Bromo Tetap Indah, Yuk, Kunjungi dan Nikmati!

Bromo Tetap Indah, Yuk, Kunjungi dan Nikmati!
info gambar utama

Gunung Bromo merupakan objek wisata terkenal yang mudah dijangkau wilayahnya. Gunung Bromo merupakan gunung merapi aktif di Jawa Timur dengan tinggi 2.329 meter di atas permukaan laut. Gunung Bromo terletak di 4 wilayah, di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.

Gunung Bromo telah mengalami kebakaran pada beberapa bulan lalu, namun nyatanya kebakaran tersebut tidak mengurangi kecantikan dan keindahannya sedikitpun. pada tanggal 4 Oktober, kawan GNFI mengunjungi wisata gunung Bromo di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Perjalanan tersebut merupakan perjalanan yang menyenangkan. Perjalanan dimulai pada pukul 13.00 dimulai dari Malang Kota dan sampai di pertigaan padang savana dan kawasan Ranu pada pukul 15.00. Perjalanan dicukupkan karena kabut mulai membatasi jarak pandang pengemudi.

Dalam perjalanan menuju Bromo, pengunjung akan disambut oleh indahnya alam mulai sebelum pintu masuk wisata Bromo. Pemandangan indah dan sejuk dimulai saat memasuki wilayah Tumpang dengan pemandangan bukit dan hamparan perkebunan warga serta udaranya yang asri dan segar.

Sepanjang jalan menuju ke pintu masuk Bromo, kita akan disuguhi banyak pemandangan indah. Pemandangan hutan dan jalan-jalan berkelok serta jurang akan kita temui disepanjang perjalanan. Jangan lupa untuk menyempatkan beristirahat di kafe-kafe atau warung yang terdapat di tepi jalan. Kafe-kafe di tepian jalan banyak yang mempunyai konsep rumah kayu, dengan penerangan hangat dan menarik untuk dipandang.

Dalam perjalanan, kawan GNFI akan menemukan gapura 'Selamat Datang' seperti yang ada di foto utama artikel ini. Kawan GNFI bisa berswafoto di jalan dengan tentunya memperhatikan kendaraan-kendaraan yang melintas untuk memastikan keamanan kawan GNFI. Foto ini akan sangat menarik karena adanya perpaduan pemandangan antara alam, kafe yang indah, gapura yang megah, jalanan, dan pepohonan rimbun di dalam hutan.

Tiket Masuk Bromo

Harga yang perlu dibayar untuk pemandangan yang indah tidaklah mahal, hanya 25 ribu perorang dan membayar 5 ribu untu kendaraan motor. Harga tersebut sangatlah terjangkau untuk pemandangan dan pengalaman berwisata yang mengasyikkan. Pembayaran bisa dilakukans ecara online ataupun offline. Pembayaran offline akan menjadi lebih mahal dibanding online. Adapun untuk pembayaran online, kawan GNFI akan diminta mengisi data di booking bromo. Dalam situs tersebut, kita akan diminta untuk mengisi beberapa data diri, mulai dari nama, jenis kelamin, umur, dan beberapa riwayat kesehatan. Setelah pengisian akan muncul berapa jumlah total pembayaran yang haarus dibayarkan. Pembayaran melalui m-banking bisa dilakukan oleh beberapa bank, seperti BNI, BCA, dan BRI.

Pengunjung juga akan mendapatkan tiket sesuai dengan kendaraan yang ditumpanginya. Tiket-tiket tersebut mempunyai banyak variasi harga. Seperti sepeda motor dengan tarif 5.000 rupiah per sepeda, atau kuda dengan tarif 1.000.

Setelah melakukan registrasi di loket Taman Nasional Bromo, perjalanan akan dilanjutkan dengan pemandangan alam yang lebih indah. Pemandangan disekitar jalan sangatlah menyejukkan mata, namun para pengunjung harus tetap awas dan waspada, serta fokus di jalanan. Hal ini dikarenakan jalan-jalannya berkelok, terutama 2 tikungan maut yang harus lebih diwaspadai oleh para pengunjung. Selain itu, adanya beberapa truk besar dan mobil yang melintas juga menjadi alasan mengapa kawan GNFI harus lebih berhati-hati dalam berkendara di jalanan tersebut.

Hal yang perlu diketahui oleh para wisatawan adalah perlunya melihat perkiraan cuaca, menyiapkan pakaian hangat, makanan dan minuman, mengecek kondisi kendaraan, dan menjaga tubuh tetap sehat sebelum pergi berwisata ke gunung Bromo.

Janngan lupa berdo'a sebelum memulai perjalanan ya kawan GNFI! Tetap utamakan keselamatan dimanapun kawan melakukan perjalanan dan berwisata. Selamat berwisata

Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Bromo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

NN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini