Pameran Angsukayana, Upaya Gaungkan Kembali Batik Mangkunegaran

Pameran Angsukayana, Upaya Gaungkan Kembali Batik Mangkunegaran
info gambar utama

Bulan Oktober menjadi sangat istimewa karena ditetapkan sebagai bulannya batik tepatnya tanggal Oktober. Karena itu berbagai pihak beramai-ramai merayakan dan melestarikan dengan bermacam-macam cara.

Salah satunya adalah Keraton Mangkunegaran yang menggelar acara Angsukayana Batik dari 18 Oktober - 18 November. Pameran ini berisi perjalanan hingga penjelasan detail mengenai batik mangkunegaran.

Batik Sendang Duwur Lamongan, Warisan Budaya Nusantara

Angsukayana Batik Mangkunegaran didasari dari kata Angsuka yang berarti wastra atau kain dan Yana yang berarti perjalanan. Pameran ini direncanakan akan menjadi acara tahunan di Mangkunegaran.

“Acara ini merupakan inisiasi dari pembuatan program yang mau kita buat berkelanjutan,” ujar Akbar selaku Penanggung Jawab Event Angsukayana Batik Mangkunegaran yang dimuat Detik.

Bentuk identitas

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro X atau Mangkoenagoro X menjelaskan acara ini menggambarkan lembar wastra yang sarat dengan makna dan berkembang bersama perjalanan waktu.

“Batik merupakan budaya serta identitas kita yang senantiasa perlu kita bentuk, lestarikan, serta kembangkan. Angsukayana merupakan titik awal untuk membumikan kembali warisan budaya batik milik kita bersama,” paparnya.

Balai Sisworini yang terdapat di sisi timur Pracima Tuin menjadi lokasi pameran batik yang menawan. Pengunjung bisa berkenalan lebih jauh dengan sosok G.K.P Mangkoenagoro VIII dalam beragam display kain batik dan informasi-informasi pelengkap yang mengedukasi.

Batik: Warisan Budaya Hingga Menjadi Tren Fashion di Era Modern

G.K.P Mangkoenagoro VIII begitu jatuh cinta pada dunia mode dan batik hingga mengoleksi berbagai motif batik. Pada pameran ini juga memperkenalkan koleksi batik dari istri-istri raja di Keraton Mangkunegaran.

“Harapannya, Mangkunegaran terus berperan mengembangkan ekosistem batik ke depannya, terutama bagaimana bisa mensupport para seniman batik dan UMKM sehingga kita bisa menciptakan kebudayaan yang berlanjut,” ungkap Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro X.

Pagelaran

Pada kegiatan ini Mangkoenagoro X mengajak tamu undangan untuk menikmati hidangan warisan keluarga raja. Momen hangat nan megah ini dibalut dengan kebudayaan Jawa. Penyajian makan malam berlangsung tengah taman dengan permainan cahaya.

Para tamu juga bisa menikmati suara gemericik air mancur Pracima Tuin yang memanjakan mata. Disertai alunan musik gamelan Mangkunegaran persembahan Kawedanan Panti Budaya Mangkunegaran serta alunan lagu yang indah dari Endah Laras dan Woro Mustiko.

Mengenalkan Budaya Batik Indonesia pada Anak Lewat Permainan Menggambar

Selepas acara Royal Heritage Dinner dilanjutkan dengan pagelaran busana dari anggota keluarga Mangkunegaran. Sesuai tema yang diangkat, pagelaran ini merupakan bentuk ekspresi atau perjalanan kebudayaan batik yang tak lekang waktu.

Kain-kain batik yang legendaris ini diperagakan oleh Sedherek Dalem dan Sentana Mangkunegaran. Seluruh kain yang digunakan dalam peragaan busana merupakan koleksi Sedherek Dalem dan Sentono Mangkunegaran.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini