Menumbuhkan Cakrawala Dari Tanah Papua

Menumbuhkan Cakrawala Dari Tanah Papua
info gambar utama

Brisco Jordy Dudi Padatu seorang peraih 1 Indonesia Award 2022, dengan programnya "Penyuluh Pelita Dari Pulau Mansinan." menciptakan inspiratif yang sangat menggelegar. Papua yang sering dijuluki serpihan surga yang jatuh ke bumi tersebut nyatanya perlu ada perubahan.

Sumber Daya Manusia menjadi objek yang menggerakan program dari pria yang biasa dipanggil kak Jordi tersebut. Lahir dan besar di Papua selama 2 Tahun, membuatnya terenyuh, dan merasa terpanggil untuk membangun tanah yang membesarkannya.

Melihat kontrasnya anak-anak di kota dan daerah terpencil di 3T, memberikan suatu solusi untuk menyetarakan itu semua, khususnya di bidang pendidikan.

Ia melihat bagaimana di Pulau Mansiman, yang meruapakan pulau yang hanya berjarak 30 menit dari Manokwari sangat memprihatinkan. Pualau yang penuh dengan nuansa sejarah, karena dipercaya sebagai awal turunya injil di tanah Papua ini, memiliki anak-anak buta huruf, bahkan anak SMP pun masih belum mengenal baca dan tulis.

Lebih lanjut, keterbatasan lembaga pendidikan, sarana pendidikan, dan pengajar, membuat hatinya terpanggil untuk mengubah kondisi yang ada. Misi sederhana, yang hanya menghapus buta huruf, sebagai pondasi utama dari arah kemajuan yang berkelanjuta.

Fenomena Second Account di Instagram: Sepenting itukah Identitas Ganda?

Namun, misi tersebut menghasilkan sesuatu yang besar. Dalam perjalanannya membangun program Penyuluh Pelita dari Pulau Mansinam yang sekarang berganti nama menjadi Papua Visor Projeck tersebut, nyatanya mengalami banyak kendala. Akses yang terbatas, karena insfrastruktur yang belum merata membuat tantangan tersendiri.

Ditambah dengan vasilitas yang belum ada menjadi deretan masalah dari program ini. Serta hambatan selanjutnya datang dari anak-anak muda Papua yang enggan menjadi volenteer karena tidak dapat uang, juga agak menyulitkan.

Akan tetapi, deretan masalah tersebut tidak memadamkan program ini, terbukti program yang hanya di pulau Mansinam, sekarang telah menyebar di 14 kampung, di wilayah 8 kabupaten/kota dari dua provinsi yaitu Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Harapanya dari program ini agar terus berlanjut, untuk mengatasi berbagai persoalan, seperti yang utama adalah pendidikan, dan selain itu untuk mengenal teknologi.

Tidak hanya itu, program ini juga, menargetkan di Tahun 2025 akan menjangkau 100 kampung di Papua khususnya di daerah 3T. Maka dari itu, kerjasama dari berbagai pihak sangat mendukung untuk keberlanjutan. Program Papua Visor Projeck juga membuka volenteer bagi pemuda Indonesia untuk membantu program tersebut.

Dengan membuka volenteer dari seluruh Indonesia, mereka juga membuat platform belajar online, untuk menunjang anak-anak Papua sekaligus mengenalkan teknologi. Nantinya volenteer bisa mengajar dengan jarak jauh menggunakan platform tersebut.

Dengan target sasaran utamanya tetap literasi, membaca, karena hal tersebut lagi-lagi menjadi dasar utama tonggak maju anak-anak Papua.Meskipun nantinya program ini akan merambah ke isu lingkungan dan teknologi, namun utamanya adalah memberantas buta huruf.

Dari kisah perjalanan seorang Jordy tersebut, mengenalkan bahwa keberagaman bangsa Indonesia yang telah merdeka 78 Tahun, masih tersimpan penjajahan buta huruf yang harus dimerdekakan.

Akhir Tahun Jumlah Nyamuk Makin Bertambah, Apa Penjelasan Ilmiahnya?

Permasalahan di Papua mungkin saja terjadi di daerah lainnya khususnya di daerah 3T setiap daerah di Indonesia. Program yang mungkin dianggap kecil, nyatanya akan berdampak luar biaa dikemudian hari.

Maka dari itu, Papua Visor Projeck adalah program besar yang mendukung cita-cita bangsa Indonesia, seperti pada Undang-Undang 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Geliat program ini harus terus digaungkan, agar suatu saat nanti bisa dikolaborasikan dengan program di daerah lainnya. Jika hal itu terjadi, maka sungguh luar biasanya Indonesia saat itu, bukan tidak mungkin Indonesia emas 2045 akan menjadi kenyataan.

Cakrawala tumbuh melalui literasi, cahaya di tanah Papua sebagai awal terbitnya matahari, terwujud dari program-program seorang Brisco Jordy Dudi Padatu.

#kabarbaiksatuindonesia

https://bit.ly/referensiartikel-APA2023

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini