Rombongan Investor AS Tertarik Kembangkan Pariwisata Hijau di Indonesia

Sejumlah investor asal Amerika Serikat (AS) dikabarkan tertarik untuk menggarap kawasan pariwisata hijau di Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan nilai investasi ini akan mencapai 6 miliar dolar AS atau setara Rp95 triliun.

Dilansir dari Antara, Kamis (26/10), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memperkirakan target investasi dari investor Amerika Serikat itu dapat tercapai dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun ke depan atau bahkan lebih cepat dari itu.

Pihaknya mengungkapkan bahwa investor yang telah menyatakan minat berinvestasi di sektor pariwisata hijau Indonesia, di antaranya adalah Marriott Group, MasterCard serta beberapa perusahaan besar dari Negeri Paman Sam lainnya.

Jokowi Klaim Sudah 21 Investor Ikut Garap IKN, Total Rp31 Triliun

Komitmen Pemerintah Indonesia

Sandiaga menyebut salah satu faktor yang mendorong minat perusahaan tersebut untuk berinvestasi di Indonesia adalah komitmen pemerintah yang fokus menerapkan pariwisata hijau dan ramah lingkungan. Investasi yang dimaksud ada pada pengembangan perhotelan ramah lingkungan.

Dikatakan ramah lingkungan, karena hotel-hotel yang akan dibangun sudah dirancang untuk menggunakan energi baru terbarukan (EBT), sistem pengelolaan sampah mutakhir, dan menggunakan air secara lebih efisien.

Kemenparekraf dikatakannya telah menerima kesepakatan pembangunan dua hingga tiga hotel dengan total investasi sebesar 500–700 juta dolar AS di Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, ada pula kesepakatan Pembangunan Resort Wisata Di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News