SATU Indonesia Awards, Semangat Bersama Menuju Masa Depan Lebih Baik

SATU Indonesia Awards, Semangat Bersama Menuju Masa Depan Lebih Baik
info gambar utama

Indonesia, sebuah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, alam, dan sumber daya manusia, telah lama diamanahi tugas besar untuk memajukan bangsa. Dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik, Astra, sebagai perusahaan yang telah lama berkontribusi dalam perkembangan Indonesia, berkomitmen untuk bersama-sama memajukan bangsa ini dengan semangat dan langkah-langkah berani.

Melalui SATU Indonesia Awards, Astra berkomitmen untuk memberikan apresiasi kepada anak bangsa yang telah berkontribusi signifikan dalam berbagai bidang yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia.

Penghargaan ini diberikan kepada individu dan kelompok yang telah membantu mewujudkan kehidupan berkelanjutan melalui upaya mereka dalam bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi.

Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards tidak hanya diberi penghargaan, tetapi mereka juga telah berkolaborasi secara terintegrasi dengan program Kampung Berseri Astra & Desa Sejahtera Astra di seluruh Indonesia.

Kolaborasi ini menciptakan sinergi yang kuat antara individu atau kelompok penerima penghargaan dengan program-program yang Astra jalankan untuk memberdayakan masyarakat di tingkat lokal.

SATU Indonesia Awards adalah bukti konkret bahwa pembangunan Indonesia memerlukan kolaborasi dari berbagai sektor masyarakat. Dengan menghargai dan mendukung individu dan kelompok yang berdedikasi untuk membangun masa depan yang lebih baik, Astra berkomitmen untuk terus bergerak maju dalam menjalani perannya sebagai mitra pembangunan Indonesia.

Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2020

Di era modern, banyak generasi muda lebih memilih jalur karier di sektor teknologi, bisnis, atau layanan profesional daripada pertanian. Rendahnya minat terhadap pertanian dan persepsi bahwa itu bukanlah mata pencaharian yang menjanjikan adalah tantangan besar. Kisah Rizki Hamdani, seorang penerima SATU Indonesia Awards, adalah inspirasi nyata bagi generasi muda untuk melihat potensi besar di sektor pertanian dan peternakan.

Rizki Hamdani bukanlah seseorang yang mudah menyerah. Melihat minimnya minat generasi muda terhadap pertanian, ia bertekad untuk membuktikan bahwa kedua profesi ini memiliki potensi besar untuk penghasilan yang baik. Rizki memulai perjalanannya di Pondok Fathul Ulum, sebuah pesantren yang tidak memiliki pendidikan formal seperti pondok modern lainnya.

Di sanalah, Rizki memulai sebuah program yang akan mengubah pandangan generasi muda terhadap pertanian. Ia membentuk Kelompok Santri Tani Milenial dan menerapkan sistem pertanian terpadu (integrated farming system - IF). Program ini bertujuan untuk melatih para santri dalam dunia pertanian dan peternakan.

Rizki dengan gigih memimpin kelompok ini, memberikan ilmu dan wawasan kepada para santri tentang teknik bercocok tanam, beternak, dan budidaya perikanan. Hasilnya luar biasa, dengan 30 kelompok santri tani yang tersebar di seluruh Jombang. Ini adalah bukti nyata bahwa pemuda Indonesia tidak hanya tertarik dalam dunia teknologi, tetapi juga memiliki semangat untuk mengembangkan sektor pertanian.

Salah satu contoh sukses dari program Rizki adalah kelompok tani sorgum. Melalui fasilitas pengolahan pasca-panen yang diberikan, kelompok ini berhasil meningkatkan pendapatan mereka sekitar 60 juta rupiah per bulan. Produk olahan sorgum mereka bahkan telah berhasil dijual di area peristirahatan Tol Trans Jawa, menunjukkan bahwa usaha keras dan dedikasi dalam pertanian dapat memberikan hasil yang luar biasa.

Prestasi Rizki tidak luput dari perhatian pemerintah. Kementerian Pertanian dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai serta Hutan Lindung Brantas memberikan pengakuan dan dukungan atas upayanya yang tak kenal lelah dalam menghidupkan semangat pertanian di kalangan generasi muda.

Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2021

Di tengah maraknya kecanduan gadget di kalangan anak-anak, Achmad Irfandi, seorang pemuda dari Desa Pagerngumbuk, Kabupaten Sidoarjo, mengambil langkah berani dengan mendirikan "Kampung Lali Gadget" (KLG) pada tanggal 1 April 2018.

Kekhawatiran Irfandi terhadap bahaya kecanduan gadget mendorongnya untuk memulai program ini, meskipun di kampungnya belum banyak kasus serupa. Tujuannya sederhana, mencegah kecanduan gawai dan mengalihkan perhatian anak-anak ke aktivitas yang lebih bermanfaat.

Kampung Lali Gadget fokus pada program konservasi budaya dengan menghidupkan kembali permainan tradisional. Irfandi dan timnya merekrut pemuda dari Desa Pagerngumbuk dan sekitarnya untuk menjadi agen perubahan. Mereka berperan sebagai perencana, fasilitator edukasi, dan pendamping.

Kegiatan yang dijalankan dalam program ini mencakup edukasi budaya, kearifan lokal, olahraga, edukasi satwa, dan permainan tradisional. Dengan cara ini, bukan hanya kecanduan gawai yang berkurang, tapi juga anak-anak diajari tentang nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang mungkin terabaikan.

Irfandi berharap bahwa program Kampung Lali Gadget akan terus berkembang menjadi desa wisata atau tujuan orang tua yang ingin memberikan pendidikan alternatif kepada anak-anak mereka. Program ini membuka mata kita tentang isu kecanduan gawai, dan Irfandi serta tim KLG berharap masalah ini akan menjadi keprihatinan bersama dan menginspirasi upaya serupa di seluruh negeri.

Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2022

Indonesia, sebuah negara yang kaya akan budaya dan keindahan alamnya, telah memberikan inspirasi bagi banyak individu untuk menciptakan sesuatu yang istimewa. Salah satu individu yang berhasil memanfaatkan kekayaan alam Indonesia untuk menciptakan sesuatu yang unik adalah Alfira Oktaviani, seorang penerima SATU Indonesia Awards.

Alfira Oktaviani, seorang mompreneur muda dengan latar belakang sarjana apoteker dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, menciptakan "Semilir Ecoprint." Semilir Ecoprint adalah sebuah brand eco fashion yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya fashion berkelanjutan yang ramah lingkungan di Indonesia melalui teknik ecoprint.

Kecintaan Alfira terhadap fashion dan seni membawanya untuk mempelajari seni ecoprint yang mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 2016. Dengan tekad, keterampilan yang dimilikinya, dan modal sebesar Rp 500 ribu, Alfira memulai bisnis fashion ecoprint ini. Ilmu yang diperolehnya selama kuliah, seperti manajemen bisnis, morfologi tumbuhan, hingga teknik kimia, sangat berguna dalam memulai dan mengembangkan bisnis Semilir.

Semilir Ecoprint awalnya memproduksi tas wanita, namun dengan berkembangnya permintaan pasar, mereka juga mulai memproduksi kain ecoprint, pakaian, hingga homedecor dengan tema ecoprint. Produk-produk Semilir ditujukan untuk wanita perkotaan berusia di atas 25 tahun dengan kelas ekonomi A yang memiliki gaya hidup alami (green natural life style) dan mencintai produk handmade dan lokal.

Salah satu keunggulan produk Semilir adalah kemampuannya untuk memadukan warisan budaya Indonesia dalam setiap produknya. Salah satu contohnya adalah inovasi produk ecoprint pada media kulit kayu lantung, yang merupakan program mengusung lantung Bengkulu dengan keindahan ecoprint. Hasil ecoprint dari Semilir memiliki motif yang tegas dan warna yang khas, dengan nuansa warna alami yang berpadu dengan warna pastel.

Semilir Ecoprint adalah bukti nyata bahwa keindahan alam Indonesia dapat diintegrasikan dalam produk yang ramah lingkungan. Alfira Oktaviani dan timnya telah berhasil menghadirkan kecantikan alam Indonesia dalam produk fashion yang bernilai tinggi, sambil mempromosikan kesadaran akan keberlanjutan.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini