Syarat akan Makna, Inilah Tradisi Menre' Bola Baru Suku Bugis Sulawesi Selatan

Syarat akan Makna, Inilah Tradisi Menre' Bola Baru Suku Bugis Sulawesi Selatan
info gambar utama

Suku bangsa di Indonesia mempunyai ciri khas dan keunikan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dilihat tersebar dari wilayah Sabang sampai Merauke, keanekaragaman dan warisan budaya yang sangat berlimpah bertahan hingga saat ini. Sehingga, hal inilah yang menjadikan Indonesia kaya akan keragaman budaya nya.

Salah satu suku di Indonesia, yakni Bugis, berasal dari Sulawesi Selatan. Hingga kini, suku tersebut masih menjunjung tinggi dan mempertahankan warisan nenek moyang dengan nilai nilai tradisi yang selalu diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari. Setiap tradisi pasti memiliki tujuan yang akan dicapai.

Seperti tradisi yang dilakukan oleh masyarakat suku Bugis adalah upacara Menre’ Bola Baru yang merupakan suatu ritual ketika memasuki rumah baru. Hal ini diartikan sebagai rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan karunia, berkat, dan rahmat-Nya. Dalam tradisi tersebut menggunakan peralatan dan prosesi tertentu, kemudian juga tradisi Menre’ Bola Baru menyatukan dua unsur yaitu, nilai nilai ajaran islam dan tradisi lokal murni dari budaya setempat.

Masyarakat Bugis percaya bahwa tradisi ini membawa kebaikan, keberkahan, keselamatan bagi penghuni rumah baru dalam menjalani kehidupan. Selain itu, Menre’ Bola Baru dapat dikatakan sebagai suatu simbol kehidupan. Dimana simbol tersebut mencerminkan kejayaan, masa depan, harapan, harmoni, dan semangat.

Dalam proses upacara Menre’ Bola Baru memiliki 5 tahapan yang harus dilalui. Mulai dari menentukan hari yang baik, berputar mengelilingi rumah, menre’ bola, barazanji, dan maccera’ bola. Kegiatan ini nantinya akan dipimpin oleh Sandro Bola atau pendoa pada saat memasuki rumah baru dan dihadiri oleh keluarga pemilik rumah, tenaga yang membantu, serta tetangga setempat.

Pagelaran Seni Budaya RI Mengisi Kemegahan Sydney Opera House di Australia

1. Menentukan Hari yang Baik

Tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat Bugis ketika hendak memasuki rumah baru dengan memberitahu terlebih dahulu kepada tetangga dan sanak saudara jika rumah sudah rampung dibangun. Setelah itu, akan ditentukan jadwal upacara yang akan dilaksanakan dengan memilih hari yang baik.

Hari yang dipilih oleh masyarakat bisa hari Senin atau malam Jumat, karena mempunyai makna bahwa hari Senin dilahirkannya Nabi Muhammad SAW dan Nabi Adam A.S dilahirkan pada hari Jumat.

2. Mengelilingi Rumah

Selama proses ini berlangsung dipimpin oleh Sandro Bola. Layaknya seperti orang yang melakukan tawaf, Sandro Bola akan memberikan arahan terlebih dahulu kemudian diawali mulai dari depan tangga rumah dan mengelilingi setiap sudut rumah dengan membacakan shalawat nabi lalu dilanjutkan dengan membaca doa sapu jagat.

Setelah itu pemilik rumah menyiapkan daun passili yang disimpan pada wadah yang diisi air lalu dibacakan doa oleh Sandro Bola. Masyarakat Bugis percaya bahwa simbol tersebut sebagai permintaan agar dijauhkan dari hal hal yang tidak baik dan tetap selalu ada dalam lindungan-Nya.

3. Menre'Bola Baru

Menjadi bagian paling penting dalam upacara ini, keluarga akan naik ke rumah sesuai intruksi dari Sandro Bola kemudian membacakan doa supaya diberikan berkah, keselamatan, dan hal hal baik selalu menyertai pemilik rumah.

4. Barazanji

Barazanji telah menjadi budaya dan akan selalu melekat dalam masyarakat Bugis. Dalam suatu perayaan atau kegiatan upacara adat, barazanji ikut serta hadir. Tanpa adanya barazanji dapat dikatakan sebuah upacara tersebut kurang lengkap rasanya.

RI Kirim Bantuan Tahap Dua ke Palestina, Pemerintah Sumbang Rp32 Miliar

5. Maccera'Bola

Masyarakat Bugis percaya dilakukannya kegiatan ucapara maccera’bola setelah rumah selesai dibangun adalah suatu hal yang wajib. Hal tersebut merupakan wejangan dari penduduk. Maccera’ Bola yang berarti memberikan darah pada rumah baru, rangkaian Maccera’ Bola dengan cara menyembelih hewan baik itu sapi, ayam, maupun kambing tergantung kemampuan masing masing individunya.

Nantinya darah hewan yang telah disembelih akan dioleskan pada tiang rumah dan dibacakan doa. Makna tersebut agar rumah baru dijauhkan dari segala bahaya.

Sumber Referensi:

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulsel/menre-bola-baru-upacara-adat-bugis-naik-rumah/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

R
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini