Keindahan Batik Mendunia, Sumbang Nilai Ekspor untuk Indonesia

Keindahan Batik Mendunia, Sumbang Nilai Ekspor untuk Indonesia
info gambar utama

Batik yang menjadi salah satu identitas Indonesia telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO sejak tahun 2009. Sandang ini memiliki kontribusi besar untuk nilai ekspor Indonesia.

Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sepanjang tahun 2022, nilai ekspor batik dan produk batik menembus angka 64,56 juta dolar Amerika Serikat atau meningkat 30,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan bahwa industri batik juga merupakan sektor padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja sehingga mampu memberikan penghidupan bagi jutaan rakyat Indonesia.

Punya keunggulan dan daya saing

Batik Nusantara memiliki keunggulan dan daya saing yang tinggi karena motif, desain, dan coraknya yang inovatif dengan berbasis kearifan lokal. Selain karena keindahannya, batik Indonesia juga mengandung makna dan filosofi yang dalam.

Saat ini, terdapat empat indikasi Geografis Batik, yaitu Batik Tulis Nitik Yogyakarta, Batik Besurek Bengkulu, Sarung Batik Pekalongan, dan Batik Tulis Complongan Indramayu. Indikasi geografis ini adalah bentuk pelindungan kekayaan intelektual motif batik yang menjadi ciri khas suatu daerah.

Menteri Agus menekankan agar tradisi memakai batik harus digalakkan sebagai wujud kehormatan pada kearifan lokal. Selain itu, batik yang bernilai seni juga bisa digunakan di berbagai kesempatan, baik acara resmi maupun casual.

Contoh-contoh Motif Batik Flora Khas Nusantara

Menduniakan keindahan batik

Batik sebagai dress code KTT ASEAN ke-43
info gambar

Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong batik Indonesia agar lebih mendunia dengan menggencarkan promosi.

Selama ini, Indonesia telah mengekspor batik ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Singapura, hingga China. Jumlah ekspor sandang ini juga diperkirakan akan naik 20–30 persen per tahun seiring batik yang mulai dikenakan tokoh-tokoh dunia, termasuk Nelson Mandela.

Dilansir dari Detikcom, Selasa (3/10), Menteri Sandiaga menyebut pihaknya tengah konsisten memberikan pendampingan bagi para perajin batik. Misalnya, melalui program inkubasi yang dilakukan bersama perajin batik asal Mojokerto.

Produk Tekstil Batik dan Tenun Buatan RI Siap Merambah Pasar di Afrika Selatan

Referensi:

Detikcom. Hari Batik Nasional, Sandiaga Ingin Batik Lebih Mendunia. https://travel.detik.com/travel-news/d-6961853/hari-batik-nasional-sandiaga-ingin-batik-lebih-mendunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini