Mengenal Suku Semende Bumi Sriwijaya Beserta Kuliner Khas Kembuhung Hasil Fermentasi

Mengenal Suku Semende Bumi Sriwijaya Beserta Kuliner Khas Kembuhung Hasil Fermentasi
info gambar utama

Bumi Sriwijaya banyak menyimpan kekayaan ragam budaya, adat, suku, dan bahasa. Masing masing memiliki keunikan dan ciri khas nya. Wilayah tersebut dihuni oleh jumlah penduduk yang besar yakni mencapai 8,6 juta jiwa per tahun 2022 menurut data BPS Sumsel.

Sebagai salah satu suku yang berada pada daerah tersebut adalah suku Semende. Menjadi suku bangsa yang berasal dari Sumatera Selatan, suku ini mempunyai sub suku atau yang biasa dikenal dengan sebutan marga yakni Semende Lembak dan Semende Darat. Selain itu, suku ini juga banyak mendiami Kecamatan Semende dan Kabupatan Muara Enim.

Suku Semende Lembak bertempat tinggal di Kecamatam Pulau Beringin, Sungai Are, Sindang Danau, dan Kecamatan Mekakau Ilir di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan ada juga yang tinggal di Kecamatan Semendo Darat Laut Tengah, Semendo Darat Ulu dan sebagian berada di Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Sedangkan suku Semende Darat berada di Pulau Panggung dan Muara Enim.

Mempunyai sejarah yang panjang menyebabkan suku ini mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Ciri khas dari Semende adalah tunggu tubang. Selain itu, dari segi adat istiadat Semende sangat dipengaruhi oleh ajaran Islam.

Mengenai kuliner khas nya, Sumatera Selatan bukan hanya terkenal dengan pempek yang bercita rasa lezat tetapi sama seperti daerah yang lainnya, suku Semende pun memiliki kuliner khas yang merupakan warisan dari nenek moyang diturunkan ke setiap generasi. Kembuhung atau orang mengenalnya dengan sebutan “Nasi Basi” makanan tradisional yang menjadi favorit bagi masyarakat suku Semende. Makanan ini terbuat dari ikan dan nasi yang di fermentasi kemudian dimasak dengan bumbu.

Dalam proses pembuatannya pun mudah, siapkan ikan yang telah di bersihkan kemudian di campur dengan nasi yang telah dingin, tidak lupa beri garam secukupnya. Aduk sampai merata, lalu dimasukan ke dalam wadah atau toples kedap udara, tunggu selama dua sampai tujuh hari untuk selanjutnya proses fermentasi.

Tak cukup sampai disitu saja, berbeda dengan Tamba khas Dayak Bulusu Kalimantan Utara, ikan dan nasi yang sudah di fermentasi selama dua pekan dapat langsung dikonsumsi. Namun, kudapan khas suku Semende Sumatera Selatan setelah melakukan proses fermentasi harus dimasak kembali supaya dapat menjadi olahan Kembuhung.

Bahan bahan yang dibutuhkan dalam memasak olahan tersebut seperti sereh yang digeprek, cabai hijau yang di iris, dan daun bawang. Selanjutnya, panaskan minyak lalu tumis hingga matang aromanya keluar kemudian, masukan bumbu dasar beserta campuran ikan dan nasi yang sudah di fermentasi tadi. Setelah matang hidangan ini dapat disajikan dengan nasi hangat.

Untuk seseorang yang belum terbiasa dengan Kembuhung karena, memiliki aroma yang kuat, menusuk hidung, dan kurang sedap. Namun, dari segi rasa ada perpaduan tekstur lembut dari ikan dan masam masam segar. Rasa asam inilah yang berasal dari proses fermentasi oleh bakteri dan asam laktat.

Selain itu, Kembuhung juga memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Dengan adanya proses fermentasi mikroorganisme yang baik, maka kelompok mikroba ini dapat menghasilkan berbagai macam kandungan zat atau senyawa yang baik pula bagi tubuh. Bakteri dan asam laktat yang akan menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan parasit lain sehingga dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Meskipun Kembuhung terbuat dari bahan utama yaitu, nasi dan ikan. Tetap hidangan ini cocok disajikan dengan nasi hangat supaya aroma kuat dari Kembuhung dapat berkurang.

Sumber Referensi:

A, E. (2017). Struktur Masyarakat Semende di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Retrived from neliti.com:

https://www.neliti.com/publications/317144/struktur-masyarakat-semende-di-kabupaten-ogan-komering-ulu-selatan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

R
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini