Misi Mulia Es Gak Beres

Misi Mulia Es Gak Beres
info gambar utama

Es Gak Beres yang Sangat Beres sebutannya. Usaha Es kekinian yang dirintis oleh Yudi Efrinaldi dari Kabupaten Asahan, Sumatra Utara. Dari pedagang kecil sampai kini sudah menjadi pengusaha sukses. Dibalik kesuksesannya, Yudi juga merupakan founder dari Sedekah Keroyokan. Komunitas yang aktif membantu dan memberikan pelayanan sosial pada masyarakat sekitar. Bahkan komunitas ini dibentuk sebelum kesuksesan Es Gak Beres loh. Penasaran? Yuk Kawan simak ceritanya.

Jatuh Bangun Membangun Es Gak Beres

Dulunya pegawai honorer yang mencoba memperbaiki kondisi ekonominya dengan membuka usaha kecil-kecilan. Diawali dari berjualan bubur ayam pinggir jalan, pisang goreng krispi, sampai menjadi Driver ojek online lokal (KIJEK). Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Walaupun harus terseok-seok, Yudi tetap rutin bersedekah semampunya di Komunitas Sedekah Keroyokan.

Yudi tidak kenal kata menyerah, ia malah semakin semangat mengali kreativitasnya dalam berwirausaha. Kali ini ia mencoba menggabungkan insipirasi jualan es yang menarik dan unik dari Youtube. Yudi mencoba menjualnya pada bulan puasa dari pukul 3 hingga 6 sore. Tak disangka es racikannya laris manis diserbu pembeli.

Yudi kembali mencoba peruntungannya pada saat hari raya, ternyata tidak laku. Bahkan ia harus menerima hujatan dari warganet. “Esnya sudah tak enak karena sudah dari pagi,” ujar Yudi. Lantas apakah Yudi langsung menyerah?

Malamnya, tanpa mengambil jeda nafas, Yudi langsung melakukan evaluasi dan mencari insipirasi resep baru. Besoknya, ia langsung berjualan dengan resep baru. Tak disangka resep inilah yang mendatangkan rezeki baginya. Antrian selalu ramai, bahkan banyak yang protes karena kehabisan. “Es kau nih memang gak beres,” protes salah satu temannya yang selalu gagal meneguk es viral Yudi. Dari ucapan inilah, nama Es Gak Beres tercetus.

Dokumentasi Es Gak Beres
info gambar

Jatuh tujuh kali, Bangkit delapan kali

Namanya juga usaha pasti ada rintangannya, begitu pula yang dialami Es Gak Beres. Dalam acara bertajuk “Insipirasi dari Kisah Sukses: Membangun Masa Depan Melalui Kewirausahaan Bersama Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards” yang diselengarakan oleh GNFI Academy pada Senin, 2 Oktober 2023. Yudi Efrinaldi membagikan jatuh bangun usahanya dalam mempertahankan Es Gak Beres.

Viral banyak yang meniru, masalah pertama yang harus dihadapi Yudi. Bagaimana ia harus mempertahankan eksistensi Es Gak Beres di tengah gempuran pesaing. Yudi memutar otak, ia memutuskan terus mempertahankan kualitas bahan baku dan meningkatkan pelayanan. “Harus update juga sama trend, kalau tidak kita yang ketinggalan,” ujarnya. Selalu update dengan sosial media dan hal yang viral merupakan salah satu usaha Yudi mempertahankan Es Gak beres. Konsistensi dan Inovasi Yudi membuahkan hasil. Es Gak Beres kini sudah memiliki 550 mitra cabang yang tersebar di Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimatan Tengah.

Mitra yang nakal, masalah lain yang harus dihadapi Yudi. Padahal syarat yang ia berikan sangat mudah, mitra hanya perlu membeli bahan baku Es Gak Beres langsung pada Yudi. Tetapi masih saja ada yang menyiasati untuk membeli di tempat lain. Alhasil kualitas rasa berubah, kejadian ini bisa berdampak pada brand. Jika ketahuan, tentu saja langsung dihentikan kemitraanya dengan Es Gak beres.

Tak sampai disitu, Yudi juga menghadapi permasalah kurangmya sumber daya manusia. Hal ini berdampak dengan sulitnya manajemen waktu untuk stok bahan baku. Yudi juga sempat ditipu oleh orang kepercayannya. “Masalah seperti ini hal biasa dalam dunia usaha. Yang penting harus terus mau belajar dan berusaha,” tutupnya.

Buahnya Tak Dinikmati Sendiri

Kawan GNFI, ada yang lebih memukau dari kisah kesuksesaan seorang Yudi Efrinaldi. Yakni misi mulianya wajib diacungi sepuluh jempol. Yudi tak hanya sukses untuk dirinya sendiri, tetapi ia juga bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya. Tak hanya memperbaiki kondisi ekonominya, kini ia juga menyediakan lapangan pekerjaan.

Dalam menjalankan usaha Es Gak Beres, Yudi mempekerjakan masyarakat sekitar seperti Ibu-ibu rumahan yang ingin berpenghasilan tapi tidak punya modal. Yudi juga mulai aktif memberikan penyuluhan tentang kewirausahaan ke beberapa sekolah di Kabupaten Asahan. Ia ingin menanamkan sedini mungkin bahwa berjualan itu tidak memalukan, malah ini bisa menjadi ladang kesuksesan.

Dari Es Gak beres, Yudi dapat memberikan pelayanan ambulans gratis untuk masyarakat. Ia juga rutin memberikan bantuan sosial dan kesehatan melalui Komunitas Sedekah Keroyokan.

Dari seorang pedagang kecil dan belajar otodidak, kegigihan Yudi Efrinaldi bisa menjadi insipirasi anak muda masa kini. Usaha bisa dilakukan walau kita tak punya apa-apa dan bukan siapa-siapa. Menyerah bukan kata yang Yudi kenal, justru kegagalanlah yang membuatnya lebih rakus dalam berusaha dan sampai pada titik sekarang.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini