Supaya bisa menghasilkan bunyi yang harmonis, angklung harus dimainkan oleh banyak orang serta harus dibuat sebaik mungkin. Pembuatan angklung sendiri harus melewati sejumlah prosedur sebelum akhirnya bisa dimainkan banyak orang.
Prosedur angklung sendiri dimulai dari pemilihan kayu sampai perawatan angklung. Semua prosedur itu tentu akan melibatkan sejumlah alat dan bahan. Untuk lebih detailnya, GNFI akan jelaskan satu persatu di bawah ini!
1. Pemilihan Bambu
Alat dan Bahan:
- Bambu
- Pisau khusus bambu
- Gergaji
- Kolam
- Perapian (opsional)
- Cairan pengawet (opsional)
Bambu adalah bahan penting dalam pembuatan angklung. Bambu yang dipakai harus dipilih sebaik mungkin supaya nanti angklung bisa menghasilkan suara yang harmonis dan indah.
Ada beberapa prosedur yang perlu diperhatikan saat pemilihan bambu, yakni:
- Bambu yang dipilih harus berusia minimal 4-6 tahun.
- Bambu harus dipotong pada musim kemarau dari pukul 9 pagi sampai 3 sore.
- Potong dasar bambu dengan ukuran kurang lebih 2-3 jengkal dari tanah.
- Simpan bambu selama seminggu sampai bambu benar-benar tidak berisi air.
- Pisahkan bambu dari cabang-cabangnya, lalu dipotong dari beberapa bagian dengan ukuran tertentu.
- Simpan lagi bambunya selama setahun untuk menghindari gangguan hama. Adapun cara menyimpannya adalah merendam bambu dalam genangan lumpur, sungai, atau kolam. Bisa juga dengan cara mengasapinya di perapian atau merendamnya ke dalam cairan pengawet.
2. Membuat Bagian-Bagian Angklung dan Penyeteman Angklung
Alat dan Bahan:
- Palu dan paku
- Pisau
- Tuner
- Tali rotan
Setelah bambu disimpan selama setahun, Kawan bisa masuk ke prosedur pembuatan berbagai bagian angklung. Ada tiga bagian tabung yang harus dibuat, yaitu dasar, kerangka, serta tabung suara.
Setelah semua bagian angklung selesai dibuat, Kawan bisa langsung masuk ke proses penyeteman. Seperti halnya penyeteman pada gitar, penyeteman angklung juga berfungsi untuk mengatur suara pada angklung.
Adapun penyeteman pada angklung dilakukan dengan cara meniup bagian bawah angklung dengan nada tertentu, lalu perhatikan apakah jarum pada tuner menunjukkan nada yang Kawan bunyikan. Contoh: jika Kawan meniup bagian bawah angklung dengan nada “F”, jarum pada tuner akan menunjuk ke huruf “F” terutama jika suara angklungnya sudah benar-benar bernada “F”.
Jika nadanya sudah selaras, Kawan bisa meletakkan tabung angklung ke dalam rangka dan mengikatnya dengan rotan.
Baca juga : Cara Memainkan Angklung
3. Pemeliharaan Angklung
Alat dan Bahan:
- Tiang standar untuk menggantung angklung.
- Obat anti rayap dan jamur.
Prosedur terakhir yang harus dilakukan adalah pemeliharaan angklung yang sudah selesai dibuat. Prosedur ini penting karena bisa membuat usia angklung lebih lama dan awet. Penyimpanan angklung sendiri dilakukan dengan menggantung angklungnya di tiang standar.
Pastikan penyimpanan dilakukan di tempat kering dan tidak lembap dengan temperatur berkisar 25 - 30 derajat celcius. Hindari menyimpan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
Supaya angklung tidak termakan rayap dan tidak berjamur, Kawan bisa menyemprotkan obat anti rayap dan jamur secara teratur setiap 2 minggu sekali. Lakukan juga proses re-tuning secara berkala supaya kualitas angklung tetap terjaga.
Baca juga : 5 Fungsi Angklung: Dari Sebagai Alat Musik Sampai Alat Terapi
Akhir kata, angklung perlu melewati berbagai prosedur pembuatan sebelum akhirnya bisa dimainkan. Semua prosedur itu penting supaya nantinya angklung memiliki kualitas terjamin, baik dari segi fisik maupun suaranya.
Semua prosedur itu sudah GNFI sebutkan pada artikel ini. Semoga bisa menambah wawasan sekaligus referensi untuk Kawan GNFI sekalian. Sampai jumpa di artikel GNFI berikutnya!
Referensi:
https://ilmuseni.com/seni-budaya/proses-membuat-angklung
https://www.tukangangklung.com/2011/03/cara-membuat-alat-musik-angklung.html
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
