Kenneth Si Bayi Ajaib, Bukti Pentingnya Stimulasi dan Peran Keluarga Pada Anak

Kenneth Si Bayi Ajaib, Bukti Pentingnya Stimulasi dan Peran Keluarga Pada Anak
info gambar utama

Seperti yang kita ketahui, dunia maya ramai akan berita mengenai bayi Kenkulus pada akhir-akhir ini, terutama di aplikasi TikTok.Tak sedikit warganet memuji keahlian dan kecerdasan yang tak biasa dari bayi yang masih berumur 21 bulan tersebut. Orang tua dari bayi yang memiliki nama asli Kenneth tersebut mengaku bahwa kalimat pertama yang diucapkan anaknya yaitu "Apa, sih?" Berbeda dengan bayi seumurannya pada umumnya, ia memiliki rasa pengetahuan yang sangat besar.

Tak hanya Kenneth, orang tuanya pun juga viral akan kisah asmara mereka yang menginspirasi banyak orang. Chika yang merupakan Mama dari bayi tersebut membagikan kegiatan keseharian Kenneth pada akun TikTok pribadinya yang mengundang banyak perhatian orang hingga menjadi viral.

Cerita dari Chika dan Kevin mengenai mendidik anaknya pada acara podcast Denny Sumargo pada Kamis, (23/11/2023) kemarin patut menjadi panutan dan contoh bagi orang tua lainnya. Kedua orang tua tersebut mengaku mereka memberi stimulasi sejak Kenneth berada di dalam kandungan saat usia 8 Minggu.

Papa Kenneth yang notabenya pintar dan sangat menyukai pelajaran yang berbau matematika membacakan buku kalkulus pada anaknya yang masih berada di dalam kandungan.

Kedua orang tua yang kisah asmaranya viral tersebut mengungkap bahwa mereka mendidik anak sebagaimana orang tua lain mendidik anaknya, tidak mengarahkan anaknya kepada edukasi.

RI Ajak Korsel Bangun Gudang Karbon, Potensi Investasi Rp122 Triliun

Chika dan Kevin hanya melakukan kewajibannya kepada seorang anak seperti membebaskan anaknya untuk mengemukakan pendapat, menjawab segala pertanyaan yang merupakan keingintahuannya, serta menanamkan pemikiran untuk takut kepada Tuhannya.

Karena bagaimanapun jika seorang anak takut kepada Tuhannya, dia tidak akan melakukan hal-hal yang buruk.

Semua bayi sebenarnya juga bisa memiliki keahlian seperti Kenneth. Tergantung bagaimana orang tua mendidik anaknya, stimulasi apa yang diberikan kepada anaknya, dan bagaimana mereka membebaskan anaknya dengan keingintahuan mereka. Hanya saja mungkin bayi yang satu ini memiliki keahlian dari bayi lainnya.

Lingkungan, orang tua, serta cara memperlakukan anak adalah sesuatu yang sangat berpengaruh besar bagi mereka. Tentang bagaimana kepribadian anaknya yang tergantung pada perilaku orang tuanya sejak ia masih kecil hingga dewasa.

Ini adalah bukti bahwa seseorang yang jenius tidak dilahirkan, akan tetapi merupakan hasil dari pendidikan dan pelatihan. Bohong jika seseorang mengatakan bahwa anak itu pintar sejak dia lahir.

Hal serupa juga terjadi pada tahun 1965 pada seorang pria dari Hungaria bernama Laszo yang memiliki keyakinan kuat bahwa gagasan mengenai bakat bawaan itu tidak ada.

Singkat cerita, akhirnya Laszlo pun menikah dan memiliki tiga orang anak untuk melakukan eksperimen dari keyakinannya tersebut. Ia bertekad dan berencana untuk mendidik anaknya dengan petunjuk yang tepat untuk meningkatkan keahlian mereka. Laszlo memilih catur sebagai bidang pada eksperimen tersebut.

Nilai Ekspor Produk Kosmetik Lokal Tembus USD 601 Juta

Rumahnya diisi dengan buku-buku catur dan gambar-gambar pemain catur terkenal. Bahkan, anak-anaknya pun saling bertanding satu sama lain untuk meningkatkan keahlian mereka. Keluarga itu membuat sistem arsip yang cermat tentang sejarah turnamen setiap lawan yang dihadapi anak-anak itu.

Alhasil, Laszlo berhasil melakukan eksperimennya. Anak pertamanya yang bernama Susan ketika berumur 4 tahun mampu mengalahkan orang dewasa.

Sofia, anak keduanya pada umur 14 tahun menjadi juara dunia. Pada beberapa tahun kemudian, ia menjadi grand master.

Dan anak terakhirnya yang bernama Judit merupakan yang terbaik dari ketiganya. Pada usia 15 tahun, ia menjadi grand master termuda sepanjang masa. Tak hanya itu, selama 27 tahun, Judit menjadi pecatur perempuan peringkat satu di dunia dari Januari 1989 sampai pensiun pada 13 Agustus 2014.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AT
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini