Tingkat Optimisme 2023 Pada Generasi Muda

Tingkat Optimisme 2023 Pada Generasi Muda
info gambar utama

Generasi muda atau pemuda merupakan suatu identitas yang potensial akan penerus cita – cita dan sebagai suatu sumber insasni bagi perjuangan, serta pembangunan bangsanya. Generasi muda ini didiskripsikan sebagai kelompok, atau kategori golongan kaum muda yakni 18 sampai dengan 30 tahun.

Indeks optimisme indonesia tahun 2023 mencapai sebesar 7,77(skala 10). Indeks dari sebelumnya mengalami kenaikan di bandingkan dengan 2 ahun kebelakang di angka 7,2. Mengalami peningkatan hanya pada dimensi politik dan hukum yang terlihat menurut pada tahun 2021.

Indeks optimisme pada tahun 2023 menurut profil demografi yakni perempuan cenderung lebih optimis pada aspek pendidikan dan juga kebudayaan, serta dalam kehidupan sosial. Usia gen z terlihat lebih optimis pada aspek ekonomi dan kesehatan sereta pendidikan dan kebudayaan. Sedangkan menurut generasi milenial lebih optimis pada ospek kebutuhan mendasar.

Publik membuktikan bahwa di wilayah Sulawesi, Maluku, Papua (Slampapua), terutama tingkat optimismenya lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lainnya, terutama pada aspek ekonomi, kesehatan, dan juga kehidupan sosial.

Pada dimensi pertama yakni kebutuhan dasar yang dimana responden cenderung lebih optimis dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan gisi pada pasangan, serta anak, dibandingan dengan pemenuhan gizi seimbang pada diri sendiri.

Studi PISA 2022: Tingkat Literasi Membaca, Matematika, dan Sains Indonesia Meningkat

Pada dimensi kedua yakni ekonomi dan kesehatan yang dimana responden jurstru cenderung lebih optimis bida mendapatkan aspek layanan kesehatan yang layak. Namun, bagi mahasiswa dan responden yang belum bekerja memiliki tingkat optimisme yang lebih rendah untuk bisa terserap di dunia kerja ini bisa menjadi catatan untuk generasi milenial.

Dimensi ke tiga yakni pendidikan dan kebudayaan yang dimana unsur pendidikan dan kebudayaan yang dimilikioleh skor indeks tertinggi merupakan “kuliner Indonesia bisa diterima oleh dunia” sementara yang terendah yaitu “mampu berkontribusi pada pengembangan IPTEK” meskipun secara skor masih di atas 8,00 poin dan tergolong optimis.

Bahkan salah satu makanan yang dikenal oleh dunia itu rendang dan nasi goreng loh, Kawan GNFI. Dimensi ke empat yakni kehidupan sosial yang dimana unsur kehidupan sosial yang memiliki skor indeks tertinggi karena “memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang” sementara pada responden cenderung pesimis dengan unsur “etika bermedia sosial akan semakin baik”, ada sikap toleransi, kebebasan berpendapat, memiliki kesempatan yang sa,a untuk berkembang, dan juga etika bermedia sosial semakin baik.

Dan yang terakhir yakni dimensi ke lima Politik dan Hukum yang di mana umumnya publik paling pesimis terhadap aspek politik dan hukum, karena memiliki skor indeks terendah, sekitar 5,72, terutama pada unsur “berkurangnya korupsi di masa depan” yang di mana mempunyai skor 5,43.

SKK Migas Setujui Pengembangan Ladang Minyak Rantau Bais Senilai Rp3,7 Triliun

Persepsi masalah yang paling utama di Indonesia adalah KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), ekonomi yakni kestabilan harga pangan, hukum yakni penindakan hukum yang masih tidak adil, kesenjangan sosial yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin, pengangguran, pendidikan, etika dan moral, toleransi, lingkungan (sampah, polusi dan cuaca ekstrim), krisis kejujuran, krisis SDM, demokrasi dan juga kebebasan berpendapatan, serta hoax.

Indeks dari hasil optimisme generasi muda Indonesia yang palinggi yakni [ada aspek pendidikan dan juga kebudyaan. Kemudian di posisi kedua yakni kebutuhan dasar. Generasi muda juga di wilayah Sulawesi, Maluku, Papua (sulampapua), tingkat optimismenya masih terhitung rendah di bandingkan dengan wilayah lainnya.

Terutama pada aspek ekonomi dan kesehatan, serta kehidupan sosial. Pada dimensi kebutuhan dasar yakni generasi muda cenderung lebih optimis yang dapat memenuhi kebutuhan sandang, papan, dan juga kebutuhan gizi pada pasangan serta anak.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AB
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini