Lakukan Aktivitas ini Biar Anti Mager Dimanja Teknologi!

Lakukan Aktivitas ini Biar Anti Mager Dimanja Teknologi!
info gambar utama

Sudah menjadi rahasia umum kalau era ini ditandai dengan aktivitas gerak manusia yang intensitasnya menurun daripada generasi sebelumnya. Tidak di semua negara demikian, tetapi ini sudah menjadi tren yang mengkhawatirkan.

Menilik kondisi di Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Stanford pada 2017 menyebut masyarakat negara ini sebagai orang paling mager (males gerak, red) di dunia karena hanya berjalan 3.513 langkah dalam sehari. Angka itu kalah jauh jika dibandingkan dengan negara lain seperti Jepang yang sebagian besar masyarakatnya rata-rata sering berjalan kaki.

Bahkan banyak yang menyindir fenomena tingkat kemageran orang Indonesia yang akut dan radikal ini, seperti, “Ke warung saja naik motor.”

Dimanja Teknologi

Tren mager ini bukannya tanpa sebab. Perkembangan teknologi, terutama teknologi komunikasi, dan semakin berpindahnya tren kerja dari kerja fisik menjadi kerja pikiran di sebagian lapangan kerja menjadi sebabnya.

Teknologi komunikasi berkembang secara drastis dalam beberapa dekade ini. Munculnya internet menjadi sebuah game changer yang mempengaruhi secara mendasar cara manusia berkomunikasi sekaligus mobilitas sehari-harinya.

Sekarang, internet sudah dikembangkan menjadi teknologi yang terintegrasi dengan layanan fisik, seperti ojek online (ojol) yang dilengkapi dengan jasa pengiriman makanan online dan tentu media sosial.

Dengan layanan ojol seperti itu, manusia jadi lebih sering mengandalkannya, terutama untuk membeli makanan karena alasan praktis. Dengan memesan makanan lewat jasa ojol, manusia mengurangi bebannya untuk bergerak.

Hanya perlu menekan beberapa tombol, dan driver akan mengantarkan makanan sampai rumah. Ketergantungan manusia dengan jasa ojol menyebabkan berkurangnya kebutuhan untuk bergerak. Berbeda ketika jasa ini belum ada, untuk mendapatkan makanan, seseorang harus benar-benar menggerakkan tubuhnya ke luar rumah.

Di sisi lain, perkembangan teknologi komunikasi juga menyebabkan bentuk-bentuk kerja saat ini tidak memerlukan banyak gerak. Dalam kerja-kerja adminsitratif maupun kreatif, banyak pekerja sekarang mengandalkan laptop, komputer, atau gawai-nya.

Penggunaan teknologi itu dalam proses keseluruhan kerja menyebabkan manusia tidak perlu banyak menggerakkan tubuhnya. Hanya dengan menekan tombol-tombol di depannya dan melihat layar, pekerjaan akan lekas selesai dan si manusia itu tinggal duduk seharian hingga berjam-jam, dalam melakukannya.

Keberadaan media sosial pun juga sama perannya. Dengan terhubungnya satu manusia dengan lainnya melalui jejaring komunikasi yang luas, kini manusia tidak memerlukan mesti perlu lagi waktu untuk jauh-jauh pergi untuk membicarakan sesuatu yang penting, sehingga lagi-lagi manusia berkurang keperluan bergeraknya.

Tentu saja sedikitnya kebutuhan manusia untuk bergerak ini menjadi masalah yang tidak main-main, sebab kesehetan manusia yang jadi masalahnya. Kurang bergerak menyebabkan manusia berisiko mengalami berbagai penyakit, seperti obesitas, penyakit jantung, sampai diabetes mellitus, yang berisiko menyebabkan kematian.

Di sisi lain, kapabilitas tubuh manusia juga berkurang, seperti mudah kelelahan sampai mudah sakit-sakitan. Bahkan, sekarang populer istilah “pemuda jompo” untuk menyebut kaum muda yang walau usianya masih prima, tapi kondisi tubuhnya seperti orang tua karena jarang bergerak.

Pola hidup tidak sehat ini menjadi masalah yang harus diatasi dalam masyarakat. Lantas, apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini?

Baca juga: Asyiknya Wisata Jalan Kaki di Tanjungpinang, Menyenangkan dan Menyehatkan

1. Perbanyak Berjalan Kaki

Jalan kaki menjadi salah satu cara paling efektif untuk menyehatkan kondisi fisik manusia. Memang berjalan, apalagi berjalan jauh, bukan menjadi suatu aktivitas yang diminati di era super praktis ini. Oleh karena itu, Kawan dapat melakukan beberapa trik ini agar Kawan “terpaksa” jalan kaki.

Jika Kawan suka berpergian, Kawan dapat memakirkan kendaraan lebih jauh dari tempat tujuan sekalipun ada tempat parkir di tempat tujuan itu. Dengan sengaja parkir jauh dari tempat tujuan, Kawan dapat memaksa diri untuk berjalan lebih jauh daripada biasanya.

Selain memarkir kendaraan lebih jauh, Kawan dapat menghindari naik lift dan lebih memilih naik tangga. Dengan sengaja memilih naik tangga daripada lift, Kawan dapat mampu menghasilkan lebih banyak gerak daripada sekadar naik lift. Ditambah lagi, tangga lebih menantang untuk dinaiki, sehingga memberikan tantangan tersendiri yang membikin rasa berhasil ketika melewatinya.

Selain cara-cara di atas, Kawan juga bisa menghindari penggunaan ojol untuk membeli makanan dari luar. Jika tempat makan berada dekat dengan kediaman, maka berjalan kaki menjadi pilihan yang baik. Jika tempat makan lumayan jauh, menggunaan kendaraan pribadi dan memarkirkannya agak jauh dari lokasi dapat memicu aktivitas berjalan.

Baca juga: Jalan Kaki, Olahraga yang Penuh Manfaat Tak Terduga

2. Perbanyak Aktivitas di Rumah

Jangan sampai bergerak di rumah hanya dilakukan untuk pergi ke kamar mandi setelah ber jam-jam di kamar. Untuk menambah pergerakan tubuh di rumah, aktivitas-aktivitas kecil, seperti menyapu, merapikan tempat tidur, dan melakukan beragam aktivitas bersih-bersih lainnya menjadi pilihan yang tepat untuk membuat tubuh tetap bergerak.

Selain bersih-bersih, aktivitas seperti berjalan-jalan sebentar berkeliling komplek rumah atau bermain dengan saudara yang masih kecil juga menciptakan keaktifan yang diperlukan untuk menjaga agar tubuh tetap bergerak.

3. Olahraga di Rumah

Selain memanfaatkan kegiatan sehari-hari untuk menggerakkan tubuh, olahraga di rumah juga bisa menjadi opsi yang dapat dicoba untuk menambah jumlah gerakan dalam keseharian. Rumah menjadi salah satu tempat yang pas untuk berolahraga, terutama tempat olahraga yang praktis dan simpel.

Di rumah, olahraga-olahraga kecil dapat dilakukan dan tidak mesti memerlukan beragam alat. Kegiatan olahraga ini bisa ditunjang menggunakan aplikasi yang tersedia di Play Store untuk menambah efisiensi dan mengetahui porsi olahraga yang diperlukan.

Yuk, sudah saatnya Kawan untuk mulai bergerak kembali, minimal dengan menjadikan keseharian sebagai kegiatan yang dapat dikonversi sebagai kegiatan sehari-hari yang memberi manfaat pada kesehatan.

Hal ini memerlukan komitmen yang kuat, terutama untuk tidak dimanjakan oleh tekonologi.

Sumber Referensi:

  • https://www.detik.com/sumut/berita/d-6870512/daftar-10-negara-paling-mager-di-dunia-indonesia-nomor-berapa
  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20140615/2511728/kurang-gerak-tingkatkan-resiko-penyakit-tidak-menular

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

LG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini