Kisah Triana Rahmawati, Penggagas Aksi Kebaikan untuk ODMK

Kisah Triana Rahmawati, Penggagas Aksi Kebaikan untuk ODMK
info gambar utama

Siapa yang tak mengenal Triana Rahmawati? Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards Bidang Kesehatan tahun 2017. Dalam video YouTube Fellaxandro Ruby diketahui bahwa Triana mendedikasikan 11 tahun hidupnya semenjak kuliah untuk membantu teman-teman yang mempunyai masalah kejiwaan atau yang sering disebut Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). Triana menganggap bahwa ODMK punya hak yang sama seperti manusia pada umumnya. Lewat Griya Schizofren, ratusan ODMK bisa bersosialisasi seperti layaknya manusia pada umumnya.

Menurut Triana, ODMK adalah orang-orang yang punya standar berbeda, tapi masyarakat saja yang tidak paham dan tidak mau paham standarnya. Masyarakat ingin menarik orang lain dengan standar mereka padahal orang lain juga punya hak untuk memiliki standar sendiri. ODMK dipandang sebagai orang yang tidak normal dan aneh padahal ODMK juga punya kemampuan dan bisa berkarya dengan cara mereka sendiri.

"Kekurangan kita itu adalah kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, itu adalah pemberian dari Tuhan untuk kita yang dibedain dengan orang lain," kata Triana Rahmawati pada Podcast #BelajarBerkaryaBerbagi yang dibawakan oleh Fellaxandro Ruby tersebut. Kekurangan orang dengan masalah kejiwaan itu kelebihan yang tidak dimiliki manusia pada umumnya. Griya Schizofren hadir untuk mengakui kelebihan itu. Griya Schizofren ingin orang dengan masalah kejiwaan masuk dan bisa mengakses pertemanan, diakui, dimanusiakan dan tidak selalu dilihat dari masalah kejiwaan-nya.

Hore! Musim Kemarau Kering di Indonesia Diprediksi Segera Berakhir

Ketika ditanya apa yang membuat Triana tergerak untuk mengatasi masalah kejiwaan Triana bercerita kilas balik saat tahun 2011, ia rajin mengikuti volunter mulai dari masalah lingkungan, sosial, anak jalanan, pendidikan, kemiskinan, tetapi ia merasa terpanggil dengan isu masalah kejiwaan. Padahal saat itu ia tidak memiliki background psikologi, tetapi sosiologi. Triana mengaku tertarik dengan isu masalah kejiwaan karena tanpa ia sadari dirinya tinggal dengan mereka di satu lingkungan.

ODMK punya waktu yang terbatas di rumah sakit jiwa setelahnya mereka harus keluar dari rumah sakit jiwa keluarganya belum siap untuk menerima, mereka pindah ke panti rehabilitasi yang kebetulan dekat dengan tempat kos Triana. Perilaku masyarakat yang tidak menghargai dan memanusiakan ODMK membuatnya tergerak untuk melakukan aksi kebaikan untuk ODMK. Mulai dari pemikiran itu Triana datang ke panti-panti tetapi tidak semua panti welcome sampai ada satu panti yang welcome bernama Griya PMI Peduli punya-nya PMI Surakarta, yakni satu-satunya PMI yang punya program mental health. Orang-orang jalanan yang tidak terawat dibawa ke sana untuk dirawat. Di sana-lah pertama kali Triana belajar tentang mereka, yang dilakukan saat itu adalah mengajak mereka bernyanyi untuk membangun interaksi sosial. Menurutnya stigma buruk tentang ODMK bisa dikurangi ketika masyarakat dan ODMK punya interaksi sosial pertukaran informasi sehingga meningkatkan hubungan jadi lebih baik.

Tahun 2017, Triana sedang dalam masa down menjalankan Griya Schizofren. Ia merasa dirinya tidak terlalu ber-impact dan sempat ingin menyudahi Griya Schizofren. Ia mengaku bercerita ke suaminya tentang masalah yang dialami. Cerita Triana tersebut malah didaftarkan oleh suaminya ke formulir SATU Indonesia Awards. Cerita tersebut menarik para juri, sampai ia diundang ke Jakarta dan mendapat Apresiasi SATU Indonesia Awards bidang kesehatan.

Turyapada Tower, Menara Ikonik Baru di Bali yang Punya Dua Fungsi Sekaligus

Dari semua perjalanan tersebut yang membuat Triana terus bertahan dari 2012 hingga tahun 2023 adalah misi kalau orang dengan masalah kejiwaan harus punya akses yang terbuka, dihargai sebagai manusia yang punya kemampuan, dan akses untuk masyarakat tau tentang informasi yang utuh tentang ODMK.

#KabarBaikSatuIndonesia

Sumber referensi:

https://youtu.be/v9FmGZwM8nU?si=BcIViVKnvI8kAsB5

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

UN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini