Jijik adalah Soal Perspektif: Cerita Tentang Sepatu Kulit Ceker Ayam yang Mendunia

Jijik adalah Soal Perspektif: Cerita Tentang Sepatu Kulit Ceker Ayam yang Mendunia
info gambar utama

Apa yang Kawan GNFI bayangkan ketika bicara soal ceker ayam?

Pendapat kita bisa beragam. Ada yang suka memakannya untuk bersamaan dengan mi ayam atau seblak, tetapi ada juga yang jijik terhadapnya. Namun siapa sangka bahwa kulit cekerayam ternyata bisa dijadikan alternatif bahan baku sepatu kulit?

Ayam seumpama versi binatang dari pohon kelapa: ada saja bagian dari tubuhnya yang bisa dimanfaatkan. Seorang pria di Indonesia membuat jurnal ilmiah tentang teknik penyamakan kulit kaki ayam, tanpa tahu bahwa bertahun-tahun kemudian anaknya sendiri yang mewujudkan temuannya. Ini adalah cerita tentang Nurman Farieka Ramdhany, founder dari Hirka Shoes, sebuah perusahaan lokal yang memproduksi sepatu kulit dengan kulit ceker ayam sebagai material tambahan di produknya.

Nurman bercerita bahwa ia tidak sengaja menemukan jurnal ilmiah ayahnya tentang teknik penyamakan kulit ceker ayam. Seperti yang ia tuturkan pada Kompas.com, sang ayah dulu berkuliah di Politeknik Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta. Ketika berkuliah, ayahnya seringkali mengembangkan kulit ceker ayam sebagai raw material. Nurman pun melihat sebuah peluang untuk mengembangkan itu, ditambah bahwa ia juga sedang memikirkan untuk bisa meminimalisasi adanya pesaing. Ia secara resmi membuka usaha Hirka Shoes pada 2014.

Sanggar Lumbung Kawruh: Surga Kecil Tempat Belajar Sablon Cukil

Namun selama dua tahun setelah itu, Nurman bersama dengan karyawannya masih fokus pada riset produk dan market. Sebagaimana yang tertulis dalam laman resminya, baru di tahun 2017 Hirka Shoes resmi melangkah di dunia sepatu lokal dengan sekaligus menjadi produk sepatu pertama di dunia yang menggunakan material kulit ceker ayam.

Tentunya ketika Nurman pertama kali meluncurkan produk ini di pasar, ia menemui berbagai macam respons. Terutama karena produk pertamanya adalah sepatu wanita. “Wah, jijik!” setidaknya ia pernah mendapat respons demikian, tuturnya di Talkshow Good Movement oleh GNFI pada Senin 2 Oktober 2023.

Namun jijik sesungguhnya adalah masalah perspektif, dan Nurman berhasil mengubah sentimen negatif tentang kulit ceker ayam melalui Hirka Shoes. Nurman membagikan bahwa strategi yang ia lakukan untuk mengatasi sentimen itu adalah menambah value lain di dalam produknya. Salah satunya adalah dengan menyuarakan sebuah kampanye untuk mengurangi penggunaan bahan baku kulit pada satwa langka. Ia juga lebih menyasar pasar kelas menengah ke atas, dan memasukkan produknya dalam jajaran barang-barang luxury lainnya. Produk Hirka Shoes menawarkan nilai eksotis yang asli dari Indonesia, tanpa harus merusak ekosistem satwa langka.

Nyatanya, produk sepatu kulit Hirka Shoes ini justru mendapat pengakuan internasional. Nurman akhirnya mengikuti berbagai pameran agar produknya dapat dikenal lebih luas. Tidak hanya lokal, mancanegara pun berminat dengan produk unik tersebut. Produk Nurman berhasil menembus pasar ekspor mulai Malaysia, Singapura, Hong Kong, Brazil, Perancis, Inggris, hingga Turki. Ia banyak mendapat apresiasi dari kompetisi, dan bahkan produknya juga di-notice oleh Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.

Belajar Romantisme dari Jalak Bali yang Kini Dilindungi Supaya Tak Punah

Hirka Shoes juga mengangkat sebuah jargon #kawanperjalanan untuk membuatnya lebih dekat dengan konsumen (atau pun calon konsumen), yang mereka panggil dengan Bung dan Nona. Ini tertulis dalam laman resmi mereka, “Semua bermula dari tekad dalam kebermanfaatan. Hirka memilih kulit ceker ayam yang selama ini dipandang hanya sebagai limbah dan bernilai ekonomi rendah, diolah menjadi material yang punya nilai eksotis, eksklusif, mewah, dan lestari. Menggantikan kulit reptil dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.” Tak hanya Hirka sedang menjalankan misi ekonomi ramah lingkungan, tapi mereka juga memberikan perspektif baru tentang kulit ceker ayam.

"Keren banget anak muda jaman sekarang!" ucap Giring eks personel Nidji terhadap produk Hirka Shoes. Nurman memberikan sebuah teladan, bahwa Kawan GNFI juga bisa mengikuti jejaknya yang mampu mendefinisikan ulang tentang sesuatu yang dianggap tidak biasa bahkan "menjijikan", menjadi sebuah barang yang tidak hanya memberikan kenyamanan, tapi juga bermanfaat bagi manusia dan lingkungan. Dari hal yang dianggap remeh dan menjijikan itu, justru hadir sebuah barang yang bermanfaat, bernilai dan berkualitas.

Sumber referensi:

Kompas.com. “Berkat Sepatu Berbahan Ceker Ayam, Nurman Bisa Raup Omzet Rp 150 Juta" https://money.kompas.com/read/2020/12/20/111100126/berkat-sepatu-berbahan-ceker-ayam-nurman-bisa-raup-omzet-rp-150-juta?page=2.

Talkshow Good Movement GNFI. “Kisah Inspiratif: Membangun Masa Depan Melalui Kewirausahaan Bersama Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards”. Senin, 2 Oktober 2023.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini