Politeknik-politeknik negeri di Indonesia terus diupayakan untuk mendapatkan status Badan Layanan Umum (BLU). Dengan status BLU ini, politeknik negeri diharapkan dapat melalui transformasi yang lebih cepat dan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas dan mutu layanan pendidikannya.
Pada acara "Bincang Santai - Coffee Morning dengan Media" di Jakarta pada Rabu (13/9), Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati, menyatakan bahwa perguruan tinggi vokasi memiliki peluang besar untuk pertumbuhan dan kesuksesan yang lebih besar ketika berstatus BLU.
Menurut pandangan Dirjen Kiki, selama ini politeknik telah menjalankan kerjasama yang erat dengan mitra strategis dalam aktivitas harian mereka. Politeknik juga telah menerapkan model pembelajaran berbasis proyek/produk dan memiliki teaching factory (Tefa) yang bisa menjadi sumber pendapatan yang potensial ketika menjadi politeknik dengan status BLU.
“Kami sedang dan terus mendorong politeknik-politeknik di Indonesia untuk beralih dari status satuan kerja menjadi BLU,” kata Dirjen Kiki dikutip dari keterangan tertulis Kemendikbud.
Menurutnya, ada sejumlah peluang kerja sama yang bisa dijalin antara perguruan tinggi vokasi dan industri yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi kemitraan ekonomi yang kuat. Hal ini, menurutnya, sulit dicapai ketika perguruan tinggi masih berstatus sebagai satuan kerja biasa.
Ketahui Apa Itu PTN BH, Status yang Disandang 21 Perguruan Tinggi Negeri
Lebih leluasa dalam pengelolaan
Ketika politeknik telah berhasil meraih status BLU, mereka akan memiliki lebih banyak kewenangan dalam mengelola seluruh aspek, baik yang bersifat akademik maupun non-akademik di lembaga mereka. Ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan performa politeknik yang akan secara positif memengaruhi pengalaman mahasiswa.
Upaya terus dilakukan untuk melakukan sejumlah penyesuaian terkait persyaratan yang harus dipenuhi oleh politeknik agar dapat memperoleh status BLU. Salah satu penyesuaian yang tengah diperhatikan adalah masalah kuota guru besar/profesor yang seringkali menjadi hambatan bagi politeknik yang ingin bertransformasi dari entitas biasa menjadi BLU.
“Syarat kuota profesor ini sedang kami kaji, mempertimbangkan bagaimana kekokohan organisasi, kemampuan mereka mengelola organisasinya, prinsip good governance-nya, dan sebagainya,” kata Dirjen Kiki.
Saryadi, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, mengungkapkan bahwa perkembangan positif terkait status BLU politeknik terus berlanjut sejak tahun 2021.
Harapannya, hingga akhir tahun 2023, jumlah politeknik negeri di Indonesia yang memegang status BLU akan bertambah jadi 16 politeknik. Hal ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam mendukung pertumbuhan dan peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.
“Sampai akhir 2022, ada 11 politeknik negeri yang sudah berstatus BLU, kemudian 2023 bertambah dua politeknik dan sekarang dalam antrian ada tiga lagi politeknik yang akan ditetapkan sebagai BLU,” kata Saryadi.
Untuk diketahui, saat ini terdapat 44 politeknik negeri yang berlokasi di seluruh wilayah Indonesia. Ini mengindikasikan bahwa sekitar 36 persen dari jumlah politeknik di Indonesia telah sukses mendapatkan status BLU. Berikut daftar politeknik yang telah meraih status BLU di Indonesia:
- Politeknik Negeri Malang (2012)
- Politeknik Manufaktur Bandung (2018)
- Politeknik Negeri Jakarta (2021)
- Politeknik Negeri Bali (2021)
- Politeknik Negeri Semarang (2021)
- Politeknik Negeri Medan (2022)
- Politeknik Negeri Ujung Pandang (2022)
- Politeknik Negeri Bandung (2022)
- Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (2022)
- Politeknik Negeri Jember (2022)
- Politeknik Negeri Batam (2022)
- Politeknik Negeri Sriwijaya (2023)
- Politeknik Negeri Pontianak (2023)
- Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (menunggu penetapan)
- Politeknik Negeri Lampung (menunggu penetapan)
- Politeknik Negeri Padang (menunggu penetapan)
8 UIN Terbaik di Indonesia Lengkap dengan Profil Kampus dan Info PMB
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
