Mohammad Afifi Romadhoni, Dokter Inspiratif Peduli Santri

Mohammad Afifi Romadhoni, Dokter Inspiratif Peduli Santri
info gambar utama

Kehidupan pesantren memang sedikit berbeda dibandingkan pendidikan sekolah biasa. Bagaimana tidak, santri yang tinggal di pesantren hidup berdampingan dengan santri lainnya dalam satu atap selagi menggali ilmu agama.

Pesantren menjadi pilihan yang baik bagi orang tua yang menginginkan anak-anaknya memiliki keseimbangan hidup dunia dan akhirat. Selain itu, para santri juga diajarkan untuk hidup mandiri dan sederhana. Tak ayal, banyak wali santri berlomba-lomba memasukkan buah hatinya di pesantren.

Namun, di balik itu semua, beberapa permasalahan sering ditemukan di pesantren. Kebersihan menjadi salah satu hal yang disoroti.

Minimnya literasi kebersihan membuat banyak santri menderita penyakit kulit. Hal ini bisa terjadi akibat kasur yang jarang dibersihkan, handuk dan sikat gigi yang dipakai bersamaan, atau bahkan saling meminjamkan pakaian.

Kurangnya kesadaran akan hal ini mendorong seorang dokter asal Jambi untuk membantu memberikan penyuluhan terkait kebersihan di lingkup pondok. Berbagai macam program kesehatan pun diberikan untuk memberikan edukasi kepedulian kesehatan.

Adalah dr. Mohammad Afifi Romadhoni, alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jambi. Ia mendirikan sebuah komunitas yang berfokus untuk memberikan ilmu tentang menjaga kebersihan di pesantren.

Baca juga: Terbesar di Dunia, Ini Solusi Perpanjang Umur Cadangan Nikel Indonesia

Ide untuk Mendirikan Gerakan Pesantren Sehat (GPS) Foundation

gps foundation
info gambar

Pernah mengenyam pendidikan di pesantren membuat dr. Afifi paham betul dengan kehidupan para santri. Berawal dari pertemuannya dengan beberapa remaja santri yang mengeluhkan cacar, dokter ini memulai inisiasi untuk membuat sebuah lembaga edukasi khusus bagi santri yang fokus mengajarkan kebersihan.

Interaksi dan kontak dekat yang terjadi di lingkungan pondok membuat penyebaran penyakit lebih cepat. Saat seorang santri sakit, ia akan dapat dengan mudah menularkan kepada santri lainnya.

Pada beberapa pesantren yang masih tradisional, bukan hal mengejutkan jika dalam satu kamar bisa dihuni lebih dari sepuluh orang. Hal ini membuat risiko tersebarnya penyakit kian besar.

Gerakan Pesantren Sehat (GPS) Foundation, menjadi langkah awal dokter kelahiran 1992 ini untuk mengabdikan dirinya membantu para santri. Dengan semangat yang membara, dr. Afifi mengajak rekan-rekan sesama dokternya untuk menjadi relawan GPS.

Berdiri pada 2017, GPS masih aktif hingga saat ini untuk memberikan penyuluhan di berbagai pondok pesantren. Berbagai pondok sudah dijamah oleh tim demi memberikan pembelajaran kesehatan.

Memiliki slogan “Menebar semangat hidup sehat”, GPS berhasil menebar kebaikan lewat program-program yang digagasnya. Terdapat program Sharing Class PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), kegiatan refleksi dan mentoring berbagai masalah serta mencari solusi.

Kawan, program lain yang dibuat adalah Book4Santri atau buku untuk santri. Para relawan GPS juga rajin mengumpulkan donasi serta buku bekas layak baca. Selain itu, terdapat program khitanan massal yang menggandeng Tim Bantuan Medis dari Fakultas Kedokteran Universitas Jambi. Luar biasa!

Dalam waktu dekat ini, GPS Foundation akan menggelar Duta Santri Sehat. Agenda ini adalah agenda rutin tahunan yang sudah digelar sejak 2019 dan mengajak santri-santri dari seluruh penjuru Jambi untuk menggaet calon representasi santri yang mampu menyosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat di pondok.

Baca juga: Maya Stolastika: Petani Muda Sahabat Warga

Ajak Masyarakat Jadi Relawan

Tim relawan medis dari FK Universitas Jambi | Instagram @gps.foundation
info gambar

Saat awal pendiriannya, dr. Afifi hanya dibantu oleh teman-teman magang kedokterannya dan para mahasiswa kedokteran. Akan tetapi, di tengah berjalannya komunitas ini, banyak temannya yang lulus dan kembali ke daerahnya masing-masing.

Tidak menyerah, bersama dengan rekannya yang tersisa, GPS Foundation membuka lowongan relawan. Pencarian relawan yang akan terjun bersama dr. Afifi ini dibuka bagi khalayak umum.

Bak gayung bersambut, kurang lebih 80 relawan bergabung dalam programnya. Sebuah hal yang luar biasa mengingat saat itu GPS masih menjadi sebuah organisasi kecil.

Kawan, hingga tahun 2023 ini, dr. Afifi bersama GPS Foundation terus berusaha memberikan komitmen dan tindak nyatanya untuk membantu menyuluhkan edukasi kesehatan kepada seluruh santri di Jambi.

Mereka terus melibatkan masyarakat lewat berbagai program yang dijalankan. Dengan adanya keterlibatan berbagai pihak ini, diharapkan semakin banyak orang yang peduli dengan pentingnya menjaga kesehatan di lingkup pesantren.

Berkat semangatnya menebarkan kebaikan, dr. Afifi berhasil menjadi salah satu tokoh inspiratif yang memenangkan SATU Indonesia Awards Bidang Kesehatan pada 2019 silam.

dr. Afifi menjadi bukti bahwa menebar kebaikan bisa dilakukan lewat hal sederhana. Berawal dari pengalaman dan keprihatinannya terhadap kehidupan pesantren, ia berhasil membagikan semangat hidup sehat bagi para santri di Jambi.

Do good and good will back to you.

Referensi:

https://www.youtube.com/results?search_query=dr.+mohammad+afifi+romadhoni+secuil+kisah

https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/penebar-pesan-kebersihan-ke-pesantren/

https://www.instagram.com/gps.foundation/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini