Lestarikan Budaya Melayu Bersama di Kampung Caping

Lestarikan Budaya Melayu Bersama di Kampung Caping
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Lapak penjual tanjak dan kain adat Melayu di Rumah Budaya Kampung Bangka itu tampak menonjol. Kehadiran lapak ini sekaligus untuk memeriahkan Festival Kampung Caping Pontianak 2023 yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Gang Mendawai Laut, Pontianak, Kalimantan Barat.

Terletak di pojok kiri, tempat yang dikenal dengan nama Kampung Tanjak itu berdiri dengan kokoh. Tak lupa dilengkapi dengan roll up banner berisikan informasi utama mengenai Kampung Tanjak sebagai identitas pemilik usaha. Deretan karya seni lokal yang ditampilkan dengan beragam motif dan warna berhasil menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung ke lapak tersebut.

Pelengkap busana adat Melayu seperti tanjak dan kain corak insang telah dikenal sebagai ciri khas di setiap kali perayaan hari jadi kota Pontianak. Tak sah rasanya jika tidak mengenakan komplemen tersebut. Layaknya identitas utama bagi kota yang akrab dikenal dengan julukan Kota Seribu Parit itu.

Tak terasa, kota khatulistiwa ini genap menginjak usia yang ke-252 tahun pada 23 Oktober 2023. Seluruh masyarakat kota Pontianak, termasuk Kampung Tanjak, turut antusias memperingati hari besar yang digelar setiap satu tahun sekali itu.

"Semuanya menggunakan pakaian adat Melayu seperti tanjak, kain teluk belanga, baju teluk belanga, dan kain corak insang. Kami sebagai pengrajin menyediakan kebutuhan masyarakat baik dari instansi dan masyarakat biasa," ucap Suherman selaku pengrajin tanjak saat ditemui di Festival Kampung Caping Pontianak, Rabu, 11 Oktober 2023.

Peluh keringatnya yang mengalir di balik tanjak yang ia kenakan dapat terlihat jelas. Kendati cuaca panas, pria itu tetap tersenyum ditemani bersama buah hati kecilnya dengan busana Melayu yang dikenakannya. Mengenalkan budaya lokal melalui pakaian adat sedari dini agar tak lekang oleh waktu.

Anak kecil lelaki Suherman itu mengenakan busana Melayu berwarna oren dilengkapi dengan tanjak yang menghiasi kepala mungilnya. Tak lupa dengan kain corak insang yang mengelilingi pinggulnya, mencerminkan ciri khas dari kota Pontianak tercinta.

Suherman berkata, tanjak merupakan jati diri bagi para lelaki Melayu. Aksesoris itu disebut tanjak karena dimaknakan sebagai tanah yang dipijak. Hal ini merupakan filosofi yang sudah ada sejak zaman dulu bangsa Melayu.

Selain mengenalkan budaya sejak dini kepada generasi muda, anak bujang Suherman turut menjadi inspirasi lukisan bertemakan budaya bagi salah satu pelukis bernama Dian dari Komunitas Perupa Kalbar (Kalimantan Barat). Dengan menjadikan foto anak Suherman bersama pakaian adatnya sebagai inspirasi objek lukisan karya Dian—setelah meminta izin terlebih dahulu tentunya—diharapkan dapat memperkenalkan budaya tanjak khas Melayu sedari dini kepada masyarakat.

Dengan posisi berdiri tepat di sebelah rak yang memamerkan tanjak dan kain khas Melayu—kain songket dan kain corak insang—Suherman bercerita tentang usaha Kampung Tanjak yang sudah lahir sejak tahun 2017. Meski sempat diterpa badai pandemi COVID-19 selama kurang lebih dua tahun dan banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tumbang akibat wabah tersebut, Kampung Tanjak masih tetap berdiri dan terus berkarya sampai saat ini.

Suherman mengatakan nama tempat produksi Kampung Tanjak merupakan pemberian langsung dari Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono. Telah diberi surat keputusan pada tahun 2019 lalu, pendiri usaha Kampung Tanjak merupakan UKM binaan dari Dekranasda kota Pontianak.

Tidak hanya menyediakan bermacam tanjak, kain khas Melayu, dan aksesoris untuk dijual, Kampung Tanjak juga menjadi pusat pelatihan kerajinan tanjak dan busana Melayu bagi mereka yang mau menimba ilmu. Pusat Kampung Tanjak ini sendiri bertempatkan di Jalan Selat Panjang, Gang Amal 18 B, Siantan Hulu, Pontianak, Kalimantan Barat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini