Asal usul Kota Kisaran

Asal usul Kota Kisaran
info gambar utama

Kota Kisaran merupakan ibu kota dari Kabupaten Asahan yang berada di Sumatera Utara. Nama Kota Kisaran awalnya berasal dari nama kampung Kisaran Naga yang terletak di Sungai Silau .

Nama Kisaran Naga diketahui berasal dari sebuah legenda turun temurun yang sudah ada sejak dahulu, tidak diketahui sejak kapan nama Kisaran ini menjadi kota.

Kota Kisaran terkenal dengan penduduk aslinya yaitu suku melayu tepatnya melayu pane, serta kemudian masuklah suku pendatang lainnya seperti Batak, Jawa dan orang-orang Tionghoa yang kemudian datang sebagai kuli kontrak di perkebunan milik belanda.

Menurut kisah yang sudah ada sejak turun-temurun asal nama Kota Kisaran diambil dari legenda naga yang berkisar di Sungai Silau. Menurut cerita warga setempat, dahulu kala pernah terjadi pertarungan antara Datuk Daurung, yaitu sang Raja Maria Pane ke-7 dari Buntu Pane Asahan.

Dengan panglima perang kerajaan Cina. Tahukah Kawan GNFI, pertarungan itu dilakukan di mana? Ya, pertarungan itu terjadi di sebuah bukit yang bernama Bukit Katerina. Pertarungan itu terjadi sangat sengit, satu sama lain saling menyerang tanpa memberi kesempatan.

Namun, pertarungan itu tidak menghasilkan seorang pemenang, alias hasil pertarungan itu seri. Tidak puas dengan hasil pertarungan itu, akhirnya mereka melakukan pertarungan untuk kedua kalinya.

Kali ini pertarungan itu di lakukan di sungai tepat di sebelah Bukit Katerin itu. Keduanya saling adu ketangkasan dengan mengeluar kesaktian mereka yang cukup unik, yaitu Datuk Daurung berubah menjadi ikan dundung dan Sang Panglima Kerajaan Cina berubah menjadi seekor naga yang begitu besar dan panjang.

Keduanya kemudian lompat ke dalam sungai dan saling serang satu sama lain dengan ajian pamungkas mereka yang cukup sulit untuk dikalahkan. Datuk Daurung terus berusaha menyerang dengan menggunakan sanainya (patil), namun usahanya belum berhasil.

Kemudian, Sang Naga jelmaan Panglima Kerajaan Cina itu pun balik menyerang dengan mengibaskan ekornya dan terus menghantam ke arah Ikan Dungdung itu, namun tak kena juga.

Hingga akhirnya tak lama kemudian Datuk Daurung berhasil menusukkan sanainya tepat pada tubuh sang Naga jelmaan Panglima Kerajaan Cina.

Naga itu meraung kesakitan sambil mengibas ekornya dan akhirnya Naga tersebut jatuh ke dasar sungai serta tidak sadarkan diri. Pertarungan itu pun dimenangkan oleh Datuk Daurung, dan sejak itu sang Naga tidur panjang dan tidak pernah naik ke atas permukaan.

Ratusan tahun kemudian di sebuah perkampungan di dekat Sungai Silau terjadilah hujan badai yang begitu menakutkan. Petir saling sahut menyahut tanpa berhenti, hujan yang deras itu juga membuat intensitas air di Sungai Silau banyak dan meluap menggenang perumahan warga.

Namun, disisi lain seorang dari warga melihat kejadian yang sangat menakjubkan, warga tersebut melihat ada seekor ular yang sangat besar setara dengan batang pohon kelapa sedang berkisar-kisar (berputar-putar) di Sungai Silau tersebut.

Sambil mengibaskan pepohonan yang menimpa badan ular tersebut, ia terus berusaha menyingkirnya benda-benda yang ada disekelilingnya. Warga pun berteriak mengatakan "ada ular berkisar di sungai".

Warga pun takut sekaligus penasaran dan betapa terkejutnya mereka melihat pemandangan tersebut. Mereka juga takjub bisa melihat ular sebesar itu di kampung mereka.

Tak lama kemudian ular tersebut pergi mengikuti arus sungai yang membawa dirinya hingga ke muara sungai Tanjung Balai. Sejak saat itu, sang Ular Naga tersebut tidak pernah terlihat hingga kini. Itulah asal muasal nama Kota Kisaran.

Sumber:

Pekat, Asahan. 2017. Asal Mula Kota Kisaran. Diakses Pada tanggal 5 November 2023 dari https://pekatasahan.blogspot.com/2017/09/asal-mula-nama-kota-kisaran.html?m=1.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini