Justitia Avila Veda, Advokat Hebat yang Menjadi “Sahabat Korban Kekerasan Seksual"

Justitia Avila Veda, Advokat Hebat yang Menjadi “Sahabat Korban Kekerasan Seksual"
info gambar utama

Kekerasan seksual adalah tindakan yang mengarah pada pelecehan seksual seperti merendahkan, menghina, menyerang, atau tindakan fisik lainnya terhadap tubuh seseorang tanpa ada persetujuan dari yang bersangkutan. Dampak dari kekerasan seksual yang terjadi sangatlah luas, mulai dari dampak secara fisik, psikis, dan hingga psikososial. Secara fisik, kekerasan seksual mengakibatkan korban mengalami kesakitan, rentan terjangkit penyakit menular, bahkan kehilangan nyawa.

Kemudian secara psikis, kekerasan seksual sangat mempengaruhi kesehatan mental korban seperti mengalami ketakutan, gangguan stres pasca trauma, depresi, risiko kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri, atau bahkan niat untuk bunuh diri karena merasa sudah tidak berharga lagi.

Parahnya lagi, korban kekerasan seksual juga seringkali menerima stigma serta penolakan dari keluarga dan masyarakat. Akibatnya, beban sosial dan ekonomi yang ditanggung korban semakin berat karena menjadikan mereka lebih menutup diri, sulit bergaul, dan merasa tidak nyaman ketika berinteraksi dengan lawan jenis.

Kebun Raya Eka Karya, Kebun Raya Terluas di Indonesia di Tengah Eloknya Alam Bedugul

Berangkat dari permasalahan tersebut menjadikan sosok perempuan asal Jawa Barat bernama Justitia Avila Veda yang lebih akrab dipanggil Veda ingin berbuat sesuatu yang dapat mengayomi, melindungi, serta memberikan keadilan bagi para korban kekerasan seksual. Keinginan Veda semakin kuat mengingat masa lalunya yang juga pernah menjadi korban kekerasan seksual dan latar belakang dirinya sebagai seorang advokat. Terlebih lagi angka kekerasan seksual di Indonesia tergolong cukup tinggi. Kentalnya budaya patriarki menjadi salah satu faktor penyebab kekerasan seksual di Indonesia banyak terjadi pada perempuan.

Hidup di era digital memberikan banyak peluang dan kemudahan yang dapat dimanfaatkan, salah satunya berupa kemudahan untuk menyebar dan mengakses informasi. Begitulah cara yang dilakukan oleh Veda untuk mewujudkan niat baiknya membantu para korban kekerasan seksual. Secara konsisten melalui akun Twitter pribadinya mulai tahun 2019 hingga tahun 2020, Veda membuat cuitan yang berisi tawaran bantuan konsultasi bagi para korban kekerasan seksual. Hal tersebut ternyata disambut antusias oleh pengguna Twitter yang lain. Sampai pada akhirnya di bulan Juni bersama dengan rekan-rekan relawan sesama pengacara, Veda menginisiasi untuk membentuk tim bernama Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender atau KAKG. Veda secara sengaja mencari relawan yang berprofesi sebagai pengacara, karena advokat sendiri memiliki tanggung jawab profesi salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat (Pro bono).

Air tak Menyatu, Ini Keindahan Fenomena Pertemuan Sungai dan Danau Toba

Veda bersama rekan-rekannya memulai program dengan memberikan layanan konsultasi online. Layanan konsultasi tim KAKG bisa Kawan akses melalui media sosial Instagram dan TikTok KAKG dengan nama akun @advokatindonesia. Kawan dapat mengisi formulir yang tertera pada bio instagram KAKG, formulir tersebut mencakup kronologi kejadian dan jenis konsultasi yang dibutuhkan. Setelah itu akan dijadwalkan konsultasi dengan tim dari KAKG melalui telepon sesuai kebutuhan. Selain itu, layanan dapat diakses melalui aduan ke alamat email konsultasi@advokatgender.org.

KAKG juga menawarkan program yang diberi nama "Sahabat Korban Kekerasan Seksual" sebagai jasa konsultasi dan pendampingan online bagi korban kekerasan seksual berbasis teknologi. Selain konsultasi online, KAKG bersedia untuk mendampingi klien yang membutuhkan dalam persidangan di seluruh wilayah Indonesia. Hingga saat ini, Veda dan rekan-rekan telah menerima lebih dari 150 aduan. Sekitar 80% di antaranya merupakan kasus kekerasan yang berkaitan dengan teknologi.

Apresiasi SATU Indonesia Awards 2022

AstraTalk SATU Indonesia Awards 13th 2022 | Foto: instagram.com/satu_indonesia
info gambar

Langkah Veda dan tim KAKG yang gigih dalam membantu serta menyembuhkan trauma korban kekerasan seksual dengan layanan gratis yang diberikan membawanya untuk menjadi finalis Apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2022 dari Astra. SATU Indonesia Awards sendiri dilaksanakan Astra sebagai bentuk apresiasi kepada anak bangsa yang berkontribusi terhadap kemajuan dan hidup berkelanjutan bagi bangsa.

Program sosial kelompok yang diikutkan Veda dan tim KAKG berjudul “Pendampingan Korban Kekerasan Seksual Berbasis Teknologi.” Dikutip dari wawancara di sesi AstraTalk, Veda mengungkap salah satu tujuannya mengikuti program Awarding SATU Indonesia ke-13th untuk memberi tahu kepada masyarakat Indonesia bahwa KAKG ada sebagai sahabat bagi korban kekerasan seksual. KAKG di sini ada jika Kawan GNFI yang menjadi korban kekerasan seksual membutuhkan bantuan. Tentunya dengan support dari Astra menjadi harapan KAKG dapat menangani beberapa kasus lebih optimal lagi. Dengan begitu, tujuan untuk mengayomi, melindungi, dan memberikan keadilan bagi korban kekerasan seksual dapat terwujud.

Langkah Penting Pasca Kejadian Kebakaran di Kawasan Gunung Bromo

#kabarbaiksatuindonesia

Sumber: E-book Penerima Apresiasi Satu Indonesia Award 2023, idntimes, news detik, kompasiana.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini