Perkembangan Motif Khas Seni Ukiran Jepara

Perkembangan Motif Khas Seni Ukiran Jepara
info gambar utama

Jepara merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki kebudayaan khas berupa seni ukirnya yang unik. Keberadaannya bahkan diakui dunia sebagai produsen mebel dan ukiran. Kebiasaan memahat dan mengukir telah menjadi keseharian masyarakat Jepara sejak zaman dahulu.

Nenek moyang mereka sangat pandai dalam memahat dan mengukir, sehingga keturunan masyarakat Jepara sebagian besar mampu memahat dan mengukir di bongkahan bahkan tanpa harus belajar terlebih dulu.

Motif ukir Jepara berbeda dari daerah lainnya. Sebagian besar coraknya dipengaruhi oleh seni pada zaman pemerintahan Ratu Kalinyamat. Ratu arif dan bijaksana yang memerintah Jepara. Hampir seluruh sektor pada masa itu berkembang pesat, salah satunya adalah seni ukir yang banyak diterapkan pada ornamen-ornamen bangunan. Seperti pada Masjid Mantingan dan bangunan bersejarah lainnya di Jepara.

Selain tokoh Ratu Kalinyamat, pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini memiliki peran abesar dalam mengembangkan dan meluaskan seni ukir kayu Jepara kepada seluruh dunia. Hal ini tentunya menjadi tonggak awal dalam pertumbuhan seni ukir di Jepara.

Habiskan Rp4 Triliun, Pipa Gas Cirebon-Semarang Resmi Beroperasi

Ciri Khas Motif Ukir Jepara

Memahat dilakukan pada sebuah balok kayu yang awalnya adalah pohon besar. Kemudian pengrajin mulai mengasah, memahat hingga menghaluskannya melalui proses yang tidak sebentar. Kayu yang paling sering digunakan adalah Kayu Jati. Warna Kayu Jati lebih terang dan serupa satu sama lain.

Motif ukir Jepara mendapat pengaruh dari berbagai agama, seperti Hindu dan Budha. Hal ini adalah bukti perjalanan agama dan budaya masuk dan mempengaruhi budaya asli orang Jepara. Setelah mendapat pengaruh dari beberapa agama dan budaya, Jepara memiliki motif ukir yang menggabungkan budaya tersebut. Pengaruh kebudayaan Hindu Budha ini terlihat jejaknya pada Masjid Mantingan sebagai peninggalan zaman pemerintahan Ratu Kalinyamat di abad ke-16.

Corak Khas dari ukiran Jepara adalah daun Trubusan. Motif tumbuh-tumbuhan adalah lambang kesuburan. Contohnya pada candi-candi yang tersebar hampir di seluruh Jawa Tengah. Daun Trubusan ini dibagi menjadi dua macam motif lagi. Yaitu daun trubusan tangkai relung dan trubusan keluar cabang.

Tangkai relung biasanya memanjang dan membentuk cabang-cabang kecil yang jika diperhatikan akan nampak sangat rapi dan berbeda. Karena itulah kegiatan memahat memerlukan fokus yang sangat tinggi. Apalagi jika motifnya rumit seperti desain daun dan ruas-ruasnya.

Selain motif tumbuhan, ada juga yang dinamakan motif kaligrafi. Kaligrafi adalah suatu jenis karya seni rupa yang menggabungkan media huruf dan dibentuk menjadi indah dan rumit sehingga menjadi sebuah karya yang artistik. Selain kaligrafi, seni Relief juga merupakan wujud nyata pengaruh agama Islam yang masuk ke Jepara. Seni relief termasuk dalam cabang dari seni pahat.

Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Tampilan Eksterior dan Interior dari BinguoEV

Motif Ukir pada Mebel Jepara

Perkembangan seni ukir relief di Jepara tidak dapat dilepaskan dari peran seniman ukir atau pengrajin. Dari tangan-tangan terampil para pengrajin inilah, berbagai bentuk dan motif relief dapat terwujud dengan sempurna. Para pengrajin yang telah melestarikan keberadaan seni ukir relief di Jepara hingga sekarang.

Mebel Jepara memiliki ukiran yang lebih luas dan beragam. Seperti motif flora dan fauna. Di daerah Senenan, motif pada relief kayu, anyaman rotan, serta patung disusun dekoratif. Corak kaligrafinya rumit dan membuat kaya akan pola-pola unik.

Mebel memanfaatkan produk seni menjadi lebih bermanfaat dan fungsional. Meski begitu ukiran, kaligrafi dan corak ukirnya masih dilestarikan dalam produk-produk mebel dengan baik. Karena itu mebel Jepara memiliki nilai seni tersendiri yang khas.

"Produk seni relief kayu di Jepara disebut mebel. Mebel terdiri dari berbagai produk kreatif yang juga bernilai ekonomis. Sehingga pengrajin, selain melestarikan budaya Jepara, juga ikut memajukan kualitas hidup di Jepara. Seni ukir dilestarikan pada produk furniture atau mebel memiliki nilai lebih. Sehingga memiliki karakteristik yang berbeda dengan daerah lain. Mebel seni relief sangat digemari oleh masyarakat lokal bahkan mancanegara. Jepara menjadi produsen mebel aktif sekaligus pelestari seni lokal," ujar Dani Steviro, CEO Isiruangan, salah satu pemilik bisnis furniture di Senenan, Jepara.

Corak pada ukiran Jepara telah berkembang menjadi lebih modern. Dengan adanya industri mebel, seni ukir Jepara dapat menjadi berbagai produk yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Produk seni ukir tersebut adalah furniture yang terbuat dari kayu serta kombinasi material lainnya. Motif ukiran Jepara masih dilestarikan dalam furniture-furniture klasik yang cantik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini