Akhir Tahun Jumlah Nyamuk Makin Bertambah, Apa Penjelasan Ilmiahnya?

Akhir Tahun Jumlah Nyamuk Makin Bertambah, Apa Penjelasan Ilmiahnya?
info gambar utama

Masyarakat jelang akhir tahun ini mengeluhkan serangan nyamuk yang semakin banyak. Nyamuk tentunya sangat mengganggu karena gigitannya bisa membuat rasa sakit sedikit bahkan menimbulkan penyakit berbahaya.

Diketahui Indonesia memiliki dua musim, yakni hujan dan kemarau yang rawan untuk perkembangan nyamuk. Saat cuaca panas, musim nyamuk mencapai puncaknya karena suhu yang hangat membuat mereka melewati siklus hidup lebih cepat.

“Sehingga lebih banyak bertelur dan lebih banyak telur yang menetas,” tulis dalam laman Merdeka.

Istri Bill Gates Belajar Tentang Nyamuk di Yogyakarta

Diketahui bersama tahun 2023, tercatat rekor suhu tertinggi di seluruh dunia. Kombinasi suhu yang lebih panas dan cuaca lebih basah dari biasanya menciptakan kondisi ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Nyamuk yang berhibernasi selama musim dingin, bertelur saat suhu mendekati 15 derajat celcius. Di beberapa negara Eropa cuaca hangat di April mencairkan salju sisa musim dingin dan diikuti hujan lebat di Mei dan Juni, menciptakan genangan di perkotaan.

Favorit bagi nyamuk

Dokter Spesialis Anak dr Amar Widhiani mengatakan cuaca panas yang melanda sejumlah wilayah Indonesia menjadi favorit nyamuk malaria untuk berkembang biak. Nyamuk ini berkembang biak walau bukan di daerah endemis.

“Jakarta sekarang panas, banyak nyamuk berkembang biak, pasti ada vektor nyamuk Anopheles (malaria) meskipun bukan daerah endemis,” kata Amar yang dimuat Antaranews.

Amar mengungkapkan baik nyamuk Aedes aegypti (demam berdarah) maupun Anopheles (malaria) menyukai daerah tropis dan tidak dingin, karena nyamuk tersebut tidak berkembang biak di daerah dingin.

Fakta Menakjubkan Anatomi Nyamuk, Si Kecil yang Rumit

Di sisi lain, walau Jakarta dan sekitarnya bukan daerah endemis. Dirinya meminta agar masyarakat tetap waspada karena penyakit malaria bisa menular oleh beberapa faktor. Salah satunya dari lingkungan.

“Di daerah seperti Jakarta dan Bekasi banyak terdapat semak-semak yang menyebabkan air (mengalir) tidak lancar. Itu menjadi tempat berkembang biak Anopheles dengan mudah,” katanya.

Cara mengatasinya?

Anggota Persatuan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi (PETRI) RSCM dr Leonard Nainggolan menjelaskan perlu adanya pemberdayaan sarang nyamuk (psn) yang berkelanjutan sepanjang tahun.

“Selain itu perlu dibudidayakan juga gerakan satu rumah, satu jumantik atau juru pemantau jentik,” tegasnya yang dimuat Detik.

Dikatakannya tempat pengembangbiakan nyamuk biasanya di septic tank, saluran air, parit, kolam, selokan dan lain-lain. Bahkan, jelasnya 1 cc genangan air pun dapat menjadi tempat nyamuk untuk berkembang biak.

Merawat Tabob, Hewan yang Disakralkan oleh Masyarakat Kepulauan Kei

Karena itu, spesialis penyakit dalam ini mengingatkan masyarakat perkotaan untuk memperhatikan tempat-tempat yang rawan ditempati nyamuk, seperti dahan pohon atau tanaman hias.

“Bau badan manusia lebih disukai nyamuk. Jadi perilaku hidup bersih tubuh juga perlu diperhatikan,” tegasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini