Supersoccer Arena Kudus dan Mimpi Majukan Talenta Sepak Bola Putri Indonesia

Supersoccer Arena Kudus dan Mimpi Majukan Talenta Sepak Bola Putri Indonesia
info gambar utama

Selain peran utama negara atau pemerintah, tak dimungkiri jika kemajuan dan prestasi di bidang olahraga tanah air juga tak luput dari peran besar stakeholder lain yang nyaris tanpa batas memberikan dukungan, salah satu di antaranya adalah Bakti Olahraga Djarum Foundation.

Setelah dikenal dan memang diakui sukses berperan dalam mengembangkan ekosistem olahraga bulutangkis di tanah air, kini Bakti Olahraga Djarum Foundation akan memulai misi baru dengan menggerakkan ekosistem sepak bola putri, khususnya pelajar di tingkat sekolah dasar yang diharapkan dapat membentuk talenta-talenta berbakat dan mengharumkan nama bangsa di level dunia.

Dibuktikan secara nyata, upaya awal dari misi tersebut ditandai dengan pembangunan dan diresmikannya stadion olahraga Supersoccer Arena, yang berlokasi di Rendeng, Kudus, Jawa Tengah.

Dalam acara peresmian Supersoccer Arena yang berlangsung pada Minggu (3/9), President Director Djarum Foundation Victor Rachmat Hartono, mengungkapkan jika tujuan utama dibangunnya Supersoccer Arena ialah guna menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap sepak bola putri, dan juga memutar roda ekosistem olahraga tersebut di Tanah Air agar lebih berkembang.

“Supersoccer Arena didedikasikan oleh Djarum Foundation bagi pemassalan dan pengembangan sepak bola putri di Tanah Air khususnya di Kudus. Kami melihat, ekosistem olahraga ini memiliki potensi besar yang harus dikembangkan bersama-sama dengan seluruh stakeholder yang sangat mencintai olahraga ini demi satu gol utama yakni mengantar Timnas Putri Indonesia ke level dunia.” tegas Victor, di sela acara peresmian.

Bukan hanya itu, sarana yang sama nyatanya juga dapat difungsikan sebagai fasilitas untuk membina olahraga lain seperti panahan dan atletik di usia dini. Mewakili Djarum Foundation, Victor memastikan jika pihaknya memiliki mimpi jika kelak upaya yang dilakukan saat ini dapat berperan memunculkan srikandi-srikandi sepak bola putri dan talenta bidang olahraga lain yang bisa semakin mengharumkan Indonesia di panggung dunia.

“Tak hanya sepak bola putri, stadion ini juga mendukung berbagai cabang olahraga lainnya seperti nomor-nomor atletik dan panahan, yang tentunya bisa dipakai oleh generasi muda, termasuk atlet-atlet PB Djarum berlatih fisik,” tambah Victor lagi.

Misi yang ingin diperoleh Djarum Foundation tentu bukan tanpa alasan. Pasalnya, berdasarkan laporan yang dirilis FIFA pada tahun ini, timnas sepak bola putri Indonesia berada di peringkat 99 dunia dengan total pemain profesional berjumlah 994 atlet. Sementara Vietnam, sebagai sebagai negara ASEAN dengan posisi tertinggi di ranking FIFA berada di posisi 33. Padahal, Negeri Naga Biru tersebut hanya memiliki total 355 atlet profesional di cabang olahraga sepak bola putri.

“Dengan demikian, sekarang adalah waktunya kita mencari bakat, mengasah kemampuan hingga memfasilitasi para atlet melalui kompetisi berjenjang sehingga kelak lahir srikandi-srikandi yang akan membela Indonesia di panggung dunia. Mari kita sama-sama berdoa, semoga dalam waktu yang tidak begitu lama lagi, Indonesia bisa tampil dan menjadi juara Piala Dunia Wanita,” pungkas Victor.

Mengintip Coaching Clinic Talenta Sepak Bola Papua Bersama Legenda Borussia Dortmund

Keunggulan Supersoccer Arena dan pentingnya kompetisi level pemula

Turnamen MilkLife Soccer Challenge di Supersoccer Arena Kudus | Bakti Olahraga Djarum Foundation
info gambar

Perlu diketahui, Supersoccer Arena sebenarnya sudah mulai dibangun pada 23 Mei 2022 lalu, di atas tanah seluas ±35.326 m2, dengan luas bangunan ±8.002 m2.

Stadion ini memiliki dua lapangan dengan rincian satu lapangan utama berukuran 68x105 meter untuk lapangan sepak bola, dan lapangan pendukung dengan dimensi 30x60 meter yang digunakan bagi olahraga panahan dan mini soccer.

Soal kualitas, lapangan Supersoccer Arena ‘ditanam‘ rumput sintetis yang sudah mengikuti standar FIFA dengan tribun penonton berkapasitas 1.100 orang, dan dilengkapi fasilitas berupa toilet bagi penyandang disabilitas.

Upaya besar yang dilakukan Djarum Foundation ini nyatanya mendapat apresiasi langsung dari Director FIFA Women Football Asia, Simon Antoine Toselli. Apalagi menurutnya, sebagai negara dengan jumlah populasi penduduk yang cukup besar, Indonesia seharusnya tidak sulit menemukan bibit-bibit berbakat yang akan memperkuat timnas sepak bola putri.

Apalagi, upaya melahirkan talenta sepak bola putri sejak dini diwujudkan bukan hanya berupa pembangunan fasilitas Supersoccer Arena saja, melainkan juga dengan diselenggarakannya gelaran MilkLife Soccer Challenge yang pada saat itu sudah memasuki Batch ke-2.

“Pembangunan fasilitas seperti stadion dan juga penyelenggaraan kompetisi di level pemula ini merupakan langkah yang tepat dalam upaya membangun ekosistem sepak bola putri di negara ini. Saya berharap, kegiatan ini bisa menimbulkan efek positif yang sangat besar dan membuka mata banyak pihak untuk bersama-sama mendukung pengembangan sepak bola putri.” ujar Simon.

Perlu dikeatahui, bahwa MilkLife Soccer Challenge merupakan kompetisi lintas SD dan Madrasah Ibtidaiyah yang berasal dari Kudus, Jepara, Rembang dan Pati. Di mana Batch ke-2 kompetisi ini sudah digelar sejak 28 Agustus 2023 dan diikuti tak kurang dari 2.100 siswi dari 106 sekolah yang bertanding di dua kelompok usia yakni U-12 dan U-10.

“Dengan kecintaan masyarakat Indonesia yang sangat tinggi terhadap olahraga sepak bola, kami juga sangat menantikan suatu saat Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia Wanita. Saya yakin dengan banyak kontribusi seperti yang dilakukan oleh Djarum Foundation, hal tersebut bisa terwujud,” harap Simon.

Sandyakala Smara: Membawa Batik Kudus Kembali ke Kota Kretek Bersama Denny Wirawan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini