Pasca Kebakaran, Pemulihan dan Inventarisasi Koleksi Museum Nasional Mulai Dilaksanakan

Pasca Kebakaran, Pemulihan dan Inventarisasi Koleksi Museum Nasional Mulai Dilaksanakan
info gambar utama

Beberapa waktu lalu, Museum Nasional di Jakarta mengalami kebakaran pada hari Sabtu (16/9). Kebakaran tersebut bermula dari belakang Gedung A Museum Nasional Indonesia, bukan dari dalam gedung. Akibatnya, beberapa ruangan di bagian belakang Gedung A mengalami kerusakan.

Setelah kebakaran terjadi, langkah-langkah berikut telah diambil, yaitu pembentukan tim investigasi dan evakuasi lintas unit. Puslabfor menutup enam ruangan yang terdampak, dan satu ruangan lainnya ditutup sebagian untuk keperluan investigasi lebih lanjut. Sementara itu, proses evakuasi dan pemindahan koleksi benda bersejarah dari lima ruangan lainnya juga sedang dilakukan secara perlahan.

“Sejak kemarin, kami telah memulai proses evakuasi koleksi dari area terdampak ke ruangan penyimpanan sementara didampingi oleh pihak kepolisian, serta melakukan inventarisasi untuk memastikan bahwa setiap benda bersejarah tercatat dengan akurat dan akan mendapatkan perawatan yang diperlukan selama periode pemulihan ini. Beberapa di antaranya tidak mengalami kerusakan atau utuh, sementara yang lain mengalami tingkat kerusakan yang bervariasi,” jelas Ahmad Mahendra, (Plt) Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB).

Untuk menjalankan proses evakuasi, tim telah mengumpulkan tenaga ahli khusus yang terampil dalam mengangkat puing. Mereka bekerja di bawah pengawasan dan arahan tim evakuasi koleksi untuk memastikan tindakan yang benar-benar tepat dalam mengangkat koleksi sejarah dan material bangunan yang terkena dampak kebakaran.

Proses ini melibatkan penggunaan beberapa alat berat dan teknik khusus untuk mengangkat atap gedung yang rusak, yang sangat penting dalam upaya evakuasi dan penyelamatan koleksi dan benda bersejarah yang berada di ruangan yang terkena dampak kebakaran.

Mahendra mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, Museum Nasional Indonesia memiliki sekitar 194.000 koleksi dan benda bersejarah. Di antara koleksi tersebut, sebanyak 817 koleksi dipamerkan di enam ruangan yang terkena dampak kebakaran.

Koleksi ini mencakup berbagai jenis benda bersejarah, termasuk yang terbuat dari perunggu, keramik, terakota, dan kayu. Selain itu, ada juga koleksi miniatur dan replika benda prasejarah yang ditemukan dalam berbagai kondisi, mulai dari yang masih utuh hingga yang mengalami kerusakan ringan hingga berat.

“Kami juga telah membuka komunikasi dengan sejumlah tenaga ahli untuk dapat bekerja sama dan memberikan dukungan dalam proses penyelamatan dan restorasi seluruh koleksi yang terdampak serta pengelolaan museum dan cagar budaya yang lebih baik kedepannya,” lanjut Mahendra.

Proses restorasi dan identifikasi seluruh koleksi yang terkena dampak dari musibah ini memerlukan waktu yang cukup serta ruang yang memadai. MCB berkomitmen untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai daftar koleksi-koleksi yang terkena dampak serta langkah-langkah penanganan dan restorasi lebih lanjut setelah menerima hasil investigasi resmi dari Puslabfor.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini