Sosok Legenda Mbah Kebon yang Menjaga Pesona Alam di Pangalengan

Sosok Legenda Mbah Kebon yang Menjaga Pesona Alam di Pangalengan
info gambar utama

Pengalengan telah menjadi surga wisata di Kabupaten Bandung. Wilayah ini memang terkenal memiliki bentang alam yang memanjakan mata banyak orang. Sejumlah wilayah seperti Ciwidey, Rancabali hingga Pengalengan telah terkenal oleh wisatawan.

Nama Pengalengan selalu dilirik oleh wisatawan untuk menghabiskan waktu liburannya di akhir pekan. Kecamatan dengan luas 195,4 kilometer persegi ini punya daya tarik wisata alam yang tak kalah memanjakan mata.

Tetapi dibalik panorama indah ini, ada sebuah cerita rakyat mengenai sosok Mbah Kebon. Sosok itu ditulis oleh Rizky Wiryawan dalam bukunya Pesona Sejarah Bandung: Perkebunan di Priangan.

Kisah Situ Lengkong yang Konon Sumber Airnya Berasal dari Zamzam

Sosok ini dikisahkan sebagai pemilik kebun di Pangalengan yang memiliki kekuatan istimewa. Mbah Kebon pernah berhasil menjebak seekor babi hutan dengan cara bertarung dari malam hingga pagi hari.

Di lain waktu, Mbah Kebon juga pernah mencegah terjadinya longsor hanya dengan cara menanamkan ranting-ranting pohon di tanah. Praktik inilah yang kemudian dipercaya orang tua zaman dulu di Pangalengan sebagai cara tolak bala.

“Demikianlah orang tua dahulu di Pangalengan percaya bahwa untuk mencegah longsor, mereka akan menanam ranting-ranting di tanah,” katanya.

Tempat favorit

Rizky menjelaskan bahwa Pengalengan sejak dibuka menjadi lahan pembibitan tanaman kina, sudah menjadi tempat plesiran favorit para meneer Belanda. Tempat ini memang telah dimanfaatkan oleh VOC sejak tahun 1800-an.

“Sejak itu Pangalengan kemudian mulai berkembang sebagai sentra perkebunan sekaligus tempat niis atau beristirahat para petinggi Belanda karena cuacanya yang dianggap sama dengan Eropa,” katanya.

Cerita Arwah Bosscha yang Kerap Sambangi Para Pekerjanya di Perkebunan Malabar

Nama Pengalengan ini, jelas Rizky berasal dari rasa kebahagian dari seorang Bupati Bandung. Sosok ini datang ke Pangalengan dan kagum dengan keberhasilan penanaman kopi dengan cara memeluk seorang camat setempat.

“Nah dari kata memeluk (Bahasa Sunda: ngaleng) itu lah, kata Pangalengan berasal,” katanya.

Tempat wisata

Tetapi menurut Her Suganda, Pangalengan merujuk kepada usaha pengemasan kopi zaman VOC. Katanya, Pangalengan berasal dari suku kata kaleng yang diberi awalan pa dan akhiran an.

“Entah versi mana yang benar, yang pasti masyarakat lebih suka menyebut kawasan dataran tinggi sekitar Gunung Malabar dengan sebutan Pangalengan,” jelas Rizky.

Ragam Wisata Alam Viral Pangalengan yang Manjakan Mata

Memang terlepas dari itu semua, Pangalengan kini menjadi destinasi wisata yang kerap diburu setiap akhir pekan. Mengutip data BPS, penduduk Pangalengan pada 2022 mencapai 157.568 jiwa dengan luas wilayah 195,4 kilometer persegi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini