Indonesia Siap Berangkatkan Kapal Rumah Sakit ke Palestina. Bagaimana Kemampuannya?

Indonesia Siap Berangkatkan Kapal Rumah Sakit ke Palestina. Bagaimana Kemampuannya?
info gambar utama

Konflik Israel dan Palestina makin tak terkendali. Belasan ribu korban meninggal akibat perang. Kondisi tersebut diperparah dengan tutupnya sejumlah rumah sakit (RS) di wilayah Gaza, Palestina. Beberapa RS tak bisa beroperasi karena rusak dan tidak punya sumber aliran listrik, karena kehabisan bahan bakar.

Merespon kondisi tersebut, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto, memberikan arahan untuk mengirimkan bantuan kepada warga Palestina, yaitu berupa Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS). TNI akan menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.

Kapal ini mempunyai panjang kurang lebih sekitar 124 meter. Dengan bobot berat 7.300 ton. KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 mampu melaju dengan kecepatan 18 knot.

Kapasitas kapal mampu membawa 163 anak buah kapal (ABK), pilot dan kru helikopter 18 orang, tamu VVIP 1 orang, staf medis 66 orang, pasien 158 orang, dan sukarelawan 280 orang. Kapal ini juga mampu bertahan selama 30 hari di laut dengan kemampuan muat material 3 unit helikopter.

Kapal BRS Karya Anak Bangsa

KBRS dr Radjiman Wedyodiningrat. Sumber: PT PAL Indonesia
info gambar

Saat ini, Indonesia memiliki 3 Kapal Rumah Sakit Indonesia yaitu KRI dr. Soeharso-990, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992. Dua KRI dengan nomor lambung 991 dan 992 merupakan murni karya anak bangsa Indonesia mulai dari desain hingga produksinya, yaitu dibangun oleh PT PAL Indonesia.

Kapal BRS KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 adalah hasil pengembangan dari kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD).

Menurut Edi Rianto, Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia dalam siaran persnya (12/11), penguasaan kapal merupakan keberhasilan insan PT PAL melalui transfer of technology (ToT) dengan perusahaan galangan kapal Korea Selatan.

PT PAL Indonesia juga telah berhasil mengembangkan LPD KRI Semarang-594, yang dibangun sebelum Kapal BRS. Sewaktu pandemi Covid-19, LPD KRI Semarang-594 diubah menjadi Kapal BRS untuk membantu tim medis menunjang fasilitas kesehatan.

Kapal BRS buatan PT PAL Indonesia memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap. “Kapal BRS Indonesia memiliki kapabilitas untuk melakukan 11 jenis operasi kesehatan dan siap untuk melaksanakan misi kemanusiaan. Fungsi lain dari kapal BRS adalah sebagai posko kesehatan untuk mendukung layanan kesehatan dalam memberikan pertolongan medis”, jelas Edi.

Pada saat diperkenalkan, Direktur Utama PT PAL yang kala itu masih dijabat oleh Etty Soewardani menjelaskan bahwa Kapal BRS KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 memiliki fungsi setara rumah sakit tipe C, atau sama dengan sarana pelayanan kesehatan di tingkat kabupaten/ kota yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis minimal empat spesialistik dasar dan empat spesialistik penunjang.

Lebih detail, pelayanan medis empat spesialistik dasar yang dimaksud yaitu fasilitas poliklinik rawat jalan umum, mata, gigi, dan UGD. Sementara itu untuk fasilitas spesialistik penunjang terdiri dari sejumlah peralatan medis seperti CT Scan, X-Ray, unit radiologi, ruang operasi, ruang rawat inap, bahkan hingga ruang isolasi yang dapat digunakan dalam penanggulangan kondisi Covid-19.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Imam Muttaqin lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Imam Muttaqin.

Terima kasih telah membaca sampai di sini