Kita Perlu Masyarakat yang "PEKA"

Kita Perlu Masyarakat yang "PEKA"
info gambar utama

Anak sebagai penerus kehidupan membutuhkan bimbingan dari orang tua dan orang dewasa untuk menjadi individu yang lebih baik. Namun, kenyataan orang tua dan orang dewasa lebih banyak mengambil perannya secara tidak bijak, tindakan yang dilakukan secara tidak bijak dengan menggunakan kekerasan kepada anak-anak.

UNICEF mendefinisikan bahwa kekerasan terhadap anak adalah “Semua bentuk perlakuan salah secara fisik dan emosional, penganiayaan seksual, penelantaran, atau eksploitasi secara komersial yang mengakibatkan gangguan nyata maupun potensial terhadap perkembangan, kesehatan, dan kelangsungan hidup anak ataupun terhadap martabatnya dalam konteks hubungan yang bertanggung jawab, kepercayaan, atau kekuasaan”.

Kekerasan anak di Indonesia perlu untuk diperhatikan karena cenderung permasalah ini diabaikan oleh masyarakat, jika permasalahan kekerasan anak telah menimbulkan korban sampai meninggal barulah mendapatkan perhatian dari masyarakat dan maupun media massa.

Mike Flanagan: Horor, Netflix, dan The Haunting Universe

Suatu tindakan kekersan tentu terjadi pada anak karena dia berada dalam suatu situasi tertentu dimana anak berinteraksi dengan orang dewasa tindak kekerasan pada anak bisa terjadi setiap waktu dan kapanpun kerap orang-orang terdekat yang menjadi pelakunya sanak-saudara, orang tua, tetangga, guru, terjadinnnya tindakan kekerasan pada anak biasanya bersifat situasional dan terkadang kondisi pelaku dalam keadaan tertekan.

Tindakan Kekerasan anak telah menjadi isu global dan berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), ada 21.241 anak yang menjadi korban kekerasan di indonesia pada 2022. Anak-anak yang menjadi korban tindakan kekerasan dari orang dewasa hanya bisa bersikap pasrah dan tidak berani berbuat apa-apa hanya bisa memendam rasa sakit dan takut yang mendalam, berbagai kekerasan tersebut tidak hanya secara fisik, tapi juga psikis, seksual, penelantaran, perdagangan orang, hingga eksploitasi.

Kekerasan yang dialami anak-anak merupakan mata rantai yang mengikat mereka dimana ketika kecil menjadi korban, maka ketika mereka dewasa cenderung bisa menjadi pelaku tanpa disadari. Di manakah kita ketika masalah ini menimpa pada anak-anak, apakah kita hanya diam saja setelah mendengar dan melihat hal ini, setidaknya adakah rasa kemanusian yang ada didalam diri kita?

Jika ada kenapa harus menggunakan kekerasan kepada anak-anak, kenapa kita hanya diam melihat suatu kejadian yang menimpa anak-anak yang malang ini? Orang dewasa hanya menganggap mereka anak kecil dan dengan seenaknya melakukan kekerasan kepada mereka tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi dimasa depan, dimana kesehatan secara fisik, serta kesehatan mental anak tertanggung dapat menimbulkan luka batin mengalami gangguan psikis dan gangguan lingkungan sosial sampai kematian.

Mengenal Bawon, Sistem Panen Padi di Lampung yang Dikenal Sejak Zaman Kolonial Belanda

Ini merupakan suatu permasalahan yang harus mendapatkan perhatian khusus, bukan hanya pemerintah dan komunitas-komunitas sosial yang tugasnya untuk menangani serta mencegah permasalahan kekerasan pada anak tapi sebagai masyarakat kita memiliki peran penting untuk memperhatikan permasalah seperti ini kepekaan untuk memahami dan mengetahui perasaan anak-anak yang tertindas kekerasan yang terjadi di sekitar mereka.

Jika kita selaku masyarakat tidak peka terhadap masalah kekerasan yang dihadapi anak-anak ini, terus kemanakah mereka akan pergi? Ke manakah mereka akan berlindung? Ke manakah mereka akan mengadu? adakah tempat untuk mereka berteduh dan beristirahat?

Mereka sangat memerlukan rumah yang memberikan merasa aman dan bahagia, mereka sangat memerlukan kasih sayang dari lingkungan sekitar. Karena rumah juga bukanlah tempatnya jikanya karena tidak menutup kemungkinan rumah juga merupakan tempat berlangsungnya tindakan kekerasan pada anak.

Memutuskan mata rantai tindakan kekerasan merupakan hal yang penting untuk kita perhatikan mencegah kasus-kasus serupa tidak terjadi lagi, dimana kita harus menjadi masyarakat yang peduli serta peka dan memberikan perlindungan pada anak-anak.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YL
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini