Melihat Potensi Ekspor Vanili Indonesia Sebagai Produsen Terbesar Kedua Dunia

Melihat Potensi Ekspor Vanili Indonesia Sebagai Produsen Terbesar Kedua Dunia
info gambar utama

Indonesia disebut sebagai produsen vanili terbesar kedua di dunia setelah Madagaskar. Komoditas ini punya potensi besar untuk dikembangkan di pasar global karena keunggulan kualitasnya.

Menurut data International Trade Center (ITC) Export Potential Map, ekspor vanili dari Indonesia ke seluruh dunia memiliki potensi peningkatan sebesar 59 Juta dolar AS atau setara Rp927,35 miliar. Meski menjadi produsen utama vanili, Indonesia saat ini masih berada di peringkat ketujuh dalam kompetisi ekspor vanili dunia. Kontribusi negara ini tercatat sekitar 2,63 persen terhadap total ekspor vanili seluruh dunia.

Namun, jika permintaan di pasar global terus melonjak, maka Indonesia berpeluang untuk menyalip posisi Madagaskar.

Kementerian Keuangan RI mencatat, harga vanili di pasar global saat ini terbilang sangat tinggi. Satu kilogram (kg) vanili ekstrak rata-rata dibanderol 270,40 EURO, sedangkan vanili utuh dijual 175,56 EURO per kg pada 2022. Harga vanili yang tinggi membuatnya dijuluki tanaman "si emas hitam".

Budidaya Vanili Organik di Sota ala Petrus Ndiken

Rini Satriani, Kepala Divisi Riset dan Pengembangan LPEI, menerangkan bahwa peningkatan harga vanili sebesar 10 persen di Prancis menyebabkan volume ekspor vanili Indonesia meningkat 0,41 persen. Kenaikan harga ekspor vanili dari negara pesaing, kata dia, mendorong negara importir cenderung memilih ekspor dari negara lain, termasuk Indonesia.

"Ini menciptakan peluang signifikan bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya,” ujar Rini dalam siaran pers Kemenkeu RI, Senin (16/10/2023).

Dia mengatakan lebih lanjut bahwa Indonesia memiliki peluang di tengah kekhawatiran pasokan vanili global yang mengguncang Madagaskar. Negara ini sedang dilanda kekeringan, angin topan, serta praktik pertanian yang buruk.

Permintaan vanili Indonesia tercatat terus meningkat signifikan dari sejumlah negara seperti Prancis, Amerika Serikat, Belgia, Inggris, dan Mauritius. Pada 2022, lima negara tujuan ekspor vanili asal Indonesia terdiri dari Amerika Serikat (64,93 persen), Jerman (8,62 persen), Belanda (7,53 persen), Singapura (2,63 persen), dan Kanada (2,50 persen).

Saat ini ekspor vanili Indonesia dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti harga vanili Prancis sebagai negara pesaing utama, kemudian PDB per kapita Indonesia, PDB per kapita negara tujuan ekspor, jarak ekonomi, serta nilai tukar.

Faktor jarak ekonomi berdampak positif pada permintaan vanili di ASEAN. Singapura, Thailand, serta Malaysia, lebih memilih ekspor vanili dari Indonesia dibandingkan negara pesaing seperti Madagaskar, Prancis, dan Jerman.

Ekspor 18 Ton Biji Pinang Asal Jambi Meluncur ke Bangladesh

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini