Kesehatan Mental Ibu: Perjuangan Pemulihan Para Ibu Masa Kini

Kesehatan Mental Ibu: Perjuangan Pemulihan Para Ibu Masa Kini
info gambar utama

Setiap tahun, Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati pada tanggal 10 Oktober. Adanya hari ini kita diajak untuk melihat betapa pentingnya kesehatan mental seseorang, tidak terkecuali pada seorang ibu.

Dalam jurnal Centers for Disease Control and Prevention, kesehatan mental itu mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang.Kondisi ini memengaruhi cara berpikir, rasa, dan bertindak. Ini juga membantu menentukan bagaimana menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan-pilihan dalam hidupnya.

Kesehatan mental ibu adalah topik yang akhir-akhir semakin mendapat perhatian, dan sangat banyak kisah-kisah tentang perjuangan dan pemulihan ibu-ibu yang menghadapinya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Bagaimana perjuangannya menghadapi realita hidup yang tidak mudah, menjadi single parent, bekerja sambil mengurus anak dan banyak kondisi-kondisi lain yang memberi tekanan mental.

Salah satunya adalah kisah Sarah. Sarah adalah seorang ibu yang bekerja penuh waktu dan memiliki dua anak kecil yang aktif. Menjadi ibu yang berkarier sudah menjadi pilihan bersama suaminya sejak awal pernikahan, karena kebutuhan ekonomi yang mendesak dan Sarah merasa kurang produktif karena sudah bisa bekerja di luar rumah. Dia mengalami tingkat stres yang tinggi setiap hari, dan kegelisahan mulai menghantuinya. Sarah merasa tertekan oleh tuntutan hidup sehari-hari dan merasa kesulitan untuk merasa bahagia.

Merasa terjebak dalam kegelisahan, setelah berdiskusi panjang dengan suaminya, Sarah akhirnya mengambil langkah pertama menuju pemulihan dengan mencari bantuan profesional. Dia menghubungi seorang terapis kesehatan mental yang membantunya memahami akar permasalahan dan memberikan langkah-langkah untuk mengatasi kecemasan yang menghantuinya.

Proses pemulihan tidak hanya melibatkan dukungan profesional, tetapi juga peran aktif dari Sarah dalam memahami dirinya sendiri. Dia mulai mempraktikkan teknik meditasi dan olahraga ringan yang membantunya mengelola kecemasan. Sarah juga memulai jurnal pribadi untuk mencatat perasaan dan pikirannya, sehingga dia bisa mengelola emosi-emosi negatif dalam dirinya.

Sarah tidak mengatasi kesehatan mentalnya sendirian. Dia juga mendapatkan dukungan luar biasa dari keluarganya dan teman-temannya. Mereka mengerti tantangan yang dihadapinya dan memberikan dukungan moral, membantu merawat anak-anaknya ketika dia membutuhkan istirahat, dan menawarkan bahu untuk menangis dan berbicara.

Setelah beberapa bulan menjalani perawatan dan dukungan yang konsisten, Sarah mulai merasakan perubahan yang signifikan dalam dirinya. Dia belajar untuk lebih menyayangi dan merawat dirinya sendiri, dan kesehatan mentalnya semakin membaik. Sarah merasa lebih bahagia dan mampu menangani stres dengan lebih baik. Sarah bisa lebih tenang dalam mengerjakan tugas-tugasnya baik di pekejerjaan maupun dirumah. Keluarganya pun merasakan semangat yang positif dari perubahan emosi Sarah, yang sbelumnya suka marah-marah sekarang sangat ceria dan tenang.

Kisah Sarah adalah bukti bahwa pemulihan dari masalah kesehatan mental mungkin, terutama jika dibarengi dengan dukungan yang kuat dan komitmen untuk memahami diri sendiri. Kisah ini mengajarkan kita, tidak usah ada rasa malu untuk mencari bantuan ketika Anda menghadapi tantangan kesehatan mental. Ibu-ibu, seperti Sarah, adalah pilar penting dalam keluarga, dan menjaga kesehatan mental adalah langkah penting untuk memberikan cinta dan perawatan yang terbaik kepada anak-anak dan keluarga mereka.

Kesehatan mental ibu adalah topik yang perlu terus dibahas dan diberikan perhatian. Kisah-kisah seperti Sarah memotivasi kita untuk mendukung dan merayakan kekuatan para ibu dalam menjalani perjalanan pemulihan mereka. Semoga kawan GNFI terinsiprasi dan ikut mengambil bagian jika ada teman-teman di lingkungan kawan ada yang membutuhkan perhatian.

#kabarbaikindonesia

Referensi:

https://www.orami.co.id/magazine/kesehatan-mental-ibu

https://www.cdc.gov/mentalhealth/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini