Maya Stolastika: Petani Muda Sahabat Warga

Maya Stolastika: Petani Muda Sahabat Warga
info gambar utama

Genggaman masa depan bangsa ada di tangan para pemuda. Tidak heran jika muncul sebuah istilah populer, “Yang muda yang berkarya”.

Kemajuan sebuah peradaban bangsa, termasuk Indonesia, ditentukan oleh pola pikir, daya juang, dan kreativitas generasi penerus bangsa. Semakin bagus SDM anak muda, semakin cerah masa depan Indonesia.

Kawan, Indonesia memang tidak pernah kekurangan sosok orang cerdas. Terlampau banyak putra-putri tanah air yang berhasil membanggakan Indonesia di kancah lokal maupun internasional.

Salah satu anak muda berprestasi yang membanggakan negeri adalah Maya Stolastika Boleng. Ia adalah seorang petani asal Flores yang berhasil membantu warga Mojokerto menjadi lebih mandiri dan mempunyai pasar sendiri.

Di usianya yang masih muda, Maya memilih untuk mengembangkan pertanian. Alumni Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya ini tertarik untuk menggeluti bidang pertanian setelah ia berkunjung ke Bali dan mengenal filosofi pertanian organik.

Mendirikan Twelve’s Organic

Hasil panen Twelve's Organic | Faceboom Twelve's Organic
info gambar

Tahun 2008, Maya yang dibantu oleh teman-temannya mencoba menyewa sebuah hektar untuk memulai kiprah di dunia pertanian organik.

Tidak hanya bersama rekan-rekannya, ia juga merintis kelompok tani bersama warga sekitar. Layaknya percobaan pertama pada umumnya, Maya tidak menghasilkan sepeser uang pun dari panen perdananya.

Kegagalan ini bersumber dari kurangnya pengetahuan tentang distribusi hasil produksi. Tak ayal, panen yang dihasilkan sama sekali tidak memberikan keuntungan bagi mereka.

Pasca gagal, Maya lantas merantau ke Bali untuk bekerja. Namun, kegigihannya untuk menjadi petani organik tidak pernah sirna.

Kawan, tahun 2012 menjadi awal mula karir Maya sebagai petani benar-benar terwujud. Saat itu, ia kembali menyewa lahan tani seluas 3.000 meter persegi dan mendirikan Twelve’s Organic.

Melalui badan yang ia bentuk ini, hasil panen akan didistribusikan. Jika sebelumnya pendistribusian hasil tani hanya diberikan kepada supermarket, setahun setelahnya, Maya mulai mencoba untuk memasok kebutuhan hotel-hotel lewat Twelve’s Organic. Bahan-bahan seperti sayur, buah, dan bumbu dapur organik terus dipasarkan lebih luas.

Seiring berjalannya waktu, perempuan Flores ini memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memasarkan hasil taninya. Maya juga memberikan bimbingan kepada petani lokal agar terus mampu berkarya lewat pertanian organik.

Baca juga: Greenprosa, Pengelolaan Sampah dan Ketersediaan Pangan Berkelanjutan

Bantu Ekonomi Warga

Salah satu tanaman yang dibudidayakan oleh Maya dan tim | Facebook Twelve's Organic
info gambar

Maya selalu bertekad untuk membantu petani agar mereka mampu mengelola pertanian dengan mandiri. Ia juga berharap warga dapat memiliki pasar sendiri tanpa terbebani permintaan tengkulak.

Kesadarannya untuk membangun lingkungan yang sehat dan berkelanjutan sekaligus membantu para petani berhasil mengantarkannya menjadi sosok pahlawan muda yang melek akan isu lingkungan.

Saya memilih menjadi petani organik karena saya jatuh cinta dengan filosofi pertanian organik. Ini seperti memberikan dan menyebarkan kebaikan untuk menjaga kelestarian lingkungan kita,” paparnya mengutip dari akun YouTube resmi IFOAM – Organics International.

Luar biasanya, Maya turut mengundang tamu dari luar negeri untuk datang ke kebunnya. Ia terus belajar dan berbagi ilmu. Uniknya, Kawan, Maya juga membuat lahan pertaniannya menjadi tempat seperti pasar atau swalayan. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat membeli dan menanam tanamannya langsung di lahan tersebut.

Maya dengan Twelve’s Organic terus memberikan edukasi pertanian organik lewat pembelajaran khusus. Wanita kelahiran 1985 ini sadar jika salah satu permasalahan yang acap kali dihadapi para petani adalah sistem tengkulak.

Dalam akun Instagram Twelve’s Organic, Maya beserta timnya sering membagikan kegiatan bertani mereka. Berbagai jenis sayuran, buah, dan rempah sudah berhasil dipanen dan dijual ke khalayak ramai.

Beberapa hasil panen sayurannya adalah buah bit, bayam merah, bayam hijau, selada merah, iceberg lettuce, sawi pagoda, brokoli, dan lainnya. Ada juga jahe, kunyit, cabai, wortel, stroberi, bluberi dan masih banyak lagi.

Baca juga: Franly Aprilano, Pahlawan Penjaga Hutan Kalimantan

Sabet Berbagai Prestasi

Muda dan berprestasi, dua kata yang tepat untuk menggambarkan Maya. Kegigihannya mengembangkan pertanian organik mengantarkannya meraih beberapa prestasi gemilang.

Tahun 2016, Maya berhasil meraih penghargaan Duta Petani Muda Pilihan Oxfam Indonesia. Menyusul pada 2019, ia menyabet penghargaan tinggi dari SATU Indonesia Awards oleh Astra. Luar biasa!

FYI, Kawan, Twelve’s Organic juga turut mempekerjakan petani yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Petani Madani yang fokus kepada sayuran dan Petani Swadaya yang bergerak untuk menanam buah dan pembuatan pupuk organik.

Maya menjadi anak muda Indonesia yang berhasil menjadi panutan. Sosoknya yang ramah dan cerdas berhasil membuatnya menjadi sahabat para petani.

Kawan GNFI, selagi masih muda, ayo lakukan perubahan yang baik untuk diri kita dan orang sekitar! Seperti kata Najwa Shihab, “Usia terlalu ringkas untuk dilewatkan tanpa melakukan perubahan”.

Referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=40qtFEyE84k

https://www.instagram.com/twelves.organic/

https://www.goodnewsfromindonesia.id/infographic/kisah-maya-stolastika-sebarkan-semangat-bertani-organik-untuk-pemuda

https://astramagz.astra.co.id/data/edisi_10_2020/index.html#p=214

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini