SDA)-nya.

Kita tahu bahwa program Desa Sejahtera adalah program pembangunan dan pemberdayaan desa yang digagas ASTRA secara nasional. Hingga tahun 2023, Desa Sejahtera Astra (DSA) telah mengembangkan ekonomi di 1.060 desa yang tersebar di seluruh Indonesia, sesuai ulasan portal online Kompas pada https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/08/12/desa-sejahtera-astra-makassar-mengekspor-produk-unggulan

DSA merupakan salah satu program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Astra International Tbk yang berfokus pada empat pilar utama, yakni Astra Sehat (kesehatan), Astra Hijau (lingkungan), Astra Cerdas (pendidikan) dan Astra Kreatif (kewirausahaan).

TIGA DESA PRIMADONA

Kawan GNFI, Bone memiliki cukup banyak wilayah desa yaitu sebanyak 328 desa dan Bone mendelegasikan 3 wilayah desanya untuk ikut serta dalam program Desa Sejahtera Astra yang ikut digagas bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Bone dan juga Kampus IAIN Bone. 3 Desa Primadona itu ialah Desa Manurunge, Desa Ulaweng Cinnong dan Desa Pallawarukka. Ketiga desa ini berada dalam satu wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Ulaweng.

Produk tanaman unggul yang digalakkan dalam program Desa Sejahtera Astra di 3 desa ini adalah Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth); suatu semak tropis penghasil minyak atsiri. Daunnya diekstraksi minyaknya dan dapat diolah menjadi parfum, bahan dupa, anti serangga dan digunakan pada industri kosmetik.

Kawan GNFI, memang Tanaman Nilam tidak sepopuler produk tanaman lain seperti jagung, padi, kopi, cengkeh dan rumput laut atau komoditas lain. Namun dibalik ketidakpopulerannya, siapa sangka produk tanaman unggul ini nyata-nyata bisa mendongkrak hingga 80% pendapatan masyarakat desa dari sebelumnya.

MAJUKAN 1060 DESA, CIPTAKAN 20.370 LAPANGAN KERJA

Hingga saat ini, ASTRA sudah membina 1060 desa dan tersebar di 37 provinsi di seluruh wilayah Republik Indonesia. Ada empat jenis produk yang dikembangkan pada program DSA (Desa Sejahtera Astra), yaitu pertanian, kopi, gugus kriya dan wisata serta budaya. Beberapa kegiatan yang dilakukan Astra seperti pelatihan, pendampingan, penguatan kelembagaan, bantuan prasarana serta memfasilitasi modal usaha. Sesuai kupasan informasi media ANTARA pada : https://www.antaranews.com/berita/3529185/desa-sejahtera-astra-majukan-ekonomi-1060-desa

Sebagai informasi dari ekspor program Desa Sejahtera Astra yang tersebar di Indonesia ada 94 jenis produk unggulan dari 232 desa bisa membukukan transaksi total senilai 22,57 Miliar sejak akhir Tahun 2019 hingga Juli 2022!

Semangat pemberdayaan ekonomi masyarakat ini senada dengan semangat hilirisasi potensi sumber daya alam nusantara yang digaungkan Presiden Joko Widodo. Tanpa hilirisasi dan hanya menjual bahan mentah saja maka hal itu tidak akan mendatangkan banyak devisa dan manfaat bagi negara kita. Hilirisasi ini juga berlaku bagi produk tanaman Nilam.

Jadi, kawan GNFI, perlu dilakukan pendampingan dan pemberdayaan pola pikir, pola pengetahuan dan pola perilaku kepada petani desa tersebut. Yang sebelumnya mereka hanya menjual bahan mentah tanaman nilam saja, sekarang mereka paham dan mengerti cara mengolah tanaman nilam. Seperti diutarakan Suaib, salah seorang petani desa di Kecamatan Ulaweng, kepada penulis; bahwa tanaman nilam dipilih sedemikian rupa berdasar usia, tekstur tanamannya dan bentuk daunnya. Kemudian tanaman terpilih tersebut dibersihkan dan direbus dalam semacam kuali besar untuk mengekstraksi minyak atsiri yang dikandung dari tanaman nilam tersebut. Dengan perubahan pola pikir dan pola perilaku mereka, maka seyogianya para petani memperoleh keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya. Disini perlu ditekankan mindset pattern (pola pikir) dan behavior pattern (pola perilaku) mereka. Seperti kata-kata mutiara yang pernah diutarakan oleh filsuf asal China, Lao-Tzu bahwa “pola pikirmu akan merubah dan menentukan bagaimana nasib dan takdirmu kedepan, bukan?”

Sebelum pendampingan dan pengolahan produk tanaman Nilam oleh petani; Petani hanya menjual tanaman nilam “mentah” saja tanpa proses pengolahan lebih lanjut senilai hanya 1,5 juta rupiah per bulan. Namun, kawan GNFI, dengan semangat hilirisasi dan pengolahan bahan mentah tanaman nilam menjadi minyak atsiri, maka pendapatan mereka melonjak signifikan menjadi 3 juta rupiah per bulan! Meningkat 2 kali lipat pendapatannya, Kawan GNFI.

Sementara untuk ekspor gabungan Desa Sejahtera Astra Bone Sulawesi Selatan dan Desa Sejahtera Astra Bombana Sulawesi Tenggara pada Pertengahan Tahun 2022, ekspor minyak nilam sukses membukukan nilai transaksi sebesar 4,7 miliar rupiah menuju Pakistan dan India! Senada dengan informasi yang dilansir portal Kompas TV berjudul pada https://www.kompas.tv/video/319533/sejumlah-produk-unggulan-dari-desa-sejahtera-astra-di-sulawesi-diekspor-ke-tiongkok-dan-as

PERLU INOVASI DAN KOLABORASI!

Kedepan, program ini harus berlanjut dan perlu mendapatkan kerja sama yang baik kepada stakeholder yang terkait, perlu kolaborasi yang baik terutama bersama masyarakat. Perlu inovasi dan kolaborasi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa setempat meningkat.

Dalam hal ini Pemda, PT ASTRA wajib bekerjasama dengan lintas Kementerian, seperti Kementerian Koperasi & Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, serta Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Jadi kawan GNFI, untuk mewujudkan tujuan bersama kita tidak bisa maju sendirian alias bermain “solo karir” saja yang ujungnya hanya mengedepankan ego sektoral saja. Bermain solo karir tidak bisa membawa kita maju untuk mewujudkan pembangunan masyarakat dan desa yang berkeadilan di seluruh wilayah kesatuan Republik Indonesia. Sekali lagi, inovasi dan kolaborasi memang perlu dan penting adanya. Terutama demi berkibarnya Merah Putih di nusantara.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DT
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini