Seblak: Kuliner Pedas dari Jawa Barat Kesukaan Anak Muda, Apakah Ada Efek Jangka Panjang bagi Kesehatan?

Seblak: Kuliner Pedas dari Jawa Barat Kesukaan Anak Muda, Apakah Ada Efek Jangka Panjang bagi Kesehatan?
info gambar utama

Melihat fenomena saat ini banyak kalangan anak muda menyukai seblak. Tidak heran jika seblak menjadi jajanan yang favorit di tengah masyarakat, karena memiliki cita rasa yang pedas, asin, dan gurih, sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia yang menyukai makanan pedas. Seblak sendiri merupakan kerupuk mentah yang direbus sampai lunak dan makanan ini berasal dari Jawa Barat tepatnya kota kembang Bandung.

Dalam pengolahannya pun cukup mudah, kerupuk yang sudah direbus biasanya dicampur dengan kondimen lainnya seperti telur, bakso, sosis, makaroni, tulang ayam, ceker ayam, mie, cuangki lidah, sawi putih, pangsit, hingga aneka seafood pilihan.

Saat ini banyak sekali kreasi dan inovasi dari seblak. Ciri khas dari seblak adalah bumbunya yang wangi berasal dari kencur serta kuahnya pedas merah menyala, sehingga makanan ini mampu membangkitkan selera makan.

Walaupun cara pengolahan seblak dengan direbus, tetapi yang perlu ketahui adalah banyaknya efek yang ditimbulkan jika terlalu sering mengonsumsi makanan ini. Dilansir dari SehatQ, dr. Anandika Pawitri memaparkan bahwa efek bahaya makan seblak yang berlebihan dapat menimbulkan diare dan kandungan sodium serta karbohidrat jika terus menerus dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang dapat memicu risiko terkena penyakit jantung. Lantas apa saja efek yang ditimbulkan?

1. Rasa seblak yang pedas dapat memperburuk sistem pencernaan

Sering kita jumpai diberbagai media sosial, baik itu YouTube, Instagram, TikTok banyak Food Vlogger dengan kontennya mencicipi makanan pedas, seperti seblak dengan level kepedasan paling tinggi, kemudian juga ditambah dengan berbagai macam aneka toping sangat terlihat menggiurkan.

Memang pada saat dimakan terasa enak dan lezat, tetapi pada saat masuk kedalam sistem pencernaan dapat terjadi berbagai risiko yang dapat dirasakan, seperti menimbulkan diare karena terlalu banyak mengonsumsi makan pedas.

Selain itu, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan luka pada lambung yang menyebabkan sakit maag dan juga terjadinya peradangan pada lambung.

Cabai sebagai campuran seblak mengandung zat capsaicin yang mana dapat menimbulkan iritasi pada lambung. Jika dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka panjang bisa memicu nyeri ulu hati, terasa mual, perut kembung, dan muntah. Tentu saja sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, maka harus diimbangi dengan pola makan gizi seimbang.

Banyak dikalangan anak muda pada saat ini memiliki permasalahan pada lambung, tetapi masih sering mengonsumsi makanan pedas. Hal ini sebaiknya dihindari terlebih dahulu. Sayangi tubuh dan menjaga pola hidup sehat. Jika sesekali ingin makan pedas, dianjurkan untuk mengurangi tingkat kepedasaannya.

2. Kandungan sodium berlebih meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit

Seblak identik dengan cita rasa pedas, asin, dan gurih yang berasal dari sodium. Namun jika jumlah sodium yang dikonsumsi dalam tubuh berlebihan maka dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit ginjal, stroke, tekanan darah tinggi, kanker lambung, osteoporosis, batu ginjal, pembengkakan otot jantung, dan gagal jantung.

3. Bahaya penggunaan styrofoam sebagai wadah makan seblak

Selain tinggi karbohidrat pada seblak yang dapat memicu berbagai penyakit, sering kali kita lupa tidak memperhatikan wadah baik seperti apa yang seharusnya dipakai untuk makan ini.

Kita pasti sering melihat banyak pedagang menggunakan styrofoam sebagai wadah bungkus makanan, seperti halnya seblak ketika masih panas dituangkan kedalam styrofoam.

Perlu diketahui bahwa styrofoam terdapat zat kimia styrene dan benzene yang bisa menyebabkan berbagai penyakit bahaya untuk kesehatan tubuh. Jadi penggunaan styrofoam pada makanan yang masih panas lebih baik dihindari.

4. Komposisi seblak paling banyak adalah karbohidrat

Ketika memesan satu porsi seblak dengan kisaran harga mulai dari Rp10.000 sampai Rp25.000, kita akan mendapatkan porsi yang sangat melimpah dengan berbagai macam aneka toping yang dimasukan.

Hal yang tidak kita sadari adalah kandungan gizi dan nutrisi dalam porsi tersebut. Makanan dengan jumlah karbohidrat berlebihan dan tinggi kalori dapat menimbulkan obesitas, serta juga bisa meningkatkan terjadinya risiko penyakit diabetes tipe 2.

Sumber Referensi:

  • Maryam, S. (2022, Juni 4). kompasiana.com. Retrieved from kompasiana.com: https://www.kompasiana.com/sayyidah45562/629ab148bb44866a92681c22/terlalu-sering-makan-seblak-ini-dia-bahaya-yang-bisa-ditimbulkan-bagi-kesehatan
  • Putri, N. H. (2023, April 2023). sehatq.com. Retrieved from sehatq.com: https://www.sehatq.com/artikel/waspada-bahaya-makan-seblak-untuk-kesehatan-nyata-adanya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

R
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini