Berzanji : Perpaduan Karya Sastra Arab dan Budaya Jawa Yang Sudah Terlupa Oleh Anak Muda

Berzanji : Perpaduan Karya Sastra Arab dan Budaya Jawa Yang Sudah Terlupa Oleh Anak Muda
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Berzanji atau berjanjen merupakan perpaduan antara karya sastra Arab dengan budaya Jawa. Kitab Al-Berzanji merupakan hasil karya dari Syekh Ja’far Ibnu Hasan Ibnu Abdul Karim Ibnu Muhammad al-Barzanji yang berasal dari Kurdi.

Isi dari kitab Al-Berzanji ini adalah kisah kelahiran hingga wafatnya nabi Muhammad SAW, kitab ini ditulis dengan tujuan untuk meneladani kepribadian, sifat, akhlak, dan perilaku nabi Muhammad SAW.

Tradisi berzanji di Jawa tidak lepas dari sejarah panjang masuknya Islam ke Indonesia yaitu melalui peran salah satu tokoh walisongo yang menyebarkan Islam dipulau Jawa yaitu Syekh Maulana Malik Ibrahim atau sunan Gresik yang berasal dari Hadramaut (Yaman).

Karena proses penyebarannya yang disesuaikan dengan budaya lokal yaitu menggunakan syair-syair dalam menceritakan kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, maka tradisi berzanji ini mudah diterima oleh masyarakat dan berkembang pesat dikalangan pesantren-pesantren yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur terutama pesantren NU.

Pada awalnya pembacaan kitab Al Berzanji ini dilaksanakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau maulid nabi, namun dalam perkembangannya, tradisi pembacaan kitab Al Berzanji juga dilakukan dalam momen-momen lainnya seperti saat pengajian, aqiqah, pernikahan dan keberangkatan haji.

Hal ini dilakukan semata untuk mengharapkan keberkahan, kelancaran serta sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kenikmatan yang telah diberikan didalam kehidupan.

Dalam prakteknya pembacaan kitab Al Berzanji biasanya dilakukan atau dipimpin oleh sekelompok orang yang telah terlatih atau mahir dalam melantunkan isi dari kitab Al Berzanji dengan tujuan agar apa yang dilantunkan terdengar indah dan enak didengar.

Namun sayangnya seiring perkembangan zaman, kegiatan pembacaan kitab Al Berzanji semakin minim peminatnya dari kalangan anak muda, bahkan banyak anak muda yang tidak tahu apa itu Berzanji. Hal ini bisa terjadi sebab tidak adanya proses mewarisi dari generasi tua kepada generasi muda, oleh karena itu tradisi Berzanji perlahan mulai terlupakan oleh anak muda.

Padahal banyak sekali nilai pendidikan yang diajarkan melalui syair-syair kitab Al Berzanji yang dapat menjadi pelajaran bagi anak muda dalam mengarungi kehidupan saat ini, diantaranya ialah :

1. Nilai Pendidikan Akhlak

Akhlak seseorang dapat terbentuk dari interaksi didalam keluarga, interaksi dengan teman, interaksi dengan masyarakat dan tentu saja interaksi dengan Tuhan. Dalam kitab Al Berzanji terdapat makna untuk meperbaiki akhlak manusia diantaranya adalah akhlak dalam pergaulan, akhlak dalam mendidik anak, akhlak terhadap orang tua, akhlak dalam profesi/pekerjaan, akhlak dalam keluarga, serta akhlak ketika marah.

2. Nilai Pendidikan Aqidah

Aqidah merupakan merupakan kepercayaan yang ada dalam diri manusia. Didalam agama Islam kepercayaan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa ialah berlandaskan pada Al Qur'an dan Hadits. Dalam kitab Al Berzanji dijelaskan bahwa sikap dan perilaku keseharian Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan yang baik sebagai contoh dalam berperilaku dikehidupan sehari-hari.

3. Nilai Pendidikan Ibadah

Ibadah merupakan segala sesuatu yang dilakukan atau diperbuat untuk mengharapkan keridhoan Tuhan Yang Maha Esa. Ibadah ini bisa dilakukan dengan lisan, perbuatan, pemikiran, atapun pendengaran.

Diantara nilai ibadah yang terkandung didalam kitab Al Berzanji adalah berkaitan dengan ibadah sholat lima waktu yang wajib untuk dilaksanakan tepat waktu, berdoa yang merupakan wujud dari permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk senantiasa memberikan keberkahan dan kelancaran dalam setiap aktifitas yang dilaksanakan, syukur sebagai ungkapan rasa terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan rezeki yang telah diberikan, sedekah sebagai wujud cinta kasih terhadap sesama, serta sabar sebagai wujud ketawakalan seorang hamba.

Oleh karena itu andai saja tradisi pembacaan kitab Al Berzanji terwariskan dengan baik kepada anak muda, pastinya akan tercipta harmoni budaya yang indah pada generasi penerus bangsa saat ini.

Referensi :

https://khazanah.republika.co.id/berita/qpegll320/tradisi-pembacaan-barzanji-di-indonesia-dari-mana-asalnya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NW
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini