Berkenalan dengan Alvinia Christiany, Srikandi Dibalik Teman Autis

Berkenalan dengan Alvinia Christiany, Srikandi Dibalik Teman Autis
info gambar utama

Setiap manusia ketika bertahan hidup pasti membutuhkan orang lain untuk saling melengkapi, bukan? Begitu juga dengan manusia berkebutuhan khusus, termasuk autisme. Autisme atau gangguan spektrum autis adalah kelainan fungsi otak dan saraf bersifat serius dan kompleks yang mempengaruhi perilaku dan proses berpikir manusia.

Sayangnya, stigma pada insani autisme di Indonesia tergolong tidak baik sekaligus masih banyak stereotip negatif dan perundungan terhadap penderita autisme, tak terkecuali untuk anak-anak. Dikutip dari SATU Indonesia Awards, masih banyak orang tua yang memiliki anak autisme cenderung malu akan keadaan anaknya sehingga tidak mendapatkan edukasi cukup untuk membesarkan anaknya secara maksimal. Belum juga dengan adanya mitos-mitos yang melekat serta misinformasi yang semakin memberatkan.

Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia dengan tingkat pertumbuhan 1,14 persen dapat diprediksi penderita autis di Indonesia berkisar 2,4 juta orang dengan peningkatan 500 orang per tahun (Herna, 2022). Kemudian dalam Efniyati (2021), dari Pusat Data Statistik Sekolah Luar Biasa mencatat jumlah siswa autis di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 144.102 siswa (Kemendikbud, 2020).

Permasalahan inilah yang membuat Alvinia Christiany berambisi untuk menciptakan Teman Autis. Teman Autis didirikan sebagai komunitas sosial yang menyediakan platform agar masyarakat terutama para orang tua mendapatkan berbagai informasi mengenai autisme.

Berawal dari Kampanye hingga Terbentuknya Komunitas Sosial

Pada tanggal 30 Juli 2017, Alvinia bersama rekan-rekannya mengajak anak-anak penyandang autisme beserta para orang tua dan pendamping membentuk Light It Up Project sebagai gerakan kampanye autisme di car free day Sudirman, Jakarta. Mereka menyebarkan brosur berisi informasi terkait dengan autisme kepada masyarakat. Kemudian pada tanggal 10 Maret 2018 Light It Up Project berkembang menjadi Light It Up Gathering, sebuah komunitas gathering yang ditujukan bagi para volunteer untuk berdiskusi serta berkontribusi dalam mendobrak stigma autisme bagi seluruh masyarakat yang tertarik mengenai autisme. Tetapi seiring dengan minat masyarakat yang tinggi, acara ini akhirnya dibuka untuk umum.

“Jadi waktu itu di tahun 2018 kita lagi ikut kaya training gitu dan sebagai tugas akhirnya, kita mesti bikin kegiatan yang mengatasi salah satu isu sosial, kita boleh pilih sendiri. Waktu itu karena kita pikir kita mau sedikit berbeda jadi kita memutuskan untuk mengangkat tentang anak-anak dengan berkebutuhan khusus, khususnya tentang autisme. Waktu itu lagi marak ya, bercandaan soal kalau misalnya anak nggak mau ngobrol suka dibilang, ih autis, autis gitu. Jadi kita pengen memberikan awareness supaya orang tau autisme itu bukan bercandaan, tapi emang suatu kondisi yang terjadi sama anak-anak tertentu.” cerita Ratih Hadiwinoto sebagai founder Teman Autis dalam Tanya Founders Teman Autis.

Maka dari sinilah, Teman Autis mulai bertumbuh pada April 2018 dengan memberikan kontribusi yang lebih jelas dan semakin nyata kepada masyarakat luas. Alvinia sebagai co-founder juga ditemani oleh Ratih beserta keenam anggota lainnya yang diantaranya guru anak berkebutuhan khusus, dunia digital marketing, legal counseling, dan lain-lain dalam mewujudkan Teman Autis.

“Dari namanya, Teman, jadi karena kita berdua bukan dari background edukasi psikologi jadi di sini Alvinia sama Ratih sebagai foundersnya pengen membantu masyarakat Indonesia dengan menjadi teman. Jadi kan kalau teman memberikan informasi, sharing-sharing informasi, jadi kita juga seperti itu. Kita mau memberikan informasi, sharing-sharing kepada parents dan anggota keluarga yang mempunyai anggota keluarga lainnya dengan autisme.” tandas Alvinia dalam Tanya Founders Teman Autis.

Teman Autis dapat diakses di www.temanautis.com sebagai website integrasi yang menyediakan berbagai informasi tentang autisme. Sebagaimana tertera pada website tersebut, bahwa Teman Autis diciptakan untuk dapat mudah digunakan agar masyarakat Indonesia, utamanya keluarga dengan anggota keluarga dengan diagnosa autisme, bisa mendapatkan informasi yang terpercaya tentang autisme dengan mudah.

Berhasil Meraih Apresiasi dari SATU Indonesia Awards 2022

Astra Indonesia kembali menyelenggarakan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards yang ke-13 dengan jumlah pendaftar yang mencapai 13.459 orang. Dihadiri oleh para dewan juri yang telah mumpuni dalam setiap bidangnya, salah satunya yaitu Dian Sastrowardoyo.

Alvinia dan Ratih berhasil mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards 2022 dari sekian belasan ribu peserta yang turut berpartisipasi dalam Kategori Kelompok. Alvinia mewakilkan Teman Autis turut hadir Awarding 13th SATU Indonesia Awards 2022 pada Jumat, 28 Oktober 2022 yang bertepatan pada 94 tahun Sumpah Pemuda. Selain itu, Alvinia beserta para penerima apresiasi lainnya mendapatkan dana bantuan kegiatan sebesar Rp60 juta serta pembinaan kegiatan yang nantinya bisa dikolaborasikan dengan kontribusi sosial berkelanjutan Astra.

Sumber Foto: https://www.instagram.com/p/CkR6UdyPQKd/?utm_source=ig_web_copy_link
Alvinia Christiany - Pejuang "Teman Autis" | Foto: instagram.com/satu_indonesia

“Saya senang sekali dapat kesempatan ini karena jadi di sini teman-teman, bapak, ibu, dan saudara sekalian bisa lebih tahu apa itu autisme seperti tadi yang ceritanya sudah dikemas dengan sangat baik. Saya, Teman Autis selalu ingin bercerita tentang autisme agar para masyarakat Indonesia luas bisa tahu bahwa autisme bukanlah penyakit namun suatu perbedaan saja. Dan tentunya perbedaan bukan berarti kurang.” ucap Alvinia ketika memberikan closing statement dalam pemberian apresiasi SATU Indonesia Awards 2022.

Antusiasme dan ambisi dari Alvinia beserta teman-temannya patut ditiru tatkala kita terdorong untuk melakukan pergerakan sosial. Konsistensi serta keyakinan juga merupakan kunci apabila kita bermurah hati dalam menolong orang lain yang terbilang kurang beruntung dari kita. Apalagi di usia yang masih tergolong muda, alangkah baiknya untuk tidak pernah berhenti untuk bermimpi, berkarya, serta menyebarkan kebaikan kepada sesama insan.

Terakhir, tetapi tidak kalah penting mengetahui bahwa autisme tidak sepantasnya digunakan sebagai gurauan, umpatan, maupun hinaan. Autisme adalah hadiah spesial untuk orang yang spesial. Mereka berhak mendapatkan pendidikan, kesempatan, dan cinta yang sama seperti kita.

#kabarbaiksatuindonesia

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini