Atasi Masalah Limbah Organik Dengan Budidaya Maggot

Atasi Masalah Limbah Organik Dengan Budidaya Maggot
info gambar utama

Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari sampah yang termasuk salah satu dampak adanya pemenuhan kebutuhan manusia. Persoalan sampah memang tidak akan ada habisnya karena setiap orang akan selalu menghasilkan limbah atau sampah. Hal tersebut yang mengakibatkan banyaknya sampah semakin menumpuk setiap harinya. Permasalahan yang sama pun dialami juga oleh warga desa Banjaranyar, Banyumas, Jawa Tengah. Adanya tumpukan sampah yang berada di sudut-sudut desa Banjaranyar menjadi pokok permasalahan warga setempat. Akibatnya, seringkali muncul bau tidak sedap di lingkungan sekitar dan lama kelamaan mengganggu aktivitas keseharian warga.

Melihat kenyataan yang terjadi, demi menanggulangi masalah utama warga Banjaranyar maka tercetus ide dari Arky Gilang Wahab untuk memulai melakukan budidaya maggot. Maggot atau dalam penyebutan lain disebut dengan belatung merupakan larva dari jenis lalat yang awalnya berasal dari telur yang selanjutnya bermetamorfosis menjadi lalat dewasa. Budidaya maggot memiliki keuntungan dari berbagai segi (Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Prof. Nurul Isnaini). Salah satunya, budidaya maggot ternyata dapat membantu mengatasi permasalahan terkait sampah. Maggot membutuhkan sampah organik sebagai makanan untuk bertahan hidup. Maggot bukan termasuk serangga jenis hama sehingga dalam melakukan proses perkembangbiakan dengan cara menguraikan limbah termasuk aktivitas yang ramah lingkungan.

KTT AIS Forum: Tiga Pesan RI untuk Solidaritas Negara Pulau dan Kepulauan

Maggot yang digunakan Arky untuk program budidaya maggot yang memakan semua sampah sisa makanan atau sampah organik ini bukan berasal dari lalat buah atau dari lalat rumahan, melainkan lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF). Maggot Black Soldier Fly (BSF) termasuk golongan larva dari jenis lalat tentara hitam. Dengan adanya proses metamorfosis dapat membentuk siklus pertama larva untuk menjadi lalat dewasa. Maggot tersebut sangat bermanfaat dan aman untuk dibudidayakan dikarenakan mampu mengolah berbagai jenis limbah organik dengan cepat, tidak menyebarkan penyakit, ramah terhadap manusia, dan tidak menggigit.

Arky Gilang Wahab-Penggerak Program Sistem Konversi Limbah Organik untuk Ciptakan Ketahanan Pangan
info gambar

Bermodalkan maggot seberat lima gram, Arky bersama adik iparnya mulai menjalankan program budidaya maggot. Dari lima gram maggot yang diberi makan sampah sisa makanan dari kampong tersebut, Arky berhasil memproduksi maggot kering seberat tujuh kilogram. Selanjutnya, maggot akan diolah untuk dijadikan pakan ikan, pupuk pertanian, dan makanan hewan peliharaan seperti kucing, burung, kadal, bahkan landak. Menurut Arky, semakin banyak maggot yang dapat dibudidayakan maka semakin meningkat juga jumlah sampah organik yang diserap sehingga permasalahan sampah mampu diminimalisir.

Program budidaya maggot yang diinisiasi oleh Arky telah memberikan dampak positif kepada seluruh warga Banjaranyar. Pemerintah Banyumas juga turut merasa terbantu dengan adanya program tersebut. Tidak hanya itu, pemerintah Banyumas kemudian memberikan dukungan berupa tempat untuk mengolah bubur sampah. Sampah-sampah organik yang dikirimkan menuju TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) akan segera diolah menjadi bubur sampah untuk pakan larva maggot. Kmeudian, bubur sampah akan diproses maggot untuk diolah menjadi pupuk organik.

4 Ribu Orang Hadiri Pasar Rakyat Indonesia di Cape Town, Afrika Selatan

Bermula hanya dengan mengolah sampah di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, kini Program Budidaya Maggot milik Arky mampu mengolah 5 ton sampah setiap hari yang berasal dari 5.500 rumah dan 72 instansi pemerintah di kecamatan Sumbang dan Sokaraja. Budidaya maggot yang dilakukan Arky Gilang Wahab secara tidak langsung mampu mengubah gaya hidup dan pola pikir masyarakat mengenai cara mencukupi kebutuhan protein dari pakan ternak yang sehat. Hewan konsumsi yang sehat dan cepat tumbuh dapat membangun ketahanan pangan untuk manusia juga dengan cara yang sehat.

Sumber:

Budidaya Maggot untuk Atasi Pencemaran Lingkungan Sekaligus Menekan Biaya Pakan Ternak Sapi

Belatung BSF Arky Gilang Wahab Penunjang Ketahanan Pangan

Ebook 14th Satu Indonesia Awards 2023

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini