Indonesia Kembali Menjadi Negara Paling Dermawan di Dunia versi World Giving Index 2023

Indonesia Kembali Menjadi Negara Paling Dermawan di Dunia versi World Giving Index 2023
info gambar utama

Wow! Indonesia kembali menjadi negara paling dermawan di dunia, berdasarkan laporan tahunan dari Charity Aid Foundation atau CAF tentang kedermawanan dari berbagai negara atau World Giving Index (WGI) pada 9 November 2023. Dalam laporan tersebut, Indonesai kembali menjadi negara paling dermawan di dunia dengan presentase 68 persen.

Tercatat ada 142 negara yang masuk dalam indeks ini dan mewakili 90 persen populasi orang dewasa global. Indonesia berhasil menduduki peringkat pertama untuk keenam kalinya secara berturut-turut dengan skor 68, sama dengan skor yang diraih pada 2022 lalu. Sementra itu, skor kedermawanan global adalah 39, lebih rendah 1 poin dibanding skor pada 2022.

Mengutip dari laman tempo.co, Hamid Abidin, peneliti filantropi di PIRAC atau Public Interest Reseach and Advocacy Center, dijelaskan bahwa skor Indonesia untuk 3 kategori menyumbang tidak mengalami perubahan yang jauh dibandingkan tahun sebelumnya. Indonesia hanya mengalami sedikit penurunan pada kategori 'menyumbang uang' dan 'partisipasi dalam kerelawanan', serta mengalami sedikit kenaikan pada kategori 'meyumbang untuk orang asing.

RI Terima Pinjaman Rp7 Triliun dari ADB untuk Tingkatkan SDM

"Pencapaian Indonesia ini terbilang mengejutkan mengingat sektor filantropi di Indonesia menghadapi 3 tantangan besar sepanjang tahun 2022," kata Hamid, dikutip dari tempo.co.

Untuk kawan yang masih bingung apa itu filantropi, mengutip dari laman website fisip.ui.ac.id, dalam artikelnya yang berjudul 'Filantropis Milenial : Membawa Kedermawanan ke Arah keberlanjutan' Filantropi memiliki arti sebagai tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia serta nilai kemanusiaan, sederahanya dapat disebut sebagai tindakan kedermawanan. Sumber daya yang disumbangkan pun bukan hanya sebatas dana, tetapi juga waktu, tenaga, dan pikiran.

Hamid menilai, Indonesia mengalami tiga tantangan besar selama tahun 2022 yang mempengaruhi sektor filantropi. Pertama, menurutnya, kepercayaan masyarakat pascapenyelewengan dana sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT).

"Kedua, belum pulihnya kapasitas menyumbang warga setelah Pandemi Covid-19. Tantangan ketiga, regulasi yang kurang mendukung, bahkan cenderung menghambat kegiatan filantropi di Indonesia," ujarnya.

Namun, dibalik itu semua yang masih mendorong masih tingginya kedermawanan orang Indonesia adalah masih kuatnya nilai dan ajaran keagamaan, serta tradisi menyumbang. Lemba-lembaga filantropi di Indonesia juga gencar melakukan kampanye dan penguatan akuntabilitas, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Selain itu, faktor terbesar yang mendorong masyarakat Indonesia dalam menyumbangkan uangnya adalah kewajiban berzakat pada hari raya idul fitri. Dalam laporan tersebut menunjukan bahwa pembayaran zakat secara global sangat tinggi pada 2020. Faktor lain yang dinilai mempengaruhi tingkat itu, yaitu kondisi ekonomi Indonesia yang relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain.

Asal-usul Kue Apem, Ternyata Dibawa dari Mekah?

Hal lainnya, yang menonjol dalam kepedulian sosial masyarakat Indonesia adalah sikap gotong royong. Gotong royong merupakan budaya turun-temurun yang terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat tidak hanya saling membantu dalam kebutuhan sehari-hari, tetapi juga aktif terlibat dalam kegiatan amal yang mendukung pembangunan dan kesejahteraan bersama.

Namun, prestasi ini patut diapresiasi, tantangan tetap ada di depan. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu sosial, edukasi mengenai pentingnya kepedulian sosial, dan dukungan berkelanjutan dari pemerintah menjadi kunci untuk memastikan bahwa Indonesia tidak hanya mempertahankan, tetapi juga meningkatkan posisinya sebagai negara paling dermawan di dunia.

Dengan semakin kompleksnya tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh banyak negara, peran Indonesia sebagai negara paling dermawan memberikan contoh bagi negara-negara lain untuk mengadopsi nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian. Keberhasilan Indonesia dalam World Giving Index 2023 seharusnya menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk terus berupaya menciptakan dunia yang lebih baik melalui aksi-aksi nyata yang mendukung kesejahteraan bersama.

Sumber referensi:

  • https://sport.tempo.co/read/1797215/pertandingan-terakhir-grup-a-piala-dunia-u-17-di-stadion-gbt-3-951-aparat-keamanan-disiagakan?tracking_page_direct
  • https://fisip.ui.ac.id/filantropis-milenial-membawa-kedermawanan-ke-arah-keberlanjutan/#:~:text=Padahal%2C%20filantropi%20memiliki%20arti%20sebagai,waktu%2C%20tenaga%2C%20dan%20pikiran.
  • https://www.cafonline.org/docs/default-source/about-us-research/wgi_report_2023_final.pdf?sfvrsn=402a5447_2

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini